Soko Bisnis

Misi Dagang Indonesia di APEC: Dapat Dukungan Chile, Sasar Akses Pasar Lebih Luas

Indonesia dan Chile saling mendukung aksesi ke RCEP dan CPTPP. Kedua negara mendorong ekspor, investasi, serta pertumbuhan ekonomi secara signifikan.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
19 Mei 2025
<p>Menteri Perdagangan (Mendag) RI Budi Santoso dan Walkil Menteri Perdagangan Chile, Claudia Sanhueza menggelar pertemuan di Jeju, Korea Selatan. (Dok.Kemendag)</p>

Menteri Perdagangan (Mendag) RI Budi Santoso dan Walkil Menteri Perdagangan Chile, Claudia Sanhueza menggelar pertemuan di Jeju, Korea Selatan. (Dok.Kemendag)

SOKOGURU, JEJU, KOREA SELATAN – Hubungan perdagangan antara Indonesia dan Chile semakin menguat! 

Dalam pertemuan bilateral di sela APEC Ministers Responsible for Trade (MRT) di Jeju, Korea Selatan, Kamis, 15 Mei 2025, kedua negara sepakat saling mendukung aksesi ke dua kerja sama perdagangan regional terbesar di dunia: RCEP dan CPTPP.

Menteri Perdagangan (Mendag) RI Budi Santoso menyampaikan, Indonesia mendukung penuh langkah Chile untuk bergabung dengan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). 

Baca juga: Mendag Budi Santoso Desak Reformasi WTO, Peringatkan Bahaya Proteksionisme Global

Sebaliknya, Indonesia meminta dukungan Chile agar proses aksesi Indonesia ke Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) dapat berjalan progresif dan efisien.

“Kami harap aksesi ini bisa menjadi titik balik peningkatan perdagangan dan investasi antarnegara, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Pasifik secara keseluruhan,” ujar Mendag Busan dalam keterangan pers, Senin, 19 Mei 2025.

Indonesia juga meminta dukungan Chile agar Accession Working Group segera dibentuk, agar Indonesia bisa memulai proses negosiasi akses pasar dalam bidang perdagangan barang, jasa, investasi, dan pengadaan pemerintah.

Baca juga: UMKM Sumbar Tembus Ekspor ke UEA, Tuna Beku Senilai Rp1,87 Miliar Dilepas Mendag

Pertemuan tersebut turut dihadiri Wakil Menteri Perdagangan Chile, Claudia Sanhueza, dan Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag RI, Djatmiko Bris Witjaksono.

Langkah Strategis untuk Ekonomi Masa Depan

Sebagai informasi, RCEP Joint Committee (RJC) saat ini tengah merampungkan Terms of Reference (TOR) untuk Accession Working Group, yang ditargetkan selesai pada 2025.

Sementara itu, Indonesia sudah memulai tahapan aksesi ke CPTPP sejak 19 September 2024 dengan menyampaikan surat resmi kepada Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru, negara depository CPTPP. Surat tersebut direspons positif dalam bentuk pengakuan resmi pada 20 September 2024.

Mendag Busan optimistis Indonesia mampu memenuhi seluruh ketentuan dalam CPTPP. Apalagi, Indonesia telah menjalin perjanjian perdagangan progresif dengan 9 dari 12 anggota CPTPP.

“Keanggotaan dalam CPTPP akan memperkuat implementasi kebijakan perdagangan Indonesia, sekaligus meningkatkan volume ekspor dan impor nasional,” katanya.

Chile Apresiasi Indonesia, Percepat Ratifikasi IC-CEPA

Wamendag Chile, Claudia Sanhueza, menyambut baik dukungan Indonesia terhadap aksesi Chile ke RCEP.

Menurut Claudia, Asia Pasifik adalah kawasan strategis untuk memperluas jaringan perdagangan global Chile.

“Keanggotaan dalam RCEP akan memperluas integrasi ekonomi lintas kawasan dan memperdalam kemitraan dagang kami di Asia,” ujar Sanhueza.

Baca juga: Produk Impor Tak Sesuai Ketentuan Tembus Rp15 Miliar, Kemendag Siap Lakukan Pemusnahan

Tak hanya itu, Chile juga menyampaikan komitmen untuk segera menyelesaikan proses ratifikasi Indonesia–Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA) agar segera berlaku penuh (entry into force).

Chile pun mengapresiasi penyelesaian Protokol Perdagangan Jasa (Trade in Services/TIS) yang telah disepakati kedua negara sebagai wujud nyata penguatan implementasi IC-CEPA.

Kinerja Dagang Indonesia–Chile Meningkat, Ekspor Melaju Positif

Dari sisi perdagangan, nilai ekspor-impor Indonesia dan Chile menunjukkan tren positif. Selama Januari–Maret 2025, total nilai perdagangan kedua negara mencapai USD 120,2 juta, naik 8,67 persen dibanding periode yang sama pada 2024.

Pada 2024, total perdagangan Indonesia–Chile mencapai USD 471,9 juta, dengan ekspor Indonesia sebesar USD 337,6 juta dan impor sebesar USD 135,5 juta. Ini menciptakan surplus neraca perdagangan sebesar USD 201,9 juta bagi Indonesia.

Produk unggulan Indonesia yang laris di pasar Chile meliputi:

* Kendaraan bermotor
* Alas kaki
* Kertas dan karton

Sementara itu, Indonesia mengimpor produk seperti:

* Tembaga murni dan paduannya
* Bubur kayu
* Ikan beku

* Kayu gergajian
* Pati Inulin

Dukungan timbal balik antara Indonesia dan Chile dalam kerja sama perdagangan regional bukan sekadar diplomasi, tapi menjadi pondasi kuat dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih inklusif, progresif, dan tahan guncangan.

Dengan langkah strategis menuju RCEP dan CPTPP, serta percepatan implementasi IC-CEPA, hubungan Indonesia–Chile tak hanya memperkuat posisi keduanya di kancah global.

Hubungan dagang kedua negara juga membuka peluang emas bagi pelaku usaha dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di dalam negeri.(*)