SOKOGURU, GOYANG- Indonesia merupakan negara pertama yang digandeng Pemerintah Kota Goyang, Korea Selatan untuk mewujudkan cita-cita kota itu menjadi pusat distribusi kopi di Korea Selatan pada 2028.
Saat ini, Indonesia menduduki posisi ke-13 sebagai pemasok kopi di Korea Selatan.
Demikian disampaikan Kepala Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Busan, Husodo Kuncoro Yakti, dalam keterangan resmi Kemendag, Sabtu, 8 November 2025.
Konsumsi kopi di Korea Selatan yang terus bertambah tiap tahunnya, sambungnya, akan menjadikan rencana mendirikan pusat distribusi kopi di Goyang sangat membantu bagi pemasaran kopi dari Indonesia.
“Kami harap, adanya pusat distribusi kopi di Goyang ini dapat mendongkrak konsumsi kopi Indonesia di Korea Selatan,” kata Husodo, seusai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama Wali Kota Goyang Lee Dong-hwa, di Distrik Ilsan, Goyang, Kamis, 6 November 2025.
Perwakilan perdagangan (perwadag) RI di Korea Selatan bersinergi dengan Pemerintah Kota Goyang untuk mendorong pemasaran kopi Indonesia di Korea Selatan.
Menurut Husodo, konsumsi kopi Indonesia di Negeri Ginseng akan didorong dengan memanfaatkan kebijakan Pemerintah Kota Goyang.
Baca juga: Sebanyak 15 Ton Kopi Specialty Argopuro Walida Senilai Rp3 Miliar Diekspor ke Jeddah, Arab Saudi
Saat ini, Pemerintah Kota Goyang sedang berusaha menjadikan Goyang sebagai pusat distribusi kopi di Korea Selatan pada 2028.
Dengan konsumsi kopi di Korea Selatan yang terus meningkat, eksportir kopi Indonesia akan dapat memanfaatkan pusat distribusi kopi yang dimiliki Kota Goyang secara maksimal.
Oleh karena itu, MoU tersebut menjadi simbol dukungan ITPC Busan dan Kedutaan Besar (KBRI) di Seoul kepada Pemerintah Kota Goyang untuk mendirikan pusat distribusi kopi.
Baca juga: Sebanyak 57,6 Ton Kopi Senilai Rp4,31 miliar dari Gudang SRG Cisalak Subang Diekspor ke Tiongkok
Sementara itu, Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Seoul Marviana Sendi turut hadir dalam penandatanganan MoU tersebut. Ia mengatakan, terjalinnya MoU ini menjadi kesempatan besar untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar kopi Korea Selatan.
“MoU ini merupakan kesempatan bagus untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar kopi Korea Selatan. Selain itu, MoU ini menjadi pintu masuk untuk cakupan kerja sama yang lebih luas lagi dengan Goyang Special City,” ungkapnya.
Goyang Special City telah menunjuk salah satu organisasi kopi di Korea Selatan, yaitu Good Neighbors sebagai pelaksananya. Good Neighbors akan memberikan pendampingan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
ITPC Busan akan bekerja sama dengan Good Neighbors dalam berbagai upaya promosi untuk memasarkan kopi yang didatangkan dari Indonesia.
Good Neighbors akan bekerja sama dengan salah satu koperasi produsen kopi di Indonesia, yaitu Koperasi Enrekang Timur Kasiturutan (ETIKA) di Sulawesi Selatan sebagai pemasok kopi. Koperasi ETIKA yang terletak di Enrekang, Sulawesi Selatan ini beranggotakan 796 orang petani kopi.
Total perdagangan nonmigas Indonesia dengan Korea Selatan pada 2024 mencapai USD20,13 miliar. Nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Korea Selatan tercatat sebesar USD9,12 miliar, sedangkan nilai impor nonmigas Indonesia dari Korea Selatan adalah USD8,62 miliar.
Tren perdagangan nonmigas kedua negara meningkat pada periode lima tahun terakhir (2020— 2024) sebesar rata-rata 8,84% per tahun. Tren nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Korea Selatan pada periode tersebut juga meningkat rata-rata 11,09% per tahun. (SG-1)