SOKOGURU, SLEMAN – Di balik keindahan panorama Gunung Merapi, Sleman, Yogyakarta, sebuah karya kreatif dari tangan-tangan warga desa berhasil mencuri perhatian nasional.
Adalah Batik Parang Kaliurang, produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) asal Kelurahan Hargobinangun, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang kini mulai menembus pasar nasional berkat pendampingan dari program unggulan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, yakni Desa BRILiaN.
Desa yang masuk 40 besar Desa BRILiaN 2023 ini tidak hanya menjadi destinasi wisata lereng Merapi, tetapi juga telah menjelma sebagai pusat pertumbuhan ekonomi lokal berbasis komunitas.
Baca juga: 69,5% UMKM Gagal Dapat Kredit Bank! Ini Janji Wamen Helvi Moraza dan Target KUR 2025
Salah satu buktinya adalah keberhasilan Menuk Sayekti, pelaku UMKM lokal yang membesarkan nama Batik Parang Kaliurang dari nol.
Memulai usahanya sejak 2007, Menuk menggabungkan teknik jumputan, batik tulis, dan batik cap untuk menciptakan produk yang otentik.
Bangun Identitas Khas Batik Parang Kaliurang
Pasca-erupsi Merapi 2010, ia semakin mantap membangun identitas khas Batik Parang Kaliurang dengan motif-motif alam seperti edelweis, anggrek hutan, hingga kontur Gunung Merapi.
“Filosofi motif parang itu melambangkan kekuatan dan keteguhan. Kami ingin batik ini punya cerita dan jiwa, bukan sekadar kain,” ujar Menuk.
Baca juga: Tak Butuh Emas! UMKM Mojokerto Ini Raup Cuan dari Perhiasan Kawat Tembaga
Tak hanya berfokus pada produksi, ia juga membuka wisata edukatif membatik di Kaliurang.
Strategi ini sukses menarik minat wisatawan dan kaum muda untuk mengenal batik lebih dalam, sekaligus menjadi sumber pemasukan tambahan yang berkelanjutan.
Salah satu daya tarik Batik Parang Kaliurang adalah pendekatan limited edition. Setiap desain hanya dibuat sekali untuk menjaga eksklusivitas dan nilai bagi konsumennya.
Kini, usahanya juga telah meraih sertifikasi halal, membuka peluang lebih luas untuk menembus pasar muslim, baik nasional maupun global. Hal ini turut meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap kualitas produknya.
Baca juga: Pontianak Siap Jadi Entrepreneur Hub! Menteri UMKM & Grab Dorong Digitalisasi Bisnis Lokal
Menuk mengakui bahwa program Desa BRILiaN dari BRI menjadi titik penting dalam perkembangan usahanya. Melalui pelatihan, pendampingan manajemen usaha, hingga fasilitas keikutsertaan dalam berbagai pameran, BRI mendorong UMKM seperti miliknya untuk naik kelas.
“Kami berharap BRI terus menjadi mitra dalam pertumbuhan usaha kami. Batik Kaliurang ini kami ingin perkenalkan ke lebih banyak orang,” tutur Menuk dalam keterangan pers, Rabu, 4 Juni 2025.
Sementara itu, Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menyatakan bahwa Desa BRILiaN adalah bukti komitmen nyata BRI dalam mendukung ekonomi kerakyatan secara berkelanjutan.
“Kami percaya desa-desa Indonesia punya potensi jadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. UMKM seperti Batik Parang Kaliurang menunjukkan bahwa inovasi lokal bisa berdampak besar,” tegas Hendy. (*)