SOKOGURU - KUR Mikro BRI merupakan salah satu program pinjaman favorit pelaku UMKM di Indonesia karena bunga rendah dan proses pengajuan yang mudah.
Namun, banyak nasabah mengeluhkan tidak bisa lagi mengajukan pinjaman ini, padahal riwayat pembayaran lancar.
Apakah benar KUR Mikro BRI tidak bisa diajukan lagi di 2025?Jangan panik dulu.
Artikel ini akan membahas alasan di balik penolakan pengajuan KUR.
Mikro serta tiga alternatif pinjaman yang bisa jadi solusi modal usaha Anda di tahun 2025 dan seterusnya.
Kenapa KUR Mikro BRI Sudah Tidak Bisa Diajukan?
Menurut channel YouTube ENR Project Review, banyak nasabah yang
mengaku sudah tidak bisa lagi mengajukan KUR Mikro BRI karena adanya batas limit akumulasi plafon KUR.
Apa Itu Limit Akumulasi?
Limit ini adalah total maksimal pinjaman yang bisa diterima nasabah dari program KUR dalam satu kategori.
Jika sudah mencapai batas ini, maka nasabah dianggap sudah "naik kelas" dan tidak bisa lagi mendapatkan fasilitas KUR Mikro.
-Untuk usaha perdagangan dan jasa, batas akumulasi adalah Rp100 juta
-Untuk usaha produksi atau industri, batasnya juga sekitar Rp100 juta
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama pemerintah memang mendorong
pelaku UMKM untuk naik kelas ke pinjaman komersial biasa setelah mendapat manfaat dari KUR Mikro.
Apa Solusi Setelah Tidak Bisa Ajukan KUR Mikro?
Jika Anda sudah tidak bisa mengakses KUR Mikro, jangan berkecil hati.
Berikut 3 alternatif pinjaman modal usaha terbaik yang bisa dipilih sesuai kondisi dan kemampuan:
1. Kupedes Rakyat (Kuprak), Tanpa SHM, Modal Tetap Jalan
Kupedes Rakyat atau Kuprak adalah pinjaman komersial dari BRI dengan plafon maksimal Rp100 juta.
Cocok bagi nasabah KUR yang belum punya sertifikat tanah (SHM) karena:
-Tidak wajib SHM untuk plafon di bawah Rp50 juta
-Cocok untuk modal kerja atau investasi
-Bunga kompetitif: 12% flat per tahun
Catatan: Untuk pinjaman di atas Rp50 juta, wajib memberikan agunan resmi seperti BPKB atau SHM.
Baca Juga:
2. Kupedes Umum BRI, Bisa Ajukan di Kantor Unit, Bunga Bersaing
Kalau Ayah Bunda punya jaminan sah (SHM/BPKB),
pinjaman Kupedes Umum bisa jadi solusi. Pinjaman ini dapat diajukan
di kantor unit BRI terdekat, jadi tak perlu ke cabang besar.
-Plafon hingga Rp100 juta
-Tersedia asuransi jiwa untuk plafon tertentu
-Bunga mulai dari 12% flat per tahun, bahkan bisa turun hingga 10,8% lewat program Kupedes SBK
Kekurangan: Wajib agunan & bunga lebih tinggi dibanding KUR.
3. KUR Ritel BRI – Bunga 6%, Plafon Hingga Rp500 Juta
Jika Ayah Bunda masih ingin program kredit subsidi dari pemerintah, KUR Ritel BRI adalah upgrade dari KUR Mikro.
Bedanya, ini hanya bisa diajukan di kantor cabang, bukan di unit.
-Plafon: Rp50 juta – Rp500 juta
-Bunga mulai dari 6% anuitas per tahun
-Tetap dapat subsidi bunga dari pemerintah
Namun perlu diperhatikan, jika sudah pernah menerima KUR Mikro,
jumlahnya akan dihitung sebagai bagian dari akumulasi plafon KUR Ritel. Jadi, perhatikan hitungan limit agar tidak ditolak.
Baca Juga:
Tips Mengajukan Pinjaman Setelah KUR Mikro
Berikut beberapa tips penting agar pengajuan pinjaman alternatif Anda tidak ditolak:
-Lunasi pinjaman lama lebih dulu.
Pinjaman baru tidak bisa diajukan kalau masih ada cicilan sebelumnya.
-Siapkan agunan yang sah.
Jaminan menjadi syarat wajib untuk semua jenis pinjaman non-KUR.
-Perhatikan rasio utang.
Jumlah pinjaman yang diminta harus seimbang dengan nilai agunan dan kemampuan bayar.
-Ajukan di kantor cabang yang sesuai domisili.
Khusus untuk Kuprak dan Kupedes bisa di unit, tapi KUR Ritel harus di cabang.
Jangan hanya andalkan satu sumber. Coba bandingkan juga dengan bank lain atau lembaga penyalur KUR resmi lainnya.
Meski KUR Mikro BRI tidak bisa lagi diajukan karena limit sudah habis, bukan berarti peluang usaha Anda terhenti.
Masih banyak jalan menuju modal usaha yang halal dan terjangkau. Seperti dikutip dari channel YouTube ENR Project Review,
tiga pinjaman di atas, Kupedes Rakyat, Kupedes Umum, dan KUR Ritel, bisa menjadi solusi cerdas dan terukur untuk melanjutkan bisnis UMKM Anda.
Sumber : Youtube Channel ENR Project Review