Soko Berita

Menteri Maman Sebut Pengusaha UMKM Sebagai Simbol Optimisme di Tengah Tantangan Ekonomi

Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyampaikan bahwa meskipun banyak pihak melihat pasar sedang melambat, pengusaha UMKM justru mampu bertahan dan berkembang.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
19 Maret 2025

Diskusi panel bertema “Mengoptimalkan UMKM: Kunci Pertumbuhan Ekonomi Indonesia” yang digelar pada acara The Big Idea Forum di Jakarta, Senin (17/3), (Ist/Kementerian UMKM)

SOKOGURU, JAKARTA: Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan pengusaha UMKM adalah simbol optimisme yang tak tergoyahkan, terutama di tengah proyeksi perekonomian yang lesu. 

Dalam diskusi panel bertema “Mengoptimalkan UMKM: Kunci Pertumbuhan Ekonomi Indonesia” yang digelar pada acara The Big Idea Forum di Jakarta, Senin (17/3), 

Maman menyampaikan bahwa meskipun banyak pihak melihat pasar sedang melambat, pengusaha UMKM justru mampu bertahan dan berkembang.

Baca juga: Kementerian UMKM dan DPR Komitmen Sukseskan Penyaluran KUR untuk Dorong Pertumbuhan UMKM

"Sebagian orang melihat potensi pasar saat ini sedang lesu, namun perspektif pengusaha UMKM berbeda. Ini terbukti saat pandemi Covid-19 melanda, di mana pengusaha UMKM menjadi simbol optimisme dengan terus berjuang," ujar Menteri Maman.

Menurut Maman, pengusaha UMKM memiliki daya tahan yang luar biasa meskipun dihadapkan pada tantangan besar. 

Untuk itu, Kementerian UMKM berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh bagi pengusaha UMKM, terutama dalam mewujudkan pemerataan pertumbuhan ekonomi. Salah satu strategi yang dicanangkan adalah melalui skema UMKM holding.

Problem UMKM, Hasilkan Produk Kuantitas Tinggi dengan Biaya Produksi Rendah

“Problem utama bagi UMKM saat ini adalah bagaimana menghasilkan produk dengan biaya produksi rendah dan kuantitas yang tinggi,” jelasnya. 

Baca juga: Dari Hobi Jadi UMKM Sukses, PT Kaula Food Indonesia Kini Merambah Pasar Internasional

“Skema UMKM holding adalah jawabannya, karena ini menciptakan ekosistem rantai pasok yang terintegrasi dan efisien,” ungkap Maman.

Maman menekankan pentingnya kolaborasi antara kementerian terkait seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan lainnya untuk memastikan skema ini dapat berjalan dengan optimal dan membawa manfaat besar bagi para pengusaha UMKM.

Acara juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk. Ivan Cahyadi, dan CEO Philip Morris International Jacek Olzak.

Mereka juga menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama antara PT SRC Indonesia Sembilan dengan beberapa perusahaan besar, termasuk Bulog, Telkomsel, BRI, dan Pos Indonesia. 

Percepat Akselerasi Digital Ekosistem UMKM

Salah satu tujuan dari kolaborasi ini adalah untuk mempercepat akselerasi digital ekosistem UMKM.

Forum ini juga dihadiri oleh lebih dari 1.000 pengusaha UMKM binaan Sampoerna, dalam program kemitraan Sampoerna Retail Community (SRC). 

Baca juga: UMKM Animers Craft Sukses Tembus Pasar Global Berkat Dukungan BRI UMKM Expo(RT)

Program ini bertujuan untuk memberdayakan UMKM, khususnya toko kelontong, dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dan mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%.

Selain itu, PT HM Sampoerna Tbk. juga menjalankan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC), sebuah pusat pelatihan kewirausahaan terpadu yang telah memberikan pelatihan dan dukungan untuk lebih dari 60 ribu peserta di seluruh Indonesia sejak didirikan pada 2007.

Melalui berbagai inisiatif ini, Maman berharap kolaborasi multisektor dapat terus memperkuat kapasitas pengusaha UMKM, membuka peluang pasar baru, dan memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Indonesia.(SG-2)