Soko Bisnis

Dari Hobi Jadi UMKM Sukses, PT Kaula Food Indonesia Kini Merambah Pasar Internasional

Kini, PT Kaula Food Indonesia yang didirikan Geja Ardikamal berkembang pesat dengan distribusi di lebih dari 80 kota di Indonesia dan ekspor ke beberapa negara.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
18 Maret 2025

Geja Ardikamal (kiri), Direktur dan Owner perusahaan PT Kaula Food Indonesia, dan Supriatna, Koordinator Rumah BUMN Bandung. (SG/Deri Dahuri) 

SOKOGURU:  Sejak didirikan pada 2018, PT Kaula Food Indonesia, sebuah perusahaan dari Subang, Jawa Barat, yang bergerak di bidang produksi makanan ringan, telah meraih kesuksesan yang membanggakan. 

Geja Ardikamal, Direktur dan Owner perusahaan PT Kuala Food Indonesia, menceritakan perjalanan bisnisnya yang penuh tantangan dan perjuangan. 

Bermula dari hobi istri yang suka membuat snack, Geja mulai menjual produk-produk tersebut di kampus.. 

Baca juga: UMKM Animers Craft Sukses Tembus Pasar Global Berkat Dukungan BRI UMKM Expo(RT)

Kini, PT Kaula Food Indonesia telah berkembang pesat dengan distribusi di lebih dari 80 kota di Indonesia dan ekspor ke beberapa negara.

“Kami memproduksi berbagai jenis makanan ringan, keripik cireng (tapioca chips), makaroni, dan popcorn. Sedang pengembangan untuk crispy salmon skin,” jelas Geja kepada Deri Dahuri dari Sokoguru.

“Meskipun pasar domestik kami dominan, ekspor kami juga sudah mulai menjangkau sejumlah negara. Pada tahun 2021 ekspor ke Malaysia, dan Singapura, kemudian pada tahun 2023 ke Taiwan,” ujar Geja.

Pada tahun 2021 ekspor ke malaysia, dan sinfapore, kemudian di tahun 2023 ke taiwan

Meskipun masih melakukan ekspor dalam bentuk LCL (Less Container Load), Geja mengungkapkan bahwa mereka berharap bisa berkembang lebih jauh, termasuk menembus pasar Karachi, Pakistan.

Baca juga: BRI UMKM Expo(RT) 2025 Resmi Dibuka, Targetkan Kontrak Ekspor Rp1,4 Triliun 

“Pasar Karachi sangat besar, tetapi regulasinya masih banyak yang harus kami pelajari dan atasi. Kami berharap dapat menembus pasar tersebut dalam waktu dekat,” lanjutnya.

Perjalanan bisnisnya tidaklah mudah. Geja yang sebelumnya bekerja di perusahaan Jepang di Purwakarta, Jawa Barat, dan Jakarta, mengaku memulai bisnis ini dari sebuah usaha sampingan. 

Pada tahun 2020, setelah pandemi Covid-19 memaksa banyak orang bekerja dari rumah, Geja memutuskan untuk resign dan fokus sepenuhnya pada bisnis snack yang sudah ia rintis sejak 2018.

Usaha yang dirintis Geja juga sebagai bagian dalam upaya memberdayakan ibu-ibu sekitar lokasi perusahaan di Subang. 

"Dengan memberdayakan masyarakat sekitar, kami percaya bahwa kesejahteraan bersama dapat tercipta, pertumbuhan ekonomi lokal dapat meningkat, dan dampak positif yang berkelanjutan dapat terwujud bagi generasi mendatang," terang Geja.

Alami Tragedi Bisnis Ditipu Distrubutor Ratusan Juta Rupiah

“Awalnya saya mulai dari modal sisa gaji sebesar Rp 2 juta. Kami sempat merasakan omzet yang tinggi, namun juga mengalami tragedi bisnis, seperti ditipu oleh distributor hingga kerugian ratusan juta rupiah. Tapi kami tidak menyerah, kami bangkit lagi dan terus berjuang,” ungkap Geja.

Salah satu kunci kesuksesan PT Kawa Food Indonesia adalah fokus pada kualitas produk dan inovasi. Geja menekankan bahwa dalam dunia bisnis, sangat penting untuk memahami produk yang dijual. 

“Produk harus memiliki keunikan dan segi pembeda yang jelas dari kompetitor. Jangan membuat produk yang tidak ada demand-nya di pasar,” jelasnya.

Baca juga: UMKM Klaster Binaan Hadirkan Salak Pondoh di Bazaar UMKM BRILiaN

Sebagai produsen, PT Kaula Food Indonesia tidak langsung menjual produk ke ritel, tetapi melalui distributor. 

“Kami mengandalkan distributor untuk mendistribusikan produk kami ke pasar. Seperti yang diajarkan oleh teori Sun Tzu, kita harus memahami kemampuan sendiri, medan pasar, dan juga kemampuan lawan,” tambah Geja.

Untuk pasar domestik, mereka memiliki distributor utama untuk wilayah tertentu di Indonesia, sementara untuk ekspor, mereka menargetkan negara-negara seperti Malaysia, Filipina, dan Singapura.

 “Pasar Singapura sangat strategis karena produk kita bisa menyebar ke negara-negara lain, termasuk China,” tutur Geja.

Omzet PT Kaula Food Indonesia saat ini berkisar rata-rata Rp200 juta per bulan Meskipun begitu, Geja merasa bersyukur atas pencapaian ini.

Berharap Pemerintah Memberi Dukungan

“Kami sangat terbantu dengan fasilitas KUR (Kredit Usaha Rakyat) dari BRI. Bagi saya, KUR lebih membantu dibandingkan mencari investor, karena saya pernah mengalami kesulitan dengan investor yang tidak sesuai harapan,” jelasnya.

Geja pun berharap agar pemerintah memberikan dukungan lebih dalam bentuk hibah yang bisa membantu pengembangan bisnis, terutama untuk usaha kecil dan menengah (UMKM) seperti PT Kaula Food Indonesia.

Dengan semangat pantang menyerah dan fokus pada inovasi serta pelayanan yang baik, Geja Ardikamal dan PT Kaula Food Indonesia bertekad untuk terus berkembang dan memperluas pasar, baik di Indonesia maupun internasional. (SG-2)