SOKOGURU — Harga emas kerap naik turun secara drastis, dan bagi investor pemula, fluktuasi ini bisa membingungkan.
Namun, tahukah kamu bahwa ada sejumlah faktor ekonomi global yang bisa menjadi acuan utama dalam membaca pergerakan harga emas?
Mengutip artikel edukatif dari situs Logam Mulia, Jumat, 30 Mei 2025, ada empat faktor penting yang memengaruhi harga emas dunia, yang akhirnya berdampak langsung pada harga emas di dalam negeri.
1. Suku Bunga Acuan Bank Sentral
Salah satu penyebab utama perubahan harga emas adalah perubahan suku bunga acuan dari bank sentral, terutama The Federal Reserve (The Fed) di Amerika Serikat.
Saat suku bunga naik, investor cenderung menyimpan uangnya dalam bentuk dolar karena mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi, sehingga permintaan terhadap emas menurun dan harga emas ikut melemah.
Sebagai contoh, dalam 1,5 tahun terakhir, The Fed menaikkan suku bunganya dari 0,25% menjadi 5,5%.
Kenaikan ini memicu pelemahan harga emas karena masyarakat lebih tertarik menyimpan dolar di bank.
Namun, jika suku bunga mulai diturunkan kembali setelah inflasi stabil, maka harga emas biasanya akan kembali naik.
2. Inflasi dan Perlindungan Aset
Inflasi adalah kondisi meningkatnya harga barang dan jasa secara umum. Ketika inflasi tinggi, nilai mata uang melemah.
Dalam situasi seperti ini, emas menjadi pilihan aset pelindung nilai (safe haven) yang banyak diburu investor untuk menjaga kekayaan mereka tetap aman dari depresiasi.
Inilah sebabnya, saat inflasi tinggi, harga emas cenderung naik, karena meningkatnya permintaan terhadap aset logam mulia ini.
3. Hukum Permintaan dan Penawaran
Harga emas juga sangat dipengaruhi oleh hukum ekonomi dasar: permintaan dan penawaran.
Saat terjadi krisis global atau gejolak geopolitik, permintaan emas meningkat, baik dari masyarakat maupun pemerintah. Peningkatan permintaan inilah yang kemudian mendorong harga emas naik.
Namun, saat kondisi pasar stabil, permintaan emas kembali turun dan harganya bisa terkoreksi. Maka dari itu, pemantauan tren global sangat penting bagi investor emas.
4. Aksi Bank Sentral Dunia
Menurut laporan World Gold Council, bank sentral dunia telah mencatatkan pembelian emas tertinggi dalam 55 tahun terakhir.
Aksi ini bukan tanpa alasan, bank sentral menambah cadangan emas mereka sebagai bentuk diversifikasi aset dan perlindungan terhadap krisis.
Dengan menyimpan cadangan emas, bank sentral bisa menstabilkan nilai mata uang dan menjaga ketahanan ekonomi nasional.
Pembelian besar-besaran ini membuat harga emas cenderung stabil meski ada tekanan dari kenaikan suku bunga.
Kapan Waktu Terbaik Beli Emas?
Mengetahui faktor-faktor di atas akan membantu kamu menentukan momen terbaik untuk membeli atau menjual emas.
Saat harga turun karena penguatan dolar atau naiknya suku bunga, bisa jadi itulah waktu ideal untuk akumulasi.
Sebaliknya, saat inflasi melonjak dan bank sentral mulai menurunkan suku bunga, harga emas akan cenderung naik, dan kamu bisa mempertimbangkan untuk buyback atau menjual kembali emas yang sudah dimiliki.(*)