SOKOGURU, JAKARTA- Sebanyak 103 dari total 172 Desa Energi Berdikari (DEB) milik Pertamina di seluruh Indonesia secara aktif mendukung ketahanan pangan.
Program DEB Ketahanan Pangan itu meliputi sektor pertanian, peternakan, perikanan, hingga palawija, dan termasuk produksi susu. Dan empat desa diantaranya sudah berhasil memproduksi 1.750 liter kapasitas susu.
Keempat desa yang secara khusus mengembangkan potensi peternakan sapi perah itu adalah Boyolali, Sruni, Desa Krueng Raya, dan Desa Suntenjaya.
Baca juga: Susu Masuk Program Pangan Nasional, FAO Sebut Konsumsi Susu Orang Indonesia Masih Rendah
Hal itu dikatakan Vice President (VP) CSR & Small Medium Enterprise Partnership Program Pertamina (SMEPP) Management, Rudi Ariffianto, saat Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan bersama rombongan mengunjungi booth Pertamina pada peringatan Hari Susu Nusantara, Minggu 15 Juni 2025.
"Program ini membantu dan mendukung para petani agar semakin bisa meningkatkan produktivitasnya,” jelasnya seperti dikutip keterangan resmi Kementerian BUMN, Senin 16 Juni.
Boyolali, sambung Rudi, menjadi sorotan utama karena hampir setiap rumah memiliki sapi perah. Uniknya, kotoran sapi yang sebelumnya limbah kini diolah menjadi biogas melalui lebih dari 100 unit biodigester.
“Hasilnya, warga tak lagi tergantung sepenuhnya pada gas elpiji dan hanya perlu membeli 2-3 tabung gas elpiji per tahun,” imbuhnya.
Baca juga: Terus Tambah Desa Energi Berdikari, Pertamina Sebut Itu Kado HUT untuk Masyarakat
Selain memproduksi hingga 800 liter susu segar setiap hari, menurut Rudi, warga Boyolali juga mengembangkan produk turunan bernilai tambah seperti tahu susu, susu pasteurisasi, dan donat susu.
Perayaan penuh makna
Pagi itu Car Free Day (CFD) Jakarta berubah menjadi ajang perayaan yang penuh makna. Sepanjang 1,1 kilometer dari Bundaran HI hingga Taman Budaya Dukuh Atas dipadati ratusan peserta dalam rangka memperingati Hari Susu Nusantara 2025.
Dengan mengusung tema Penuhi Gizi melalui Konsumsi Susu dan slogan Susu untuk Negeri: Segelas Susu untuk Indonesia yang Lebih Sehat, kegiatan pagi itu i tidak hanya mendorong gaya hidup sehat, tetapi juga menyoroti pentingnya ketahanan pangan nasional.
Baca juga: Dorong UMKM Lombok Timur Berkembang, Pertamina dan Seruni KMP Gelar Pelatihan Branding
Menko Pangan Zulhas hadir yang membuka kegiatan itu menegaskan ketahanan pangan menjadi salah satu program utama dari Presiden RI Prabowo Subianto.
Melalui pendekatan energi berbasis masyarakat, program tersebut tak hanya fokus pada hasil pertanian, tetapi juga menempatkan energi baru dan terbarukan (EBT) sebagai fondasi penting dalam membangun sistem pangan yang berkelanjutan.
Kepada Menko Zulhas Corporate Secretary Pertamina, Brahmantya S. Poerwadi, menyatakan, komitmen Pertamina dalam mendukung penuh perayaan Hari Susu Nusantara.
“Pertamina memiliki tiga pilar tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), salah satunya adalah pilar kedua tentang kesehatan yaitu Pendidikan Ibu dan Anak.
"Konsumsi susu menjadi hal yang sangat penting untuk mulai dijalankan. Pertamina mendukung penuh digelarnya Hari Susu Nusantara ini,” ujarnya.
Keterlibatan Pertamina dalam mendukung ketahanan pangan melalui pendekatan energi terbarukan turut menuai apresiasi dari masyarakat.
Salah satunya datang dari Muhammad Afyan, mahasiswa asal Pekanbaru yang turut hadir di CFD.
“Menurut saya, program-program terkait pangan yang diinisiasi Pertamina, memiliki tingkat sustainable yang tinggi, melalui upaya tersebut tentunya saya berharap ketahanan pangan Indonesia bisa semakin meningkat. "Semoga upaya yang dilakukan Pertamina bisa meningkatkan ketahanan pangan negara Indonesia,” harapnya.
Melalui program DEB Ketahanan Pangan, Pertamina membuktikan, akses energi terbarukan di desa dapat menciptakan sistem pangan yang tangguh, inklusif, dan kompetitif.
Dari telur ayam, sayur hidroponik, pupuk organik, hingga segelas susu yang diminum, semuanya merupakan hasil dari kolaborasi teknologi tepat guna, gotong royong masyarakat, dan aliran energi bersih yang tumbuh dari desa untuk Indonesia. (SG-1)