SokoBerita

Cara Bijak Mengelola Bantuan Sosial PKH dan BPNT untuk Masa Depan Lebih Baik!

Simak tips bijak mengelola dana PKH dan BPNT lewat artikel ini secara lengkap agar tak hanya habis untuk konsumsi. Ubah bantuan sosial jadi modal hidup mandiri.

By Penulis 3  | Sokoguru.Id
17 Mei 2025
<p>Kemensos mengadakan silaturahmi dengan warga setempat. Bansos tidak cuma untuk konsumsi! Ini 10 cara cerdas kelola PKH & BPNT. Foto: Kemensos</p>

Kemensos mengadakan silaturahmi dengan warga setempat. Bansos tidak cuma untuk konsumsi! Ini 10 cara cerdas kelola PKH & BPNT. Foto: Kemensos

SOKOGURU - Bantuan sosial dari pemerintah seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) merupakan bentuk dukungan nyata negara kepada masyarakat.

Sayangnya, tidak semua penerima mampu memanfaatkan dana ini secara bijak. 

Padahal, jika dikelola dengan tepat, bantuan tersebut bisa memberikan dampak jangka panjang bagi kesejahteraan keluarga.

Artikel ini akan membahas 10 tips cerdas memanfaatkan dana PKH dan BPNT, agar tidak hanya sekadar habis untuk konsumsi sesaat.

Penuhi Kebutuhan Pokok Sebelum yang Lain

Hal pertama yang harus dilakukan adalah memastikan bahwa bantuan digunakan untuk kebutuhan dasar terlebih dahulu. 

Dana PKH dan BPNT idealnya diprioritaskan untuk membeli beras, telur, sayur-mayur, minyak goreng, dan kebutuhan pokok lainnya yang menunjang kesehatan keluarga. 

Bagi yang memiliki anak sekolah, dana tersebut bisa dialokasikan untuk membeli alat tulis, membayar iuran pendidikan, atau kebutuhan seragam. 

Dengan memastikan kebutuhan utama terpenuhi terlebih dahulu, keluarga akan lebih stabil dan tidak terpaksa berutang hanya karena kekurangan keperluan penting.

Catat Pengeluaran Secara Rutin

Meskipun dana bantuan sosial tidak besar, mencatat pengeluaran bisa membantu penerima menghindari kebiasaan boros. 

Cukup gunakan buku kecil untuk mencatat dana yang diterima dan pengeluarannya setiap bulan. 

Dengan begitu, keluarga bisa melihat dengan jelas ke mana saja uang bantuan digunakan. 

Kebiasaan mencatat ini bukan hanya membantu pengelolaan dana bansos, tetapi juga melatih tanggung jawab keuangan dan bisa diterapkan untuk penghasilan lainnya.

Sisihkan Sebagian untuk Tabungan Darurat

Banyak orang berpikir bahwa menabung hanya bisa dilakukan jika memiliki penghasilan besar. 

Padahal, menyisihkan Rp5.000–Rp10.000 dari bantuan setiap kali pencairan sudah cukup untuk membangun kebiasaan finansial yang sehat. 

Uang tersebut bisa disimpan di celengan, rekening tabungan, atau bentuk lain yang aman. Tabungan ini dapat digunakan saat ada kebutuhan mendesak.

Gunakan Sebagian Sebagai Modal Usaha Kecil

Jika kebutuhan dasar sudah tercukupi dan ada sisa dana, pertimbangkan untuk menggunakannya sebagai modal usaha kecil. 

Misalnya untuk membeli bahan baku makanan ringan yang bisa dijual di sekitar rumah, membuka warung kecil, atau berjualan pulsa. 

Memulai usaha tidak perlu langsung besar, yang penting konsisten dan sesuai kemampuan. Dengan begitu, dana bansos bisa tumbuh menjadi sumber penghasilan mandiri.

Belanja di e-Warong Resmi

Untuk BPNT, dana yang diberikan dalam bentuk saldo elektronik hanya bisa digunakan di e-Warong atau warung resmi yang ditunjuk oleh pemerintah. 

Belanjalah hanya di tempat-tempat tersebut agar mendapatkan bahan pangan sesuai ketentuan dan harga yang wajar. 

Hindari membeli barang yang tidak sesuai aturan, apalagi jika hanya karena ingin mengikuti keinginan sesaat. 

Jika menemui praktik curang seperti pengurangan jumlah barang, laporkan ke pendamping PKH atau dinas sosial setempat.

Hindari Pembelian Barang Konsumtif

Bantuan sosial bukan untuk membeli barang yang tidak mendesak seperti gadget, kosmetik mahal, atau pakaian bermerek. 

Pengeluaran seperti ini sebaiknya ditunda jika belum ada penghasilan tambahan. 

Gunakan dana bansos dengan mindset bahwa uang ini adalah bantuan untuk bertahan dan membangun kehidupan yang lebih baik, bukan untuk memenuhi keinginan jangka pendek.

Ajak Anggota Keluarga untuk Terlibat dalam Pengelolaan

Manfaatkan momentum penerimaan bansos sebagai sarana edukasi keluarga, terutama anak-anak dan remaja. 

Libatkan mereka dalam membuat anggaran, mencatat pengeluaran, dan berdiskusi soal rencana keuangan keluarga. 

Anak-anak yang dibiasakan memahami pentingnya mengatur uang sejak dini akan tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab secara finansial dan tidak konsumtif.

Ikuti Penyuluhan dari Pendamping PKH

Pendamping PKH bukan hanya bertugas mencatat dan mendata, tetapi juga memberikan edukasi mengenai gizi, manajemen keuangan, hingga perencanaan keluarga. 

Sayangnya, masih banyak penerima bantuan yang menganggap penyuluhan ini tidak penting. Padahal, ilmu yang diberikan sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup.

Berjejaring dengan Sesama Penerima

Bangun komunikasi dan jejaring dengan penerima lainnya untuk saling bertukar ide, informasi, dan dukungan. 

Misalnya, belajar bersama cara berjualan online, membuat kerajinan tangan, atau membentuk kelompok arisan usaha. 

Dalam komunitas yang positif, bantuan sosial bisa menjadi pintu masuk untuk membangun kekuatan ekonomi berbasis kelompok yang lebih berkelanjutan.

Jadikan Bansos sebagai Langkah Menuju Kemandirian

Yang paling penting, jangan mengandalkan bantuan selamanya. Dana bansos harus dipandang sebagai alat bantu, bukan sandaran hidup utama. 

Maka dari itu, gunakan kesempatan ini untuk memperbaiki kondisi ekonomi, membangun usaha, meningkatkan keterampilan, atau menyekolahkan anak hingga tuntas. 

Dengan begitu, suatu saat kamu bisa keluar dari daftar penerima karena sudah mandiri secara ekonomi dan itu adalah keberhasilan yang sesungguhnya.

Dana bantuan sosial dari PKH dan BPNT bisa menjadi titik awal perubahan hidup jika digunakan secara bijak. 

Kuncinya adalah mengelola dana dengan disiplin, memprioritaskan kebutuhan penting, dan menjadikannya sebagai batu loncatan menuju kehidupan yang mandiri dan berdaya. 

Manfaatkan setiap rupiah dengan penuh tanggung jawab dan jadikan setiap bantuan sebagai peluang, bukan sekadar penerimaan. (*)