SOKOGURU - Pada pekan ketiga Mei 2025 ini, kita kembali memantau proses penyaluran bantuan sosial (bansos) yang dijadwalkan cair secara serentak di berbagai daerah.
Topik utama hari ini adalah pembaruan terkini bansos Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahap 2, termasuk pantauan saldo Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Seperti diketahui, pemerintah kembali menjadwalkan pencairan bansos PKH dan BPNT tahap 2 pada pertengahan Mei 2025.
Proses pencairan ini ditujukan bagi warga yang telah terdaftar sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dan dilakukan secara bertahap sesuai dengan wilayah domisili masing-masing.
Adapun mekanisme pencairan bansos PKH tahap 2 dilakukan melalui dua jalur utama.
Pertama, melalui rekening KKS yang terhubung dengan bank-bank anggota Himbara, seperti BRI, BNI, Mandiri, dan BSI.
Kedua, melalui layanan PTP Indonesia. Guna memastikan proses distribusi berjalan lancar, pantauan melalui sistem SISKS-NG menjadi penting untuk memeriksa pembaruan status pencairan.
Kabar baiknya, setelah sebelumnya tidak dapat diakses, sistem SIKS-NG sudah kembali online.
Ini tentu membantu dalam memantau status pencairan PKH dan BPNT secara real time. Namun, bagaimana update di lapangan? Mari kita bahas satu per satu.
Kemarin, Kamis, 15 Mei 2025, sejumlah wilayah terpantau mulai menerima berbagai jenis bantuan sosial.
Jenis bantuan tersebut mencakup Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD), bantuan lansia dalam program PKH Plus.
Lalu bantuan operasional pendamping PKH berupa tali asih bagi tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (PKSK), dan bantuan untuk Tagana (Taruna Siaga Bencana).
Tidak hanya itu, bantuan juga diberikan dalam bentuk program pemberdayaan desa seperti Bumdes (Badan Usaha Milik Desa), program Desa Berdaya, serta program Jatim Puspa. Bahkan, anak-anak sekolah turut menerima bantuan berupa sepatu baru.
Di Kabupaten Ponorogo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyalurkan bantuan sosial dan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) desa dengan total senilai Rp4,769 miliar.
Ia menyampaikan pesan penting kepada masyarakat penerima bantuan: gunakanlah bantuan ini secara bijak untuk kebutuhan pokok, bukan untuk pengeluaran konsumtif seperti membeli pulsa atau paket data, kecuali untuk keperluan usaha.
Khofifah juga mengajak seluruh masyarakat untuk senantiasa berdoa dan berusaha demi anak-anak mereka agar tumbuh menjadi generasi yang saleh dan sukses, baik di dunia maupun di akhirat.
Secara rinci, distribusi bansos 2025 di Kabupaten Ponorogo mencakup PKH Plus senilai Rp3,494 miliar bagi 1.276 KPM serta ASPD sebesar Rp2,4 juta untuk 84 penyandang disabilitas.
Pada triwulan pertama tahun ini, dana sebesar Rp12 juta telah disalurkan untuk PKH Plus dan ASPD.
Lalu bagaimana kabar pencairan BPNT dan PKH tahap kedua yang sangat dinantikan?
Mengutip informasi resmi dari laman Kemensos pada 14 Mei 2025, penyaluran bansos triwulan kedua direncanakan dimulai pada minggu ketiga Mei. Penyaluran tersebut mengacu pada data terbaru yang telah melalui proses verifikasi dan pemutakhiran.
Berdasarkan informasi dari sistem SSNG, penyaluran tahap dua ini menggunakan data DTSTN yang telah diperbarui dan diverifikasi agar penyaluran lebih tepat sasaran.
Namun, hingga saat ini belum ada pengumuman resmi mengenai apakah data penerima bansos telah dialihkan dari sistem lama DTKS ke sistem baru DTSCN di platform SIKS-NG.
Meski SIKS-NG sudah kembali bisa diakses, hasil pengecekan pada 14 Mei 2025 pukul 15.00 WIB belum menunjukkan adanya update terkait pencairan BPNT tahap dua.
Kondisi ini memunculkan pertanyaan: apakah belum munculnya data pencairan di sixG disebabkan adanya peralihan kebijakan atau sistem data baru?
Untuk memperoleh informasi tambahan, pengecekan saldo KKS secara langsung menjadi alternatif yang bisa ditempuh.
Beberapa kartu KKS dari berbagai kategori dicoba untuk diakses, termasuk penerima BPNT murni terbitan 2017–2022, penerima kombinasi PKH dan BPNT sejak 2018, hingga penerima PKH lansia.
Hasil pengecekan menunjukkan bahwa hingga tanggal 15 Mei, saldo pada semua kartu KKS tersebut masih kosong.
Tak satu pun dari penerima bansos tersebut yang saldonya telah terisi, baik untuk komponen pendidikan anak, lansia, maupun disabilitas.
Cuaca yang mendung dan kondisi sinyal yang kurang baik di beberapa daerah mungkin turut menjadi faktor penghambat dalam melakukan pengecekan saldo secara online.
Namun, hal ini juga mengonfirmasi bahwa secara nasional, pencairan bansos tahap kedua tampaknya memang belum dimulai secara menyeluruh.
Sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Kementerian Sosial terkait keterlambatan atau penyesuaian jadwal pencairan.
Namun, masyarakat tetap dihimbau untuk rutin memeriksa informasi melalui platform resmi seperti SIKS-NG, aplikasi Cek Bansos Kemensos, atau melalui mesin EDC untuk cek saldo KKS.
Sebagai penutup, penyaluran bansos PKH dan BPNT tahap 2 tahun 2025 sejauh ini belum menunjukkan progres signifikan, baik melalui sistem sixG maupun pengecekan saldo langsung.
Diharapkan dalam beberapa hari ke depan, proses pencairan akan segera berlangsung sesuai jadwal.
Jangan lupa untuk tetap bijak menggunakan dana bansos yang diterima. Peruntukkanlah dana tersebut untuk kebutuhan pokok keluarga dan mendukung pendidikan anak-anak.
Dengan pengelolaan yang baik, bantuan sosial ini dapat menjadi solusi nyata dalam meringankan beban hidup masyarakat yang membutuhkan.
Tetap ikuti informasi terbaru seputar bantuan sosial hanya di kanal ini. Sampai jumpa di pembaruan berikutnya. (*)