SokoBerita

Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi Dibuka, Generasi Muda Diajak Cakap PBK

Sasaran Kegiatan Bulan Literasi PBK meningkatkan pemahaman masyarakat terkait mekanisme industri PBK secara baik, benar, dan menyeluruh ke pelosok Indonesia.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
19 September 2025
<p>Menteri Perdagangan, Budi Santoso membuka secara resmi Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) Tahun 2025  di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat, Kamis, 18 September 2025). (Dok. Kemendag)</p>

Menteri Perdagangan, Budi Santoso membuka secara resmi Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) Tahun 2025  di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat, Kamis, 18 September 2025). (Dok. Kemendag)

SOKOGURU, DEPOK- Peningkatan literasi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) penting agar masyarakat dapat merasakan manfaat efektif dari PBK, serta memahami peluang dan risiko dalam bertransaksi. 

PBK hadir sebagai instrumen penting, baik untuk lindung nilai (hedging), pembentukan harga (price discovery), maupun diversifikasi investasi. Kontribusi PBK diharapkan dapat mendukung ekonomi digital melalui akses perdagangan di sektor agrikultur, energi, dan komoditas unggulan Indonesia. 

Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan Budi Santoso saat membuka secara virtual Bulan Literasi PBK tahun 2025, di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat,  Kamis, 18 September 2025.

Baca juga: Kemendag Apresiasi Inovasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Bursa REC Diluncurkan

Dengan mengusung tema Generasi Emas Cakap PBK: Pahami Risiko dan Peluang”, Bulan Literasi PBK 2025 hadir sebagai wadah edukasi untuk memperluas pemahaman, meningkatkan kepercayaan, dan menciptakan ekosistem yang mendukung perkembangan industri Perdagangan Berjangka Komoditi.

"Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan akademisi, sangat penting untuk mencetak generasi emas yang cakap PBK melalui penguatan literasi. Generasi cakap PBK yaitu generasi yang memahami risiko, mampu memanfaatkan peluang, serta optimistis mewujudkan Indonesia Emas 2045,” tegasnya.

Berdasarkan catatan Badan Pengawas Bappebti, sambung Busan, sapaan akrab Budi Santoso, volume transaksi PBK periode Januari-Juli 2025 mencapai 8,18 juta lot, atau meningkat 5,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 7,76 juta lot. 

Baca juga: Gelar ‘TERANG’, Kemendag Gandeng Pengusaha Wujudkan Ekosistem Perdagangan Sehat, Adil, dan Berintegritas

Jumlah nasabah aktif pada Juli 2025 mencapai 125 ribu nasabah, meningkat 13,3% dibandingkan Juni 2025 sebanyak 110,3 ribu investor. Data itu, ujarnya, menunjukkan peluang besar pengembangan pasar PBK di dalam negeri. 

“Mengingat PBK merupakan industri high risk high return, generasi muda dan mahasiswa perlu dibekali pemahaman yang optimal melalui kegiatan literasi,” imbuh Mendag Busan.

Saat ini, lanjutnya, komoditas yang aktif diperdagangkan dalam PBK antara lain CPO, olein, kakao, kopi, dan emas digital. Di sisi lain, Indonesia memiliki komoditas strategis seperti karet, kopra, nikel, batu bara, dan produk perikanan yang memiliki peluang besar untuk ditransaksikan. Optimalisasi kontrak multilateral berbasis komoditas strategis Indonesia akan menjadi langkah penting untuk meningkatkan kinerja PBK,” jelas Mendag Busan.

 

Meningkatkan pemahaman 

Dalam laporannya, Kepala Bappebti, Tirta Karma Senjaya menyampaikan, Bulan Literasi itu merupakan penyelenggaraan ke-3 setelah sebelumnya digelar pada Maret 2023 dan Agustus 2024. 

Baca juga: Mendag Busan: Kolaborasi Kemendag dan ERIA Perkuat Riset Perdagangan RI Lebih Unggul

Melalui Bulan Literasi PBK, diharapkan literasi masyarakat makin meningkat sehingga mampu memahami peluang sekaligus risiko PBK.

“Pemahaman yang baik akan mengurangi potensi permasalahan, aduan, sekaligus mendorong tumbuhnya transaksi PBK yang aman dan nyaman. Untuk itu, kami mengajak seluruh pemangku kepentingan berkolaborasi memperkuat literasi PBK agar industri PBK terus tumbuh dan berkembang,” ujarnya, Tirta. 

Di sisi lain, Ketua Umum Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (Aspebtindo), Zulfan Syaiful Bahri, juga menyampaikan, kegiatan Bulan Literasi PBK memiliki sasaran meningkatkan pemahaman masyarakat terkait mekanisme industri PBK secara baik dan benar, serta menyeluruh ke pelosok Indonesia. 

Adapun Rektor Universitas Indonesia (UI), Heri Hermansyah menyambut baik pelaksanaan Bulan Literasi PBK di UI. Hal ini mengingat UI merupakan institusi pendidikan yang memiliki relevansi untuk membangun mahasiswa generasi bangsa. 

Salah satu Mahasiswa UI Jurusan Manajemen, Mita Sihotang, menyatakan bahwa pelaksanaan Bulan Literasi PBK memberikan informasi dan wawasan tambahan yang bermanfaat terkait investasi di masa depan. “Hal-hal terkait PBK ternyata cukup menarik. Sebagai generasi muda kita bisa mempertimbangkan PBK sebagai salah satu instrumen investasi di masa depan. Sekarang kita bisa belajar lebih dulu dan memahami risiko investasi secara keseluruhan, termasuk PBK ini,” ujarnya.

Pembukaan literasi PBK 2025 dihadiri sekitar 350 peserta yang terdiri atas perwakilan kementerian/lembaga terkait, pelaku usaha, asosiasi, aparat penegak hukum, dan sivitas akademika. 

Turut hadir pula pejabat Kementerian Perdagangan, pimpinan ekosistem PBK meliputi Bursa dan Lembaga Kliring, serta Badan Arbitrase Perdagangan Berjangka Komoditi (BAKTI) sebagai wujud sinergi memperkuat literasi PBK.

Pada pembukaan Bulan Literasi PBK juga diselenggarakan dialog dengan narasumber Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan PBK Bappebti, Ima Siti Fatimah; Kepala Direktorat Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan, Darwin; Direktur Grup Pengembangan Product dan Pricing Pasar Uang dan Valuta Asing (PUVA) Bank Indonesia, Arief Rachman; dan Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) Irwan Adi Ekaputra.

 

Penandatanganan Kesepakatan Bersama 

Pada sela-sela acara pembukaan, dilakukan pula penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Kementerian Perdagangan dan Universitas Indonesia (UI) 

Kesepakatan itu terkait implementasi Tridharma Perguruan Tinggi di bidang perdagangan, serta Perjanjian Kerja Sama antara Bappebti dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI mengenai penyebaran informasi dan edukasi PBK, Sistem Resi Gudang (SRG) dan Pasar Lelang Komoditas (PLK).

Kemudian, sejumlah kegiatan akan diadakan selama Bulan Literasi PBK 2025 yang meliputi seminar, gelar wicara, siniar, sosialisasi Trading Goes to Campus, dan Market Update. Seluruh kegiatan akan digelar di 11 kota besar, yaitu Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Malang, Solo, Manado, Pontianak, Yogyakarta, Batam, dan Surabaya, dengan target menjangkau 1,5 juta peserta dari masyarakat umum, pelaku usaha, mahasiswa, maupun pemangku kepentingan. (SG-1)