SOKOGURU, BANDUNG- Pengakuan terhadap peran perempuan menjadi hal sangat penting, terutama dalam sektor publik. Perempuan memiliki peran penting dalam pembangunan, baik di sektor pemerintahan, perekonomian, maupun kehidupan sosial.
Kontribusi perempuan pun telah terbukti memberikan dampak nyata bagi kemajuan daerah.
Demikian disampaikan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, pada Peringatan Hari Ibu di Plaza Balai Kota Bandung, Senin 22 Desember 2025.
“Pengakuan kita terhadap peran perempuan, khususnya di sektor publik, baik pemerintahan maupun perekonomian, itu sangat penting. Perempuan sudah membuktikan mampu berkontribusi besar bagi pembangunan Kota Bandung,” ujarnya, seperti dikutip Diskominfo Kota Bandung.
Baca juga: Mari Mengupas Sekilas Sejarah Hari Ibu Nasional
Pengakuan terhadap peran perempuan itu, jelas Farhan, terlihat dari penerima penghargaan pada peringatan Hari Ibu kali ini di lingkungan Pemkot Bandung.
Salah satunya dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta Dinas Koperasi dan UKM, yang banyak membina pelaku usaha perempuan.
“Banyak sekali pengusaha dan wirausaha perempuan yang dibina. Ini menunjukkan peran perempuan sangat penting dan nyata dalam menggerakkan perekonomian,” imbuhnya.
Baca juga: Puan Maharani: Hari Ibu dan UU KIA, Langkah Strategis Menuju Kesetaraan Perempuan
Lebih lanjut, Farhan menuturkan, perempuan memiliki peran strategis sebagai ‘ibu bangsa’, tidak hanya dalam sejarah perjuangan kemerdekaan, tetapi juga dalam mengisi kemerdekaan melalui pembangunan yang setara.
“Perempuan berperan penting dalam mengisi kemerdekaan, terutama dalam mewujudkan kesetaraan pembangunan, baik dari sisi akses, manfaat, partisipasi, hingga kontrol dalam pembangunan,” ungkapnya.
Dalam konteks perlindungan kelompok rentan, Farhan juga menyoroti kondisi cuaca ekstrem yang tengah dihadapi Kota Bandung.
Baca juga: Hari Ibu Nasional: Saatnya Perkuat Peran UMKM Perempuan dalam Pembangunan Ekonomi
Ia menyebut perempuan termasuk dalam kelompok rentan, terutama di wilayah rawan bencana.
“Di daerah rawan bencana seperti Cidadap kami menemukan rumah yang terancam longsor dihuni oleh seorang ibu dengan tiga anak. Ini menunjukkan tingkat kerentanan perempuan masih cukup tinggi dan perlu perhatian khusus,” jelasnya.
Terkait ketenagakerjaan, Farhan mengakui jumlah perempuan bekerja masih lebih sedikit dibandingkan laki-laki. Namun, Pemkot Bandung terus berupaya meningkatkan produktivitas perempuan melalui berbagai program, salah satunya kewirausahaan.
“Kami percaya, perempuan yang berdaya secara ekonomi akan memberikan kontribusi positif bagi pemberdayaan keluarga dan masa depan anak-anak,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung, Uum Sumiati, menyampaikan, adanya perkembangan positif dalam kesadaran masyarakat terkait perlindungan perempuan.
“Sekarang masyarakat mulai paham, berani, dan mau melaporkan jika terjadi kekerasan terhadap perempuan. Sekarang sudah lebih terbuka,” tuturnya.
Menurut Uum, hal tersebut menjadi langkah penting agar penanganan kasus kekerasan dapat dilakukan secara menyeluruh dan komprehensif.
Selain itu, ia juga menjelaskan, Indeks Ketimpangan Gender (IKG) di Kota Bandung terus membaik.
“Sekarang indeks ketimpangan gender kita berada di angka sekitar 0,245. Semakin kecil angkanya, semakin baik, artinya kesenjangan antara laki-laki dan perempuan semakin setara,” jelasnya.
Menurutnya, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Bandung juga mengalami peningkatan, meskipun Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) masih perlu terus ditingkatkan, terutama melalui peningkatan produktivitas perempuan.
“Salah satu bentuk pemberdayaan dan kesetaraan adalah produktivitas perempuan. Mudah-mudahan ini sejalan dengan semangat peningkatan kesejahteraan, termasuk dalam penetapan UMK ke depan,” ujarnya.
Peringatan Hari Ibu tahun ini tidak hanya dimaknai sebagai penghormatan kepada sosok ibu dalam keluarga, tetapi juga sebagai apresiasi terhadap perjuangan kaum perempuan yang turut berperan dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa.
“Hari Ibu ini menjadi momentum untuk menghargai perjuangan perempuan, baik di masa lalu maupun masa kini, sebagai bagian penting dari kemajuan Kota Bandung,” ucap Uum. (SG-1)