SokoBisnis

Cara Membangun Usaha Tanpa Harus Utang, Simak Penjelasannya

Mau memulai usaha tapi takut berutang? Temukan cara memulai usaha tanpa utang, dengan modal kecil, perencanaan matang, hingga pengelolaan keuangan bijak.

By Pipin Lukmanul Hakim  | Julaibib Ipok Imron  | Sokoguru.Id
26 Mei 2025
<p>Ilustrasi seorang perempuan belanja. Simak berikut ini cara membangun usaha tanpa harus diawal dengan berutang. (Foto: Freepik).</p>

Ilustrasi seorang perempuan belanja. Simak berikut ini cara membangun usaha tanpa harus diawal dengan berutang. (Foto: Freepik).

SOKOGURU - Banyak pelaku usaha yang mencoba awali usaha dengan cara berhutang. Ditambah lagi, dengan semakin berkembangnya teknologi dan hadirnya aplikasi pinjaman online cepat cair memudahkan para calon pelaku usaha mendapatkan pinjaman modal usahanya.

Namun bagi konten kreator bernama Hermanto Tanoko, yang diambil dari salah satu videonya di kanal YouTube Hermanto Tanoko, mengatakan bahwa untuk memulai usaha sebaiknya jangan menggunakan utang yang ada beban bunganya.

Memang, dengan berhutang, pelaku usaha tidak perlu menunggu lama agar tabungannya cukup untuk modal usaha. Tetapi itu sangat berisiko, mengingat hanya sekitar 5% saja usaha baru atau rintisan yang berhasil meraih kesuksesan.

Jika pelaku usaha berhutang dan ternyata bisnis tidak sesuai rencana, maka akan terjadi kesulitan membayar bunga utang. Maka risiko akan semakin rumit dan dikejar-kejar kewajiban serta tidak dapat fokus dalam berbisnis.

Kapan bisa mulai berhutang?

Masih menurut Hermanto Tanoko, pelaku usaha dapat mulai berhutang ketika usahanya sudah berjalan beberapa saat, sudah mulai berkembang, dan memang membutuhkan dana untuk pengembangan usahanya.

Selain itu, pemilik usaha harus sudah memiliki keyakinan yang tinggi kalau hasil usahanya sudah mempunyai laba cukup untuk bisa membayar bunga pinjaman tersebut.

Dan pastikan, dana pinjaman yang dialokasikan betul-betul untuk pengembangan usaha, bukan dipakai untuk keperluan konsumtif atau membeli barang-barang pribadi. Artinya, pinjaman itu harus dapat menunjang pertumbuhan usaha agar bisa semakin tinggi, cepat, dan besar.

Dari mana modal jika ingin mulai berbisnis?

Usaha bisa dimulai dari modal yang ada. Bisa juga meminjam ke keluarga atau sahabat dekat, tentu dengan memberi bunga atau sistem profit sharing. Tetapi perlu dijelaskan juga konsekuensi jika bisnis tersebut gagal.

Mulailah dari usaha kecil tapi sehat. Jaga terus pertumbuhannya setiap bulan, setiap tahun. Semakin lama, semakin baik. Setelah usaha berjalan dengan baik, pelaku usaha bisa meraih mimpi yang lebih besar lagi atau istilahnya scale up.

Mulai dari keahlian diri digabung dengan yang dibutuhkan orang. Pelaku usaha harus mengetahui passion dan keahlian apa yang pelaku usaha kuasai dan dibutuhkan oleh banyak orang.

Misalkan, pelaku usaha memiliki keahlian di bidang fotografi, .maka bisa di mulai dengan usaha jasa fotografi. Dari situ bisa kembangkan menjadi bisnis lain yang masih terkait dengan jasa fotografi, misal jasa rental alat fotografi.

Kita semua dilahirkan dengan keahlian serta kelebihan masing-masing. Kita hanya perlu memaksa diri untuk mengeluarkan semua potensi yang ada di dalam diri kita dengan keluar dari zona nyaman, banyak belajar, dan mau kerja keras.

Dengan mengeluarkan semua potensi diri tersebut, maka usaha apa pun bisa dijalankan, meski dari kecil dahulu,  yang akhirnya bisa berkembang menjadi perusahaan yang kuat dan sehat.

Di sini dibutuhkan semangat, tekad, serta keyakinan, yang dimulai dari dalam diri pelaku usaha sendiri.

Kolaborasi atau pengelolaan keuangan

Memulai usaha juga bisa dengan cara berkolaborasi. Bentuk kolaborasi bisa dengan cara mengajak beberapa rekan untuk bersama-sama mendirikan sebuah usaha.

Pastikan para pelaku usaha yang setuju berkolaborasi mempunyai tujuan yang sama, dilandasi integritas, dan saling melengkapi. Selain itu, bila belum punya modal bisnis, bisa juga mulai dahulu dengan mengelola keuangan pribadi dengan bijak.

Simpan sebagian penghasilan di awal bulan, jangan menunggu sisa. Setelah terkumpul, bisa dipakai untuk memulai bisnis kecil sesuai passion atau berinvestasi dengan cerdas pada bidang yang dikuasai. Jangan gegabah ambil pinjaman atau ikut investasi yang tidak jelas.

Dalam mengelola keuangan, usahakan setiap awal bulan sudah langsung memetakan pengeluaran menjadi:

- Berapa persen untuk ditabung/investasi,

- Berapa persen untuk belajar (seminar atau buku),

- Berapa persen untuk konsumsi,

- Berapa persen untuk dana darurat,

- Dan berapa persen untuk berbagi.

Memulai usaha tidak harus selalu dengan modal besar atau pinjaman berbunga. Justru dengan memanfaatkan potensi diri dan pengelolaan keuangan yang bijak, usaha bisa tumbuh sehat.

Yang terpenting adalah keberanian untuk memulai, semangat untuk terus belajar, dan konsistensi menjaga pertumbuhan. Dari usaha kecil, besar bisa dikejar.(*)