SOKOGURU, LHOKSEUMAWE- Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamina berhasil menembus wilayah terisolir pascabencana banjir dan longsor di Takengon, Aceh, pada Rabu, 24 Desember 2025.
BBM jenis biosolar tiba di SPBU 14.245.499 Takengon serta SPBU 13.245.409 Bener Meriah, setelah menempuh tujuh jam perjalanan dari Integrated Terminal Pertamina Lhokseumawe.
Kedatangan dua mobil tangki Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamina itu berkat kolaborasi dan dukungan berbagai pihak.
Baca juga: Hadirkan Cahaya Harapan untuk Warga Terdampak, Pertamina Pasang PLTS di Posko Pengungsian Aceh Tamiang
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumatra Bagian Utara (Sumbagut), Fahrougi Andriani Sumampouw, menyampaikan hal itu, dalam keterangan Kementerian BUMN, Jumat, 26 Desember 2025.
“Pertamina terus berupaya mendistribusikan energi ke wilayah terdampak bencana. Berbagai jalur coba ditempuh, untuk memasuki wilayah terisolir akibat terputusnya akses jalan,” ujarnya.
Sebelumnya, sambung Fahrougi, upaya pengiriman BBM dilakukan melalui jalur udara.
Baca juga: Kota Bandung Sampaikan Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp3 Miliar untuk Korban Bencana Sumatera
“Kini, alhamdulillah armada Pertamina juga berhasil masuki wilayah Takengon dengan jalur darat. Perjalanan memakan waktu sekitar enam hingga tujuh jam mengingat kondisi jalur alternatif yang terbatas,” imbuh Fahrougi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, BBM berasal dari Integrated Terminal (IT) Lhokseumawe menuju Takengon serta Bener Meriah, Aceh Tengah. Pertamina mengerahkan Mobil Tangki berkapasitas 5 KL dan 8 KL, masing-masing untuk distribusi di SPBU 13.245.409 di Kabupaten Bener Meriah dan SPBU 14.245.499 Takengon, yang berada di Nunang Antara, Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah.
Distribusi perdana melalui jalur darat ini menempuh jalur alternatif Simpang KKA – Bener Meriah – Takengon sejauh 100 km, selama 7 jam perjalanan. Jalur KKA sendiri masih mengaplikasikan sistem buka tutup.
Baca juga: Gandeng ID FOOD, DWP Kementerian UMKM Salurkan Bantuan Perlengkapan Bayi untuk Korban Bencana di Sumatera
Apabila jalan sedang ditutup, kendaraan dapat menempuh perjalanan memutar sejauh 444 KM selama 12 jam.
Perjalanan mobil tangki juga didampingi pengawalan dari aparat penegak hukum, untuk memastikan kelancaran distribusi di tengah kondisi jalan yang belum pulih, terdampak bencana.
Sebelum berhasil melewati jalur alternatif darat, Pertamina telah masuk ke wilayah Bener Meriah dan Takengon sejak 13 Desember, namun dengan skema distribusi darurat yakni pesawat Air Tractor.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Muhammad Baron, menambahkan, Pertamina terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, aparat keamanan, dan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan distribusi energi tetap berjalan dan kebutuhan BBM masyarakat di wilayah terdampak bencana dapat terpenuhi secara bertahap.
“Di tengah kondisi darurat, Pertamina menegaskan komitmennya untuk menjaga ketahanan pasokan energi serta mendukung aktivitas masyarakat dan layanan publik di wilayah terdampak bencana di Aceh,” ujarnya.
Baron menambahkan, upaya distribusi energi Pertamina ini juga sejalan dengan komitmen Satgas Natal dan Tahun Baru Pertamina.
"Kami berupaya terus menembus medan sulit. Upaya itu diharapkan bisa meningkatkan semangat bagi masyarakat terdampak, terutama untuk menjalani Natal dan Tahun Baru dengan lebih kuat," jelas Baron.
Satgas Natal dan Tahun Baru Pertamina digelar sejak 13 November 2025 hingga 11 Januari 2026. Satgas menjadi wujud Pertamina untuk melayani masyarakat dengan sepenuh hati. (SG-1)