Emas Jadi Pelarian di Tengah Gejolak Dunia, Harga Dekati Titik Tertinggi Sepanjang Sejarah

Harga emas dunia terus menguat mendekati $4.500 per ons di tengah tekanan dolar AS, data ekonomi beragam, dan meningkatnya ketegangan geopolitik global.

Author Oleh: Cikal Sundana
24 Desember 2025
<p>INVESTASI EMAS - Emas mencetak rekor baru seiring pelemahan dolar AS, pertumbuhan ekonomi AS yang tak merata, serta meningkatnya ketidakpastian global.</p>

INVESTASI EMAS - Emas mencetak rekor baru seiring pelemahan dolar AS, pertumbuhan ekonomi AS yang tak merata, serta meningkatnya ketidakpastian global.

SOKOGURU - Pergerakan harga emas kembali menyedot perhatian publik global, bukan sekadar sebagai komoditas, melainkan cermin kegelisahan pasar terhadap arah ekonomi dan stabilitas dunia. Di saat banyak indikator bergerak tak seirama, emas justru berdiri di garis depan sebagai tempat berlindung. Fenomena ini memperlihatkan bagaimana logam mulia masih dipercaya saat ketidakpastian menjadi bahasa bersama.

Harga emas dunia melalui pasangan XAU/USD kini bertengger di kisaran $4.475 per ons troy, sangat dekat dengan level psikologis $4.500 yang sejak lama menjadi pembicaraan pelaku pasar. Dalam sesi perdagangan Eropa, emas bahkan sempat menyentuh $4.497, mencetak rekor tertinggi baru dan mempertegas momentum positif yang terus terjaga.

Dorongan utama datang dari pelemahan Dolar AS yang berkelanjutan. Ketika mata uang cadangan dunia kehilangan daya tariknya, investor global kembali melirik emas sebagai aset aman. Situasi ini diperkuat oleh meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, yang kembali memunculkan kekhawatiran akan eskalasi konflik berskala lebih luas.

Namun di balik lonjakan harga tersebut, data ekonomi Amerika Serikat justru menyajikan gambaran yang tidak sepenuhnya sejalan. Pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal ketiga tercatat mencapai 4,3 persen secara tahunan, jauh melampaui perkiraan pasar. Angka ini memberi sinyal bahwa mesin ekonomi Negeri Paman Sam masih bekerja cukup kuat, meski di tengah tekanan global.

Di sisi lain, indikator inflasi menunjukkan cerita berbeda. Indeks Harga PDB melonjak dari 2,1 persen menjadi 3,7 persen, menandakan tekanan harga belum sepenuhnya jinak. Kondisi ini menempatkan bank sentral AS dalam posisi yang tidak mudah, karena harus menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan stabilitas harga.

Pasar tenaga kerja juga memberikan sinyal campuran. Rata-rata empat minggu perubahan ketenagakerjaan ADP menunjukkan penambahan sekitar 11.500 pekerjaan per minggu. Angka ini memang lebih rendah dari periode sebelumnya, tetapi tetap berada di zona positif, menandakan pasar tenaga kerja belum sepenuhnya melemah.

Sebaliknya, sektor manufaktur justru mencatat tekanan yang lebih nyata. Pesanan barang tahan lama AS turun 2,2 persen pada Oktober, memburuk dibandingkan bulan sebelumnya yang masih mencatatkan kenaikan. Penurunan ini sering dibaca sebagai sinyal kehati-hatian dunia usaha dalam mengambil keputusan investasi jangka panjang.

Dari sisi sentimen publik, Indeks Keyakinan Konsumen Amerika Serikat kembali turun untuk bulan kelima berturut-turut, kini berada di level 89,1. Penurunan beruntun ini mencerminkan kegelisahan rumah tangga terhadap arah ekonomi, biaya hidup, serta ketidakpastian global yang belum menunjukkan tanda mereda.

Menariknya, meski indikator ekonomi bercampur, pasar emas tampak tidak terlalu terpengaruh. Momentum kenaikan tetap terjaga, meski sebagian analis mulai mengingatkan potensi kondisi jenuh beli. Artinya, ruang koreksi jangka pendek tetap terbuka, namun belum cukup kuat untuk mengubah arah tren utama.

Dalam beberapa hari ke depan, kalender ekonomi global relatif sepi karena banyak negara merayakan Natal. Jepang menjadi salah satu pengecualian dengan rilis data Indeks Harga Konsumen Tokyo yang dinanti pasar. Meski demikian, fokus utama investor masih tertuju pada dinamika global dan pergerakan dolar AS.

Pada akhirnya, lonjakan harga emas bukan sekadar cerita angka, melainkan refleksi kegelisahan kolektif pasar dunia. Selama ketidakpastian ekonomi dan geopolitik masih membayangi, emas tampaknya akan tetap menjadi tempat berlabuh, sekaligus pengingat bahwa rasa aman sering kali lebih berharga daripada imbal hasil semata.

TABEL DATA & FAKTA 

INDIKATOR EKONOMI & PASAR ANGKA & DATA
Harga XAU/USD Saat Ini $4.475 per ons
Rekor Intraday Terbaru $4.497 per ons
Target Psikologis Pasar $4.500
Pertumbuhan PDB AS Q3 4,3% (tahunan)
Inflasi Indeks Harga PDB Naik ke 3,7%
Penurunan Pesanan Barang Tahan Lama AS -2,2%
Indeks Keyakinan Konsumen AS 89,1
Penambahan Pekerjaan ADP (4 Minggu) ±11.500/minggu