sokoguru.id – Siapa sangka di Pasar Santa ada toko buku keren yang mengurasi buku-buku impor? Siapa sangka toko buku ini menjadi satu tempat yang digandrungi anak muda?
POST Bookshop jadi tempat yang wajib dikunjungi saat pergi ke Pasar Santa. Toko buku ini didirikan oleh pasangan penulis Teddy W. Kusuma dan Maesy Angelina. Teddy dan Maesy menyulap satu jongko Pasar Santa menjadi toko buku yang nyaman.
Toko buku ini sudah berdiri pada tahun 2014. Mulanya POST Bookshop hanyalah mimpi dari Teddy dan Maesy yang jatuh cinta pada aktivitas membaca dan menulis. Melansir dari Liputan 6, Teddy selalu memberikan alternatif bacaan untuk para pembaca yang haus buku.
“Sebagai pembaca, kita selalu haus akan bacaan-bacaan yang lebih luas dan alternatif. Senang kalau bisa ketemu pilihan-pilihan tambahan terhadap karya toko buku,” jelas Teddy, kepada Liputan 6.
POST Bookshop memberikan rekomendasi bacaan yang lebih beragam dengan cara membuat jadwal tayang buku di rak. Jadwal itu dibuat per minggu, sehingga para pengunjung tidak akan melihat buku yang sama di tiap minggunya. Aktivitas inilah yang menjadi kunci sukses bagi toko buku kecil.
Pengunjung tidak akan merasa bosan untuk datang ke toko buku yang memberikan sentuhan personal di tokonya. Apalagi POST Bookshop menawarkan kombinasi buku terbitan lokal dan impor.
Satu lagi yang menarik pelanggan adalah kegiatan offline. POST Bookshop sering membuat kegiatan offline di tokonya, seperti penandatanganan buku, dan diskusi santai.
“Memang toko buku untuk bisa bertahan harus kombinasi antara kegiatan offline maupun online,” ungkap Teddy.
Selain menjadi toko buku, POST Bookshop juga memiliki penerbitan bernama POST Press. Terbitan terbarunya adalah Mimi Lemon, karya Cyntha Hariadi. Minggu lalu, penulis Cyntha Hariadi menandatangani langsung buku Mimi Lemon di POST Bookshop.