Soko Bisnis

Ibu Rumah Tangga Ini Raup Cuan dari Daun Kelor! Usahanya Kini Tembus Pasar Nasional

Siti Fatimah mengubah daun kelor menjadi cuan lewat Pawon Teges. Usahanya tembus Jakarta hingga Papua berkat KUR BRI. Simak kisah inspiratifnya di sini!

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
22 Mei 2025
<p>Produk UMKM yang berbasis komoditas lokal berupa daun kelor, Pawon Teges. kini sukses menembus pasar nasional.(Dok.BRI)</p>

Produk UMKM yang berbasis komoditas lokal berupa daun kelor, Pawon Teges. kini sukses menembus pasar nasional.(Dok.BRI)

SOKOGURU, SLEMAN, DIY – Siapa sangka, dari sebuah lomba masak sederhana, seorang ibu rumah tangga asal Desa Hargobinangun, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), bisa membangun usaha kuliner yang kini sukses menembus pasar nasional.

Adalah Siti Fatimah, sosok di balik brand kuliner rumahan Pawon Teges yang berbasis komoditas lokal—daun kelor. 

Awalnya hanya untuk mencoba-coba mengikuti lomba masak olahan lokal dari Dinas Pertanian Sleman pada 2018, kini usaha kecilnya menjelma jadi penopang ekonomi keluarga dan menyekolahkan anak-anaknya.

Baca juga: Lewat LinkUMKM BRI, Guru Kimia Ini Raup Puluhan Juta dari Usaha Minuman Herbal

“Awalnya dari lomba itu, saya mulai tertarik eksplorasi daun kelor. Tapi perlu waktu delapan bulan untuk menemukan takaran resep yang pas,” cerita Siti.

Dari ketekunannya, lahirlah produk perdana minuman cincau daun kelor yang langsung disambut baik pasar. Tapi jalan sukses tak selalu mulus. 

Saat pandemi Covid-19 menghantam, usaha Siti pun ikut terdampak. Padahal, saat itu ia sudah menyewa tenant di food court dan menanam 1.000 batang kelor.

Baca juga: BRI Salurkan Kredit Mikro Rp632 Triliun, 1,2 Juta AgenBRILink Bantu UMKM Naik Kelas!

Alih-alih menyerah, ia justru putar otak. Daun kelor yang melimpah dikeringkan, dijadikan tepung kelor dan teh kelor, dua produk yang awet disimpan dan punya manfaat kesehatan. 

Inovasi dengan Buat Bakso Kelor dan Tahu Bakso Kelor

Lalu lahirlah inovasi lanjutan: bakso kelor dan tahu bakso kelor, yang dipasarkan lewat lapak-lapak di pasar.

Perlahan tapi pasti, produk berbasis kelor milik Pawon Teges mulai dikenal luas. Bahkan kini sudah merambah Jakarta, Tangerang, Malang, Bondowoso, Sulawesi, hingga Papua. 

Baca juga: Baru Menjabat, Dirut BRI Hery Gunardi Langsung Action! CASA Naik, UMKM Tetap Jadi Andalan

Khusus produk teh dan tepung kelor, kini menjadi favorit konsumen penderita darah tinggi dan kolesterol karena kandungan gizinya.

Di balik pencapaian tersebut, Siti tak lupa menyebut peran penting Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank BRI. Akses permodalan yang cepat dan mudah ini menjadi penyelamat dan pendongkrak skala bisnisnya di masa sulit.

“Dulu pinjaman awal Rp10 juta. Naik jadi Rp25 juta, lalu Rp50 juta. Total saya dapat Rp250 juta. Itu sangat membantu pengembangan produk dan operasional,” ujar Siti.

Tak hanya modal, BRI juga memberikan ruang promosi bagi produk-produk UMKM lewat berbagai event. 

Produk teh kelor Pawon Teges bahkan pernah jadi isi souvenir kunjungan pemerintah. Siti pun semakin yakin bahwa kolaborasi dengan BRI bisa memperluas jangkauan pasarnya.

“Selain menyediakan modal, BRI juga aktif mengadakan pelatihan dan bazaar. Ini penting buat usaha mikro seperti kami agar makin dikenal,” tambahnya.

BRI Terus Berkomitmen Dukung UMKM Melalui KUR

Sementara itu, Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menilai kisah Siti adalah cerminan nyata semangat pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang pantang menyerah dan mampu berkembang melalui pendampingan serta akses pembiayaan yang tepat.

“BRI terus berkomitmen mendukung UMKM melalui program KUR yang mudah dijangkau. Harapannya, pengusaha mikro bisa naik kelas dan bersaing di pasar,” ujar Hendy dalam keterangan pers, Kamis, 22 Mei 2025.(*)