Soko Berita

Tambah Luasan Tanam, Kementan dan Kejaksaan Bersinergi Tanami Lahan Hasil Sitaan Negara

Penambahan luasan tanam di lahan hasil sitaan Kejagung juga melibatkan PT Pupuk Indonesia dan Perum Bulog, untuk penyediaan pupuk dan pembelian hasil panen.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
23 Mei 2025
<p>Kolaborasi strategis antara Kementerian Pertanian dan Kejaksaan Agung ditandai dengan kegiatan penanaman benih padi di lahan sitaan Kejaksaaan Agung di Desa Srimahi, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Kamis, 22 Mei 2025. (Dok. Kementan) </p>

Kolaborasi strategis antara Kementerian Pertanian dan Kejaksaan Agung ditandai dengan kegiatan penanaman benih padi di lahan sitaan Kejaksaaan Agung di Desa Srimahi, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Kamis, 22 Mei 2025. (Dok. Kementan) 

SOKOGURU, BEKASI- Guna memperkuat ketahanan pangan nasional Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kejaksaan Agung (Kejagung) menjalin sinergi melalui pemanfaatan lahan-lahan hasil sitaan negara. 

Pasalnya, aset-aset hasil sitaan negara  luar biasa luasnya bahkan mencapai ribuan hektare. Nilai lahan-lahan tersebut sangat besar bila ditanami semua.

Kolaborasi strategis itu ditandai dengan kegiatan penanaman benih padi di lahan sitaan Kejaksaan Agung di  di Desa Srimahi, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Kamis, 22 Mei 2025. 

Baca juga: Tanpa Menunggu Panen Raya Usai, Kementan Tancap Gas Memulai Pertanaman di Indramayu dan Subang

Hal ini sejalan dengan berbagai upaya akselerasi untuk mendorong peningkatan produksi pangan secara nasional yang dilakukan oleh Kementan. 

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan pemanfaatan lahan sitaan merupakan terobosan nyata. Ia menyebut, sinergi lintas sektor menjadi kunci memperluas potensi tanam nasional.

"Ternyata aset ini luar biasa luasnya. Kalau kami diskusi tadi, di sini saja ribuan hektar,  di Banten, Jakarta. Di sini ada 300 (hektar) Itu nilai nya besar kalau kita tanami semua," ujarnya, seperti dikutip dalam keterangan resmi Kementan, Jumat, 23 Mei.

Baca juga: Panen Naik Dua Kali Lipat, Banyuasin, Sumsel, Diperkuat Jadi Lumbung Pangan Nasional

Mentan Amran menyampaikan rasa terima-kasihnya dan mengapresiasi langkah strategis Kejaksaan RI yang tidak hanya fokus pada penegakan hukum, tetapi juga aktif mendukung pembangunan pertanian nasional.

“Terima kasih Pak Jaksa Agung ini luar biasa, saya tidak pernah membayangkan ternyata banyak sitaan sawah, gudang kami sudah terima. Bayangkan kalau seluruh Indonesia kita optimalkan ini, mulai dari Kajari, Kajati, Kejagung,” tambahnya.

Langkah itu dinilai penting dalam menghadapi tantangan krisis pangan global. 

Dalam beberapa pertemuan bilateral, Mentan Amran juga menyampaikan banyak negara menghadapi tekanan pangan akibat perubahan iklim dan konflik geopolitik, sementara Indonesia justru mengalami peningkatan produksi dan stok.

Baca juga: Dalam Dialog Panen Raya Nasional, Petani Sampaikan Aspirasi kepada Presiden Prabowo

"Sejak tahun 1969, bersamaan saya lahir, inilah tertinggi stok Bulog kita, 3,8 (juta ton) minggu depan optimis 4 juta ton,” imbuhnya. 

Pemanfaatan lahan sitaan itu akan terus diperluas ke wilayah lain dengan dukungan Kejaksaan RI, termasuk untuk pengembangan sarana produksi seperti pabrik benih dan traktor. 

Program tersebut juga sejalan dengan Instruksi Presiden terkait penguatan ketahanan pangan nasional, di mana sektor pertanian harus menjadi perhatian seluruh pihak, termasuk aparat penegak hukum.

 

Tidak disalahgunakan

Pada kesempatan yang sama, Jaksa Agung ST Burhanuddin, menegaskan, pentingnya pemanfaatan lahan yang telah diserahkan untuk kegiatan pertanian produktif. 

Menurutnya, pemanfaatan lahan hasil sitaan itu penting sekaligus menjaga agar aset negara tidak disalahgunakan.

“Sekaligus juga kami ingin menitipkan tanah ini jangan sampai dimanfaatkan untuk hal-hal yang tidak benar, silahkan manfaatkan untuk pertanian dan yang kedua silahkan manfaatkan sekaligus mengamankan aset,” ujar Jaksa Agung.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM) yang turut hadir dalam sambutannya merefleksikan bahwa menjadi Menteri Pertanian adalah pekerjaan yang mulia.

Hal itu merujuk pada upaya Mentan Amran yang terus konsisten meningkatkan pertanaman di berbagai wilayah Indonesia.

"Semoga yang kita tanam mendatangkan kebaikan. Yang paling bahagia adalah Menteri Pertanian, karena setiap hari menanam kehidupan,” puji KDM

Lebih lanjut, Gubernur Jabar  menggarisbawahi pentingnya pengelolaan pangan berbasis desa dan kearifan lokal. Ia mengusulkan agar ke depan dilakukan pemetaan kebutuhan beras per desa secara tahunan, sehingga desa dapat mandiri dalam hal ketersediaan pangan. Jika terdapat kelebihan, baru dapat didistribusikan ke wilayah lain.

“Di kampung-kampung adat, padinya dipanen dengan ani-ani, disimpan di leuit, dan tidak digiling. Padi-padi itu bisa bertahan 40 sampai 100 tahun, dan ini adalah bentuk nyata dari ketahanan pangan yang sesungguhnya,” ungkap KDM.

Sebagai tambahan, kerja sama itu tidak hanya melibatkan Kementan dan Kejaksaan Agung, tetapi juga PT Pupuk Indonesia dan Perum Bulog. Kejaksaan akan menyediakan lahan yang akan dimanfaatkan, Kementerian Pertanian menyediakan kebutuhan budi daya serta sarana dan prasarana pertanian, PT Pupuk Indonesia menyediakan pupuk, dan Perum Bulog akan melakukan pembelian hasil panen. (SG-1)