MASIH dalam rangkaian pengecekan bantuan pemerintah seperti pupuk agar betul-betul sampai ke tangan petani dalam berproduksi, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meninjau langsung jalannya pertanaman padi di sejumlah sentra wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.
“Pertanian adalah sektor penting yang harus dikawal bersama untuk kepentingan jauh lebih besar. Hari ini kami turun ke lapangan tidak ada tanggal merah atau hari libur. Kami akan memastikan apakah bantuan pemerintah sampai ke tangan petani," katanya, Sabtu (11/5).
"Jadi, kepada petani Indonesia yang saya cintai, teruslah berproduksi karena kita sudah siapkan prasarananya. Tidak usah khawatir soal pupuk dan air karena sudah kita siapkan semua," tambah Mentan, seperti dikutip pertanian.go.id.
Baca juga: Gaet Anak Muda, Kementan Bangun Klaster Pertanian Modern di Bandung
Diketahui, pemerintah telah menambah alokasi pupuk subsidi sebesar Rp28 triliun atau dari yang semula 4,5 juta ton kini bertambah menjadi 9,55 juta ton.
Kenaikan mencapai 100% tersebut merupakan perjuangan Mentan Amran dalam beberapa bulan terakhir dan juga kebaikan Presiden Jokowi dalam memperhatikan petani.
"Untuk pupuk di Sulawesi Selatan dan juga seluruh Indonesia kami pastikan meningkat 2 kali lipat atau 100%. Sekarang tidak ada lagi tuh masalah pupuk. Dan ini tuh tambahan pupuk terbesar sepanjang sejarah," katanya.
Baca juga: Kementan Targetkan 10.000 Orang Ikuti Pelatihan Pengembangan SDMPKS di 2024
Berikutnya, kata Mentan, pemerintah telah menyiapkan solusi cepat berupa pemasangan pompanisasi pada sungai-sungai besar yang tidak pernah kering. Pompanisasi adalah cara ampuh dalam meningkatkan produksi dan mengurangi resiko krisis pangan akibat el nino atau musim kering panjang.
"Ini adalah solusi cepat untuk memitigasi dampak el nino panjang yang terjadi selama ini. Solusinya hanya pompa dan tidak ada yang lain. Jadi, kami berikan pompa untuk mengangkut air sungai yang tidak pernah kering seperti Sungai Maros. Ini solusi cepat untuk memitigasi risiko kekurangan pangan," imbuhnya.
Beri sumbangan
Sementara itu sehari sebalumnya dalam kunjungan kerjanya di Sulawesi Selatan, Andi Amran juga memberi sumbangan kepada sejumlah anak yatim dan keluarga korban banjir longsor Provinsi Sulawesi Selatan.
Baca juga: Kementan Imbau Petani Segera Tebus Kuota karena Alokasi Pupuk Bersubsidi Berlimpah
Mereka diundang datang ke Kantor Bisnis PT Tiran Grup di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Di sana, mereka langsung diberi bantuan santunan berupa uang pribadi sebesar Rp10 juta per orang.
Menurut rencana, Mentan juga akan menyerahkan bantuan sebesar Rp6 milyar yang terdiri dari bibit, benih, pupuk dan juga alat mesin pertanian untuk memulihkan lahan pertanian yang terdampak banjir dan longsor di sana.
"Saya sebenarnya ingin turun langsung mengunjungi saudara-saudara kita di lokasi longsor dan banjir. Tetapi saya masih punya agenda penugasan dari Bapak Presiden berkeliling provinsi, jadi hari ini saya, mengundang saudara-saudaraku korban terdampak bencana ke sini," ujarnya Jumat (10/5).
Mentan mengatakan bantuan pribadi yang diberikan itu diharapkan mampu meringankan beban korban sehingga bisa kembali bangkit dan memperkuat perekonomian di sana yang sempat lumpuh akibat bencana.
Seperti diketahui, tujuh kabupaten di Sulawesi Selatan diterjang banjir dan longsor hingga mengakibatkan 15 orang meninggal dunia. Hingga kini, sebanyak 210 warga paling terdampak khusus di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, dievakuasi ke pengungsian sementara.
Tujuh kabupaten yang diterjang banjir dan longsor di Sulsel, yakni Kabupaten Luwu, Sidrap, Luwu Utara, Soppeng, Enrekang, Sinjai, dan Wajo. Dari 15 korban meninggal, ada 13 orang di antaranya di Luwu, sedangkan masing-masing satu warga di Wajo dan Sidrap. (SG-1)