Pertanian

Kementan Targetkan 10.000 Orang Ikuti Pelatihan Pengembangan SDMPKS di 2024

Hasil dari pelatihan SDMPKS harus menjadi bukti nyata dan bermanfaat bagi insan perkebunan, khususnya saat mengimplementasikannya di dunia kerja perkelapasawitan.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
05 Mei 2024
Ditjenbun berkolaborasi dengan Dinas Provinsi/Kabupaten perkebunan dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) melakukan  Penandatangan SPK  untuk SDMPKS Tahun 2024, beberapa waktu lalu di Bogor. (Dok. Ditjenbun Kementan)
 

KEMENTERIAN Pertanian melalui  Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) menargetkan  10.000 orang  mengikuti  Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDMPKS) di 2024.

 

Untuk itu Ditjenbun berkolaborasi dengan Dinas Provinsi/Kabupaten yang membidangi perkebunan dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) melakukan  Penandatangan Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) Dukungan Dana Operasional untuk SDMPKS Tahun 2024, beberapa waktu lalu di Bogor.

 

“Hasil dari pelatihan SDMPKS ini harus menjadi bukti nyata dan bermanfaat bagi insan perkebunan, khususnya saat mengimplementasikannya di dunia kerja perkelapasawitan,” ujar Direktur Perlindungan Perkebunan Hendratmojo Bagus Hudoro yang hadir   mewakili Direktur Jenderal Perkebunan, seperti dikutip ditjenbun.pertanian.go.id, Jumat (3/5).

 

Baca juga: Ratusan Petani Sawit di Sumsel Ikuti Pelatihan Panen dan Pascapanen

 

Program itu, lanjutnya,  sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, seluruh jajarannya dikerahkan untuk mendorong kualitas produksi maupun produktivitas hingga penguatan SDM pertanian termasuk perkebunan yang unggul.

 

“Penguatan perkebunan kelapa sawit tentu membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni di bidangnya,” imbuh Bagus. 

 

Lebih lanjut, ia mengatakan, dalam pelaksanaan pelatihan  membutuhkan monitoring dan evaluasi yang  harus segera dilaporkan dari penyelenggara kegiatannya, agar ke depannya pelatihan dapat berjalan maksimal.

 

Baca juga: Dibuka Pendaftaran Beasiswa Sawit 5 April - 24 Mei 2024 dengan Kuota 3000 Orang

 

Pada kesempatan itu, dilakukan kesepakatan dengan penandatanganan Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) dukungan dana operasional, antara pihak Ditjenbun, bersama dengan BPDPKS dan Dinas yang membidangi perkebunan, dari 39 Kabupaten di 17 Provinsi.

 

Bagus menambahkan, diharapkan berbagai usulan maupun masukan mengenai apa yang perlu diperbaiki untuk pelatihan tahun berikutnya.

 

Pada kesempatan yang sama, Kepala Divisi Program Pelayanan BPDPKS, Arfie Thahar,  mengatakan, sebelumnya ada 12 jenis pelatihan yang diadakan oleh Ditjenbun. 

 

“Salah satunya, ada beberapa masukan dari para petani untuk menambahkan jenis pelatihan seperti pembuatan pupuk kompos. Akan kami identifikasi lagi jenis pelatihan tersebut, karena perlu mencari lembaga yang sesuai, membutuhkan persiapan materi dan lainnya. Nanti akan kami tindaklanjuti bersama,” jelas Arfie.

 

Sementara itu, secara terpisah Dirjenbun Andi Nur Alam Syah mengatakan, pentingnya memperkuat SDM kelapa sawit, agar kedepannya semakin berkualitas dan kompeten dalam mengembangkan perkelapasawitan Indonesia.

 

“Tahun ini target rekomtek pelatihan kita tingkatkan lagi, menjadi minimal 10.000 orang. Untuk mewujudkan target tersebut, diperlukan dukungan pendanaan dan operasional kepada Dinas yang membidangi Perkebunan pelaksana kegiatan pelatihan SDM PKS tahun 2024, saya berharap kegiatan penandatangan SPK ini bisa menjadi langkah awal sekaligus pintu masuk demi memperkuat SDM perkelapasawitan Indonesia,” harapnya. (SG-1)