SEBANYAK 144 pekebun kelapa sawit di Sumatera Selatan (56 pekebun dari Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dan 88 pekebun Kabupaten Muara Enim) mengikuti pelatihan panen dan pascapanen pada 23-27 April 2024. Tujuan pelatihan untuk mewujudkan kualitas hasil panen kelapa sawit.
Pelatihan yang digelar Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Ditjenbun Kementan) itu terbagi menjadi 5 kelas, dengan narasumber dari Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY). Kegiatan pelatihan ditutup dengan kunjungan ke kebun kelapa sawit milik perusahaan.
“Faktor kunci dalam keberhasilan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan, salah satunya memperkuat kualitas SDM. Ini perlu dilakukan guna kemajuan perkebunan kelapa sawit di kemudian hari. Diharapkan pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik,” ujar Direktur Perlindungan Perkebunan Hendratmojo Bagus Hudoro, seperti dikutip ditjenbun.pertanian.go.id, Sabtu (27/4)
Baca juga: Petani Desa Nanggala Pandeglang Sambut Riang Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi
Di kesempatan yang sama, Direktur Akademi Komunitas Perkebunan Stiper Yogyakarta (AKPY STIPER) Sri Gunawan menjelaskan para peserta mendapatkan beberapa materi teknis panen dan pascapanen dari para instruktur yang berpengalaman.
Mulai dari cara memanen sawit yang benar, sesuai dengan standar dan kriteria hingga pengiriman buah ke pabrik, serta harus diperhatikan tidak boleh lebih dari 24 jam karena akan mengurangi kualitas.
“Sehingga petani mendapatkan hasil maksimal dan perusahaan juga akan menghasilkan minyak yang optimal. Dengan pelatihan seperti ini, para petani sawit di Musi Banyuasin dan Muara Enim diharapkan bisa naik kelas sehingga kesejahteraannya juga akan meningkat,” imbuhnya.
Baca juga: Kemenperin Siap Gelar Pelatihan Pengolahan Kopi 3 In 1 di Bantaeng, Sulsel, Bulan Depan
Hal senada disampaikan kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan, Agus Darwa
“Program pengembangan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit (SDMPKS) melalui pelatihan petani kelapa sawit menjadi bekal agar petani sawit di Provinsi Sumatera Selatan semakin kompeten,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pada 2023 terdapat 6.437 peserta pelatihan yang direkomendasikan oleh Dirjenbun kepada Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) lewat usulan sekitar 11 jenis pelatihan.
Tahun 2023 jumlah peserta pelatihan dari Provinsi Sumatera Selatan yang direkomendasikan kepada BPDPKS sebanyak 1.237 orang, yang berasal dari Kabupaten Lahat (129 orang). Muara Enim (272 orang), Musi Banyuasin (397 orang) dan Kabupaten Ogan Komering Ilir (439 orang).
“Kami berharap semoga para peserta bisa mengikuti pelatihan sebaik mungkin, dan mengimplementasikannya saat melakukan pascapanen dan pascapanen dengan baik dan benar,” harapnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah mengatakan, pentingnya peran SDM berkualitas guna mendorong kualitas panen sawit kedepannya.
“Demi tingkatkan produksi dan produktivitas kelapa sawit secara optimal, dibutuhkan SDM yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kompetensi yang baik. Untuk itu, sejak 2021 Direktorat Jenderal Perkebunan berkolaborasi dengan BPDPKS menyelenggarakan kegiatan pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit, salah satunya pelatihan. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian,” ujarnya. (SG-1)