Pertanian

Gaet Anak Muda, Kementan Bangun Klaster Pertanian Modern di Bandung

Klaster pertanian modern akan menjadi pemicu bagi perluasan pertanian modern di daerah lainnya sehingga Indonesia bisa menjadi percontohan bagi Asia Tenggara maupun ASEAN secara keseluruhan.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
08 Mei 2024
Menteri Pertanian  Andi Amran Sulaiman mengatakan klaster pertanian modern adalah gebrakan masa depan untuk menarik minat anak muda yang saat ini memasuki bonus demografi. (Dok.Kementan)
 

PEMERINTAH melalui Kementerian Pertanian (Kementan) akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare (ha). Sebagai langkah awal, pembangunan tersebut akan dimulai di Kabupaten Bandung, Jawa Barat dan akan melibatkan banyak pihak termasuk perguruan tinggi dari berbagai kampus.

 

Hal itu disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam kunjungan kerja di Desa Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, Selasa (7/5).

 

"Kami ingin membuat klaster di Jawa Barat 5.000 sampai 10.000 hektare. Jadi nanti semuanya menggunakan teknologi tinggi yang sejajar dengan negara modern," ujarnya, seperti dikutip pertanian.go.id.

 

Baca juga: Masuki Panen Raya, Kementan Minta Bulog Segera Serap Hasil Produksi Jagung Petani

 

Mentan mengatakan klaster pertanian modern adalah gebrakan masa depan untuk menarik minat anak muda yang saat ini memasuki bonus demografi. 

 

“Nantinya, kaum milenial atau gen z akan mengoperasikan drone, remote control sampai robot tanam lainnya yang dapat mempercepat produksi. Tidak ada tanam manual. Semuanya pakai mesin, panen pakai mesin. Kita tingkatkan upaya kita selama ini dengan penggunaan teknologi dan mekanisasi," imbuh Amran.

 

Ke depan, Mentan berharap klaster pertanian modern akan menjadi pemicu bagi perluasan pertanian modern di daerah lainnya sehingga Indonesia bisa menjadi percontohan bagi Asia Tenggara maupun ASEAN secara keseluruhan.

 

Baca juga: Pemerintah Targetkan Merauke Jadi Daerah Percontohan Pertanian Modern

 

"Saya ingin pertanian kita contoh bagi pertanian Asia Tenggara dan Asia. Jadi memupuk tidak lagi manual melainkan pakai drone," katanya.

 

Di acara yang sama, Bupati Bandung Dadang Supriatna mendukung penuh upaya Kementan dalam membangun pertanian modern wilayah kerjanya. Apalagi, ujarnya, selama ini pertanian terbukti menjadi penyokong utama pertumbuhan ekonomi di wilayah Bandung.

 

"Pada waktu covid, laju pertumbuhan ekonomi Bandung minus 1,87 persen, saat ini sudah meningkat menjadi 4,93 persen. Setelah kita kaji dan kita dalami bahwa ternyata, penyokong utama dalam laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung ini mayoritas berasal dari pertanian," tambah Dadang.  

 

Sebab itu, ia  ingin masyarakatnya yang mayoritas petani dapat memanfaatkan secara baik semua program yang dijalankan Kementan termasuk pompanisasi dan juga klaster pertanian modern.

 

"Terima kasih atas bantuan dan dukungan Bapak Menteri sehingga kami para petani Kabupaten Bandung siap melakukan langkah-langkah ikhtiar untuk menjadikan Kabupaten Bandung sebagai lokasi pertanian modern masa depan," tutup Dadang. (SG-1)