Pertanian

Mentan Amran: Kambing Perah, Jurus Baru Dukung Persusuan Nasional

Permintaan susu kambing saat ini cukup tinggi,  khususnya dari masyarakat yang tinggal di perkotaan. Hal ini karena susu kambing memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan baik untuk pencegahan dan pengobatan diabetes. 
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
30 Juni 2024
Peternakan milik Bhumi Nararya Farm (BNF) di Dusun Kemirikebo, Girikerto, Turi, Sleman, Yogyakarta. (Dok. Kementan)

BERLOKASI di kaki Gunung Merapi, tepatnya di Dusun Kemirikebo, Girikerto, Turi, Sleman, Yogyakarta, peternakan  Bhumi Nararya Farm (BNF)  saat ini memiliki populasi sebanyak 706 ekor kambing. 628 ekor kambing betina dan sisanya kambing jantan.

 

BNF merupakan salah satu peternakan kambing perah terbesar di Indonesia. Itulah sebabnya Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman ketika mengunjungi peternakan tersebut pada Sabtu (29/6), meminta daerah lain menduplikasi BNF. 

 

“Duplikasi ini di wilayah lainnya. Ini upaya kita menekan impor susu agar kita bisa swasembada. Kami apresiasi kinerja pak Didik (pemilik  BNF) dan anggota yang telah mengembangkan peternakan kambing perah”, ujarnya, seperti dikutip situs resmi Kementan, Minggu (30/6).

 

Baca juga: Dapat Kucuran KUR BRI, Trimandiri Farm Sukses Kembangkan Peternakan Kambing

 

Menteri Amran menyatakan kambing perah merupakan ternak perah alternatif yang cocok dikembangkan dan diterima secara luas di masyarakat. Kambing perah sebagai penghasil susu memiliki keunggulan kandungan gizi lengkap yang mampu meningkatkan kesehatan dan kecerdasan masyarakat. 

 

“Usaha ternak kambing perah disukai peternak karena relatif mudah dan cepat menghasilkan,”  imbuhnya.

 

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS),  Mentan mengatakan, populasi kambing di Indonesia saat ini sebanyak 18,5 juta ekor dengan komposisi kambing pedaging 15,2 juta ekor dan kambing perah 3,3 juta ekor. 

 

Baca juga: Mentan Amran Ajak Pengusaha Peternakan Jawa Barat Wujudkan Swasembada Daging

 

Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi provinsi dengan populasi kambing terbesar. Keduanya menyumbang sekitar 20% dari total populasi kambing di Indonesia. 

 

Saat ini, pengamatan di lapangan menunjukkan permintaan susu kambing cukup tinggi,  khususnya dari masyarakat yang tinggal di perkotaan. Hal ini karena susu kambing memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan baik untuk pencegahan dan pengobatan diabetes. 

 

Kambing dan domba juga memiliki peran penting dalam kuliner Indonesia, seperti sate kambing dan soto kambing, yang merupakan bagian dari budi daya dan tradisi kuliner.

 

Kementan, sambungnya, terus dorong berbagai upaya untuk meningkatkan produksi susu nasional. Salah satunya yaitu mengembangkan usaha peternakan kambing perah di masyarakat. 

 

“Kami sangat menghargai dedikasi dan kerja keras yang telah diberikan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk peternakan. Kerja keras ini tidak hanya membangun keberlanjutan ekonomi, tetapi juga turut berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional,”  tutup Mentan Amran. (SG-1)