Pertanian

Kunjungi Pabrik Gula Camming, Bone, Mentan Dorong Wujudkan Swasembada Gula 2028

Mentan Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja ke Pabrik Gula Camming di Wanuawaru, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (10/10). 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
11 Oktober 2024
Mentan Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja ke Pabrik Gula Camming di Wanuawaru, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (10/10).  (Ist/Kementan)

MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja ke Pabrik Gula Camming di Wanuawaru, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (10/10). 

 

Kunjungan ini tidak hanya bernuansa formal, tetapi juga emosional, mengingat Amran adalah putra asli Bone yang pernah menjadi bagian dari keluarga besar pabrik tersebut. 

 

Ia bahkan sempat menjabat sebagai Kepala Bagian Logistik di PTPN XIV pada tahun 1997.

 

Baca juga: Lewat ASEAN Sugar Alliance 2024 Pelaku Industri Gula Bisa Kolaborasi Lintas Negara

 

Dalam kunjungan tersebut, Mentan Amran memberikan pesan khusus kepada Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Mahmudi, untuk terus meningkatkan kinerja pabrik. 

 

“Pak Dirut, ini aku titip Pabrik Gula Camming Bone, Takalar. Lakukan yang terbaik di sini,” ujar Amran dengan nada tegas. 

 

Salah satu tantangan utama dalam produksi tebu, menurut Amran, adalah ketersediaan air, terutama di tengah musim kemarau yang panjang. 

 

 

Ia menekankan pentingnya memaksimalkan penggunaan air hujan dengan membangun embung untuk menampung air. 

 

“Tidak cukup hanya bibit unggul jika tidak didukung dengan air yang cukup,” imbuh Amran.

 

Baca juga: Kementan: Program Kebun Benih Datar dan Bongkar Ratoon Tingkatkan Panen Tebu

 

Upaya ini merupakan bagian dari langkah strategis pemerintah dalam mewujudkan swasembada gula konsumsi pada tahun 2028 dan gula industri pada tahun 2030. 

 

Saat ini, kebutuhan gula nasional mencapai 9,1 juta ton, dengan 3,4 juta ton untuk konsumsi dan 5,7 juta ton untuk industri. 

 

Kementerian Pertanian terus melakukan intensifikasi lahan tebu melalui perawatan ratoon di lahan seluas 206.478 hektare dan pembongkaran ratoon di area seluas 298.298 hektare selama lima tahun ke depan. 

 

Selain itu, perluasan lahan tebu hingga 700 ribu hektare serta pembangunan 30 pabrik gula baru juga menjadi prioritas, sesuai dengan Perpres 40 tahun 2023.

 

Mahmudi menyambut baik arahan tersebut dan menyatakan bahwa SGN terus melakukan perbaikan dalam budidaya tebu untuk mencapai target swasembada. 

 

“Dengan produksi 8 ton per hektare, saya optimis swasembada gula konsumsi bisa tercapai pada tahun 2028, bahkan mungkin lebih cepat,” ujar Mahmudi. 

 

Baca juga: Kementan Imbau Petani Segera Tebus Kuota karena Alokasi Pupuk Bersubsidi Berlimpah

 

Ia juga menambahkan bahwa SGN kini tengah memperluas lahan perkebunan tebu, termasuk di wilayah Bone dan Takalar, Sulawesi Selatan. 

 

"Saat ini, lahan di Bone Camming seluas 5.500 hektare, dan tahun ini akan diperluas menjadi 7.500 hektare. Pada tahun 2026, kami targetkan seluruh areal mencapai 12.500 hektar," tutup Mahmudi. 

 

Dengan berbagai upaya ini, harapan akan swasembada gula semakin nyata, membawa angin segar bagi sektor pertanian dan industri gula nasional. (SG-2)