Pertanian

Jateng Mulai Panen Raya Padi dan Berharap Harga Beras Turun

Panen bersama di Purworejo tersebut mengawali panen raya di wilayah Provinsi Jawa Tengah mulai Maret hingga bulan April 2024 mendatang.

By Sokoguru  | Sokoguru.Id
27 Februari 2024
Lahan padi di Desa Tunjungan, Purworejo, Jawa Tengah, yang sudah mulai panen sekitar 30 hektare. (Ist/Pemprov Jateng)

DI tengah kelangkaan dan melonjaknya harga beras, sejumlah daerah mulai panen raya padi.

 

Sebelumnya petani Banyuasin, Sumatera Selatan menggelar panen raya dan kini menyusul petani di Jawa Tengah (Jateng) 

 

Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana, mengikuti panen padi bersama petani di Desa Tunjungan, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, pada Senin (26/2). 

 

Baca juga: Di Tengah Kenaikan Harga Beras, Petani Panen Raya Padi di Lahan Rawa Banyuasin, Sumsel

 

Panen bersama di Purworejo tersebut mengawali panen raya di wilayah Provinsi Jawa Tengah mulai Maret hingga bulan April 2024 mendatang.

 

Nana menjelaskan, lahan padi di Desa Tunjungan seluas 80 hektare. Lahan yang sudah mulai panen sekitar 30 hektare. Sisanya sekitar 50 hektare akan dipanen secara bertahap sampai awal bulan April 2024. 

 

"Di antara Februari sampai Maret akan dilaksanakan panen raya," katanya usai panen padi bersama petani dalam keterangan pers, Senin (26/2) 

 

Secara keseluruhan, kata Nana, total lahan padi di Kabupaten Purworejo yang sudah panen sekitar 51.161 hektare. Sementara untuk total keseluruhan lahan padi yang akan dipanen di Jawa Tengah 1,64 juta hektare. 

 

Dimulainya musim panen padi di Jawa Tengah,  lanjut dia, diharapkan dapat menambah stok beras. Dengan begitu, harga beras yang saat ini mengalami kenaikkan dapat berangsur-angsur turun. 

 

Baca juga: DPR Minta Pemerintah Segera Atasi Kelangkaan dan Kenaikan Beras

 

Menurut Nana, harga beras medium di pasaran saat ini berkisar antara Rp16 ribu sampai Rp17 ribu per kilogram, sedangkan harga beras premium sekitar Rp19 ribu per kilogram.

 

Nana menambahkan, tahun 2024 ini, capaian kinerja produksi padi Jateng ditargetkan  11,168 juta ton gabah kering giling (GKG). Target ini lebih tinggi dari realisasi tahun lalu, yang hanya sekitar 9,5 juta ton gabah kering giling.

 

Baca juga: Atasi Kelangkan dan Kenaikan Harga Beras, Pemkot Tangerang dan Bandung Gelar Pasar Murah

 

"Jawa Tengah ini lumbung padi. Kita harapkan untuk Jawa Tengah tahun 2024 ini dengan kondisi beras yang ada, dengan hasil panen yang ada, akan aman,” ujar Nana.

 

“Ini saya yakin dengan mulainya panen akan menurunkan harga beras dan akan mampu menstabilkan kembali inflasi di Jawa Tengah dan Indonesia, karena saya yakin provinsi lain pun akan melaksanakan panen raya," jelasnya.

 

Dalam kesempatan itu, Ia mengimbau kepada seluruh pemerintah desa dan kabupaten/kota untuk menghidupkan lagi lumbung padi atau beras. Hal itu dinilai sangat efektif untuk menjaga stok beras dan kebutuhan masyarakat pada waktu mendesak. (SG-2)