Pertanian

Di Tengah Kenaikan Harga Beras, Petani Panen Raya Padi di Lahan Rawa Banyuasin, Sumsel

Kementan melaporkan panen raya padi lahan rawa seluas 30 ribu hektare di wilayah Kabupaten Banyuasin, Sumsel.

By Sokoguru  | Sokoguru.Id
26 Februari 2024
Petani melakukan panen raya de ngan menggunakan combine harvester di lahan rawa di wilayah Banyuasin, Sumatra Selatan. (Ist/Kementan)  

KINI ramai dibicarakan soal kelangkaan beras di pasaran dan melonjaknya harga pasar. Untuk mengatasi kondisi tersebut, sejumlah pemerintah daerah dan perum Bulog bekerja sama menggelar pasar murah.

 

Di tengah kelangkaan beras, kabar gembira datang salah satunya dari Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel).

 

Kementerian Pertanian (Kementan)  memprediksi sejumlah daerah di Indonesia mulai memasuki masa panen. 

 

Baca juga: Dengan SDM Handal, Kementan Siap Tingkatkan Produktivitas Padi dan Jagung Nasional

 

Kementan melaporkan panen raya padi lahan rawa seluas 30 ribu hektare di wilayah Kabupaten Banyuasin, Sumsel.

 

Selain itu, luasan sawah siap panen masih akan bertambah mengingat ada beberapa titik yang padinya belum siap panen. 

 

Pantauan dilakukan sejumlah penyuluh berwawasan Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA).

 

Diketahui, Kabupaten Banyuasin termasuk lokasi kegiatan pertanian CSA yang diusung Kementan bersama Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP). 

 

Pantauan dilakukan baru-baru ini dan dilaporkan bahwa panen di wilayah Sumsel berlangsung bertahap sejak awal Februari 2024.

 

Baca juga: Polbangtan dan PEPI Kementan Kembali Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru

 

Hasil panen rata-rata 6,5 ton per hektare  yang kemudian dijual ke offtaker yang memang sudah biasa menampung hasil panen petani setempat.

 

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, mengatakan potensi lahan rawa mineral di Indonesia mencapai 10 juta hektare. Apabila pada 2024, satu juta hektare digarap dengan baik, akan ada peningkatan produksi beras 2,5 juta ton.

 

“Indonesia akan berdaulat dan menjadi negara pengekspor beras pada 2027, dengan produksi beras dari lahan itu 10 juta ton," katanya.

 

Syaratnya, kata Amran, dalam setiap tahun ada peningkatan lahan sejuta hektar. Ada penambahan produksi 2,5 juta ton beras setiap tahunnya.

 

Baca juga: Kementan Komitmen Cetak Petani Muda sebagai Job Seeker dan Job Creator

 

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDM) Kementan Dedi Nursyamsi apresiasi kinerja petani dan penyuluh CSA meningkatkan produktivitas padi di wilayah Kabupaten Banyuasin.

 

“Pencapaian tidak hanya atas kerja jajaran Kementan semata juga keberhasilan semua pihak, yang berhasil meningkatkan produktivitas padi di Banyuasin," katanya.

 

Dedi menerangkan bahwa panen raya padi juga merupakan pembuktian bagi para petani sebagai petani modern. 

 

"Panen raya padi juga merupakan pembuktian petani Indonesia mampu memanfaatkan dan mengoperasikan peralatan modern pertanian seperti combine harvester dan traktor roda empat,” ungkap Dedi.

 

Setelah panen raya berlangsung, dilanjutkan dengan olah tanah menggunakan traktor roda empat, percepatan tanam terus dikejar agar pertanaman Kabupaten Banyuasin bisa mencapai IP300 dengan komoditas tanam padi, palawija dan padi demi mewujudkan Indonesia berdaulat dan pengekspor beras pada 2027. (SG-2)