Pertanian

Festival Pangan Lokal Yogya 2024 Hadirkan Hasil Inovasi Pertanian dari Lahan Sempit

Festival Pangan Lokal Yogya 2024 tidak hanya berhasil memamerkan inovasi pertanian di lahan sempit, tetapi juga memperlihatkan semangat dan kreativitas petani lokal dalam menciptakan produk-produk berkualitas tinggi. 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
26 Agustus 2024
Festival Pangan Lokal 2024 dilaksanakan pada 23-25 Agustus di  Lapangan Widorokandang, SMAN 3 Yogyakarta. (Ist/Pemkot Yogyakarta)

FESTIVAL Pangan Lokal 2024 yang berlangsung di Lapangan Widorokandang, SMAN 3 Yogyakarta, resmi ditutup dengan catatan prestasi yang membanggakan. 

 

Acara yang digelar dari 23 Agustus hingga 25 Agustus 2024 ini sukses menarik perhatian warga Yogyakarta, dengan omzet yang melampaui ekspektasi. 

 

Selama tiga hari penyelenggaraan, festival ini berhasil mencatat omzet harian sebesar Rp 27 juta, meningkat signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 17 juta per hari.

 

Baca juga: DPR Minta Kementan Tingkatkan Program untuk Petani Hadapi Kemarau

 

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta, Sukidi, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari peningkatan jumlah peserta yang turut serta dalam festival. 

 

"Tahun ini kami memiliki 40 peserta, meningkat dari 30 peserta tahun lalu. Peserta terdiri dari stan tanaman, bahan pangan, dan makanan tradisional yang semuanya berkontribusi pada kesuksesan festival," ujar Sukidi di lokasi acara pada Minggu (25/8).

 

Festival ini tidak hanya menampilkan stan-stan menarik, tetapi juga menyajikan berbagai kegiatan kompetitif dan edukatif. 

 

Kegiatan tersebut di antaranya, lomba landscape sayur, lomba sayur kategori buah cabai, dan lomba menu Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA). 

 

Baca juga: Shindy Soge Sukses Lestarikan Pangan Lokal di Tengah Perubahan Iklim

 

Selain itu, ada juga kampanye gemar minum susu yang diikuti oleh 300 siswa SD di Kota Yogyakarta, serta kampanye makan buah Nusantara yang menambah semarak acara.

 

Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto, yang menutup festival ini, memberikan apresiasi tinggi terhadap gelaran tersebut. 

 

Menurut Sugeng, festival ini berhasil mengangkat kearifan lokal masyarakat Yogyakarta, khususnya dalam bidang pertanian. 

 

"Meskipun lahan di Yogyakarta terbatas, petani di sini mampu berinovasi dan menciptakan berbagai produk pertanian yang luar biasa," kata Sugeng.

 

Sugeng juga berharap agar para petani di Kota Yogya terus mengembangkan inovasi, baik dalam produk maupun media pertanian, untuk menyiasati keterbatasan lahan. 

 

Baca juga: Heboh Bahan Pengawet Roti, Saatnya Gunakan Bahan Pangan Lokal Berkualitas

 

"Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah menggunakan media pipa paralon atau tabulampot, yang cocok untuk lahan sempit di perkotaan,” ujar Sugeng. 

 

“Pipa paralon bisa ditempelkan pada dinding-dinding rumah, sehingga pertanian tetap bisa berkembang meskipun ruang terbatas," jelasnya sebagaimana dilansir situs Pemkot Yogyakarta.

 

Dalam perlombaan yang digelar selama festival, Kelompok Tani Kompitu Hijau Kotabaru berhasil meraih juara pertama dalam lomba landscape sayur. 

 

Sementara itu, juara kedua dan ketiga diraih oleh Kelompok Tani Sumber Rejeki Gowongan dan Lorsay Gembira Rejowinangun.

 

Untuk lomba sayur kategori buah cabai, juara pertama diraih oleh Kelompok Tani Makmur Bumijo, diikuti oleh Kelompok Tani Swakaton Asri Wirobrajan di posisi kedua, dan Kelompok Tani Makmur Bumijo kembali meraih tempat ketiga.

 

Lomba menu B2SA juga tidak kalah menarik, dengan Yovita Shendy dari Pringgokusuman meraih juara pertama. Juara kedua dan ketiga diraih oleh Sukesi dari Kotabaru dan Sri Suriyawati dari Gunungketur.

 

Di kategori lomba stan, stan milik Sri Sulastri dinobatkan sebagai juara pertama, diikuti oleh stan milik Tania di posisi kedua, dan stan milik Sumedi yang meraih juara ketiga.

 

Festival Pangan Lokal Yogya 2024 tidak hanya berhasil memamerkan inovasi pertanian di lahan sempit, tetapi juga memperlihatkan semangat dan kreativitas petani lokal dalam menciptakan produk-produk berkualitas tinggi. 

 

Keberhasilan ini semakin menegaskan pentingnya terus mendukung dan mengembangkan sektor pertanian di Yogyakarta, meskipun dengan segala keterbatasan yang ada. (SG-2)