Pertanian

DPR Minta Pemerintah Upayakan Serap Beras Dalam Negeri

Anggota komisi IV DPR RI Hermanto meminta pemerintah untuk betul betul mempertimbangkan opsi impor sebagai alternatif akhir dan mengupayakan penyerapan beras dalam negeri. 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
10 Maret 2024
Ilsutrasi, Panen padi di Kecamatan Semparuk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.(Ist/Kementan)

KELANGKAAN stok beras yang terjadi beberapa bulan terakhir telah mendorong membuat pemerintah memutuskan untuk melakukan impor. 

 

Pasalnya, harga beras di sejumlah d daerah telah melampaui harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah.

 

Impor Beras Alternatif Terakhir

 

Sebagaimana dilansir situs DPR RI, Anggota komisi IV DPR RI Hermanto meminta pemerintah untuk betul betul mempertimbangkan opsi impor sebagai alternatif akhir dan mengupayakan penyerapan beras dalam negeri. 

 

Baca jugaPada Januari-Februari 2024, Pemkab Demak Laporkan Panen Padi Tetap Melimpah

 

Sebab menurut Hermanto, dirinya melihat situasinya ada kecenderungan yang sebenarnya bisa ditangani selain dengan impor beras.

 

“Pemerintah jauh hari itu harus sudah mempersiapkan bagaimana desain pertanian kita ini bisa memenuhi kebutuhan mendasar dari bangsa Indonesia yang jumlahnya itu adalah 275 juta jiwa,” ungkap Hermanto ketika ditemui tim Parlementaria di Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, baru-baru ini,

 

Ia pun meminta agar Bulog tidak menjadikan impor sebagai satu satunya solusi di setiap upayanya menjaga stok beras, melainkan perlu mengusahakan membeli beras petani.

 

Baca juga: DPR: Kenaikan Harga Beras Bukti Pemerintah Gagal Wujudkan Swasembada Pangan

 

“Jangan melulu info sebentar-sebentar impor, sebentar impor, ini adalah langkah yang tidak baik dan kita terus-menerus akhirnya tergantung kepada luar negeri,” ucap Hermanto. 

 

“Saya minta supaya kita harus membeli beras petani supaya petani itu juga kapan lagi dia mau sejahtera,” jelasnya.

 

Lebih lanjut ia mengungkapkan, untuk menghindari kelangkaan beras di pasar ke depannya, pemerintah juga perlu memperbaiki tata kelola beras di Indonesia.  

 

Baca juga: Operasi Pasar Murah di Umbulharjo, Yogyakarta, Diserbu Ratusan Warga

 

Ia pun mewanti wanti agar jangan sampai petani yang diminta kerja keras ke sawah dan memanen namun pada akhirnya mereka tidak mendapat hasilnya.

 

“Petani kita sekarang ini sedang mengharap sekali apa yang menjadi kebutuhan mereka terhadap serapan beras yang ada di petani ini,” jelasnya. 

 

“Oleh karena itu saya minta supaya pemerintah memprioritaskan membeli beras petani dulu,” kata politikus Fraksi PKS ini.

 

“Jangan sampai terlalu banyak pelaku-pelaku intermediary yang mengakibatkan para pelaku intermediary lebih mengambil keuntungan yang lebih besar sehingga petani tidak mendapatkan manfaat apa-apa dari kenaikan harga beras seperti ini,” tuturnya. (SG-2)