Ekonomi

Operasi Pasar Murah di Umbulharjo, Yogyakarta, Diserbu Ratusan Warga

Pemerintah Kota Yogyakarta telah menggelar Operasi Pasar Murah di seluruh kemantren se-Kota Yogyakarta telah dimulai sejak 26 Februari 2024. 

By Sokoguru  | Sokoguru.Id
01 Maret 2024
Warga menunggu panggilan nomor antrian untuk mendapatkan sembako murah dalam operasi pasar murah yang digelar di Kantor Kemantren Umbulharjo, Yogyakarta. (Ist/Pemkot Yogyakarta)
 

KELANGKAAN beras di pasaran membuat masyarakat kebingungan. Walaupun beras tersedia atau dijual di warung atau toko, harga berasnya sudah melonjak.

 

Untuk mengatasi kelangkaan stok pangan di pasaran dan menekan harga beras, sejumlah pemerintah kabupaten dan pemerintah kota menjalin kerja sama dengan Perum Bulog setempat menggelar pasar murah.

 

Dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan dan menekan inflasi dengan menggandeng Bulog Divisi Regional DIY dan Toko Lestari, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menggelar operasi pasar murah.

 

Baca juga: Atasi Kelangkan dan Kenaikan Harga Beras, Pemkot Tangerang dan Bandung Gelar Pasar Murah

 

Operasi pasar murah yang diadakan di Kantor Kemantren Umbulharjo, Yogyakarta, Kamis (29/2) ‘diserbu’ ratusan warga. Warga datang berbondong-bondong nuntuk mendapatkan sembako.   

 

Bahkan untuk mendapatkan sembako murah, Dyah Anisa, warga dari Kelurahan Pandeyan, rela dapat ke lokasi operasi pasar murah sejak pukul 06.30 untuk mendapatkan nomor antrean.

 

Baca juga : Pemkot Bandung Siap Gelar Operasi Pasar dan Pasar Murah di 30 Kecamatan

 

“Datang dari jam setengah tujuh pagi baru dapat jam sembilan, tapi ini bagus ya. Warga jadi mendapat kepastian ketersediaan barangnya walaupun masih dibatasi untuk pembeliannya,” ujar Dyah.

 

Setelah lama menunggu antrian, akhirnya Dyah bisa membeli bahan pangan beras, gula pasir, minyak goreng, tepung beras, tepung terigu, telur ayam, bawang putih, aneka frozen food dengan “harga miring” atau lebih murah dari pasaran, 

 

Dyah mengaku bahwa program operasi pasar murah sangat membantu warga di tengah harga sembako yang semakin naik. Ia juga berharap, program seperti ini bisa lebih sering diadakan.

 

Baca juga: Melihat Serunya Gelaran Pasar Murah dan Bazaar Ramadan bank bjb

 

“Programnya sangat membantu dan kalau bisa lebih sering dilakukan, kemudian disyaratkan menunjukkan KTP ini sangat bagus ya karena yang dapat stok barangnya jelas warga sini,” ucap Dyah.

 

Warga lain, Maya Selvia, mengaku senang dengan adanya program operasi pasar murah ini sangat membantu menekan pengeluaran. Ia berharap, pemerintah mampu mengendalikan kestabilan harga bahan pangan di pasaran.

 

Pemerintah Kota Yogyakarta telah menggelar Operasi Pasar Murah di seluruh kemantren se-Kota Yogyakarta telah dimulai sejak 26 Februari 2024. 

 

Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga pangan khususnya komoditas beras yang terus meningkat.

 

Menurut Kepada Bidang Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Sri Riswanti antusiasme masyarakat di Kemantren Umbulharjo dengan adanya program operasi pasar murah dirasa paling tinggi dibanding kemantren-kemantren sebelumnya.

 

“Saya rasa di sini animonya paling tinggi karena memang Kemantren Umbuharjo ini kemantren dengan kelurahan terbanyak yaitu ada tujuh dan baru jam sembilan sudah ada 450 lebih antrian, kemungkinan akan tembus lebih diatas 500 warga yang ingin membeli,” ujar Riswanti sebagaimana dilansir situs Pemkot Yogyakarta.

 

 “Untuk stok beras SPHP dari bulog ada dua ton, selain jenis itu ada enam ton ini bersamaan dengan Toko Lestari ya, jadi total stok yang kami siapkan untuk Kemantren Umbulharjo ada delapan ton,” ungkap Riswanti.

 

 Untuk harga beras SPHP dijual dengan harga Rp 51.000, beras premium Bulog Rp 68.000, berat premium sawah Jingga dibanderol harga Rp 74.000. 

 

Sementara untuk telur dibanderol Rp 28.000, gula pasir di rata-rata Rp 15.000, minyak goreng dengan merk Fortune dengan harga Rp15.000.

 

“Kalau kami melihat setelah empat hari operasi pasar murah memang intensitas pembelian menurun karena warga sudah belanja di Kemantran tetapi kan yang dibeli di hari pasar murah juga tidak mencukupi kebutuhan untuk waktu yang lama sehingga kami berharap pasar juga bisa bersinergi dengan kebijakan tentang harga beras,” kata Riswanti. (SG-2)