Pertanian

Berkat Irigasi Perpompaan, Petani Banten Sambut Musim Tanam Ketiga

Bantuan irigasi perpompaan (irpom) yang diberikan Kementan menjadi penyelamat bagi lahan-lahan sawah tadah hujan yang terancam kekeringan.

By Kang Deri  | Sokoguru.Id
09 September 2024
Sekretaris Ditjen Perkebunan, Kementan, Heru Tri Widarto, meninjau langsung progres penggunaan irpom di Kelompok Tani (Poktan) Jabon Adiasa Mandiri, Desa Banjar Agung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten, Minggu (8/9). (Dok.Kementan)

UPAYA untuk mengatasi ancaman kekeringan akibat gelombang panas global mendapat sambutan positif dari petani di Banten. 

 

Bantuan irigasi perpompaan (irpom) yang diberikan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) menjadi penyelamat bagi lahan-lahan sawah tadah hujan yang terancam kekeringan, memungkinkan para petani untuk melanjutkan musim tanam ketiga tahun ini.

 

Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementan, Heru Tri Widarto, meninjau langsung progres penggunaan irpom di Kelompok Tani (Poktan) Jabon Adiasa Mandiri, Desa Banjar Agung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten, Minggu (8/9). 

 

Baca juga: Kementan Gencarkan Pompanisasi untuk Atasi Kekeringan Lahan Sawah

 

Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan bahwa bantuan irigasi perpompaan yang diberikan beberapa waktu lalu telah digunakan secara optimal oleh para petani.

 

Heru menyampaikan bahwa proyek irigasi ini menjadi salah satu solusi penting dalam menghadapi kekeringan yang melanda wilayah tersebut. 

 

"Bantuan irpom ini sangat krusial untuk memastikan sawah tetap terairi, bahkan di tengah musim kemarau yang panjang,” jelas Heru. 

 

“Ini adalah bagian dari upaya kita dalam meningkatkan indeks pertanaman dan menjaga ketahanan pangan nasional," ujar Heru.

 

Baca juga: Tersebar di 17 Kecamatan Kementan Pastikan Program Pompanisasi di Sukabumi Lancar

 

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, sebelumnya telah menegaskan bahwa dengan adanya irpom, Indonesia mampu memaksimalkan produksi pertanian. 

 

“Kita perlu memperkuat dan meningkatkan indeks pertanaman, dari satu kali tanam menjadi tiga kali dalam setahun. Dengan begitu, swasembada pangan bisa tercapai, dan kita dapat menjadi lumbung pangan dunia,” kata Mentan.

 

Hasil monitoring menunjukkan bahwa pompa irigasi sudah berfungsi, rumah pompa serta bak distribusi air telah selesai dibangun. 

 

Saat ini, air dari irpom mulai mengalir ke lahan sawah, mendukung para petani untuk memulai musim tanam ketiga di tahun ini. 

 

Danya, salah satu anggota Poktan Jabon Adiasa Mandiri, mengungkapkan rasa syukur atas bantuan irpom tersebut. 

 

"Biasanya saat kemarau, kami hanya bisa menanam dua kali dalam setahun, dan itu pun sering gagal,” ucap Danya.

 

“Dengan bantuan irpom, sekarang kami bisa menanam untuk ketiga kalinya. Ini sangat membantu kami, terutama di musim kemarau yang panjang ini," terang Danya.

 

Danya juga menjelaskan bahwa dari total 26 hektare lahan yang dimiliki oleh kelompoknya, semuanya akan ditanami padi dalam musim tanam ketiga. 

 

Proses penanaman telah dimulai secara bertahap dan akan berlangsung selama tiga minggu ke depan.

 

Dengan adanya irpom, Indeks Pertanaman (IP) di kelompok tersebut berhasil meningkat dari IP 2 menjadi IP 3, artinya mereka kini dapat menanam padi tiga kali dalam setahun. 

 

Ini adalah pencapaian besar yang diharapkan bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam menghadapi tantangan kekeringan dan perubahan iklim.

 

Baca juga: Antisipasi El Nino, NTB Diminta Terapkan Pompanisasi di Lahan Pertanian Secara Masif

 

Optimisme ini mencerminkan keyakinan bahwa dengan dukungan teknologi seperti irpom, ketahanan pangan dapat terus ditingkatkan, bahkan dalam kondisi cuaca ekstrem. 

 

Bagi para petani di Banten, bantuan irpom tidak hanya menyelamatkan lahan sawah mereka, tetapi juga memberikan harapan baru untuk masa depan pertanian yang lebih baik. (SG-2)