PROVINSI Nusa Tenggara Barat (NTB) didorong untuk segera memasang pompanisasi di lahan pertaniannya secara masif. Kementerian Pertanian menilai itu langkah strategis dalam mengantisipasi el nino yang dampaknya telah membuat produksi padi nasional menurun.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan hal itu seusai menghadiri rapat koordinasi peningkatan produksi padi Provinsi NTB, Kamis (2/5).
"Kekeringan El Nino ini sudah overlap dan kita harus waspada. Karena itu kita harus memasang pompa semaksimal mungkin agar pesawahan bisa terairi sehingga kita bisa mempercepat masa tanam," ujar nya seperti dikutip pertanian.go.id, Jumat (3/5).
Baca juga: Giliran Desa Sutojayan, Blitar Jawa Timur Dapat Bantuan Pompanisasi Kementan
Mentan Amran mengatakan sejauh ini ada lebih dari 4.000 pompa yang disiapkan untuk NTB. Namun, ribuan pompa tersebut masih bisa ditambah hingga menjadi 6.000 pompa apabila air di sungai-sungai yang ada terus basah alias tidak kering
"Untuk NTB 4.000 pompa, tapi kalau mau ditambah nanti kami tambah jadi 6.000 pompa. Kenapa? Karena September, Oktober dan November ini adalah yang paling kritis. Ini yang perlu kita buatkan solusi cepatnya melalui pompa," imbuhnya.
Pemerintah saat ini, sambung Andi Amran, sudah menambah alokasi pupuk subsidi menjadi dua kali lipat alias bertambah 100%. Karena itu, mau tidak mau produksi nasional harus meningkat untuk mencapai Indonesia swasembada dan menjadi lumbung pangan dunia.
Baca juga: Kementan dan Polri Jalin Kerja Sama Perkuat Ketahanan Pangan Nasional
"Pupuk sudah meningkat 100% dari yang 4,5 juta menjadi 9,5 juta. Insyaallah produksi meningkat dan kita bisa mencapai swasembada dalam beberapa tahun yang akan datang," katanya.
Di kesempatan yang sama, Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Lalu Gita mengatakan, pihaknya siap melaksanakan semua arahan Mentan, baik pompanisasi maupun manajemen air seperti panen hujan di sektor hulu untuk memenuhi bendungan. Cara ini diharapkan dapat memberi akses air bagi petani meski kemarau.
"Tadi Pak Menteri sampai pada water management, yaitu panen hujan di ektor hulu, untuk memenuhi bendungan - bendungan di luar musim hujan, kalau bendungan penuh, air bisa disalurkan ke daerah - daerah tadah hujan melalui saluran irigasi,” jelasnya. (SG-1)