Pariwisata

World Economic Forum di Tiongkok, Sandiaga Dorong Ekonomi Hijau untuk Sektor Parekraf

Implementasi ekonomi berkelanjutan ini telah membawa Indonesia naik ke peringkat 22 dalam Travel and Tourism Development Index 2024, dari sebelumnya peringkat 32. Kita berada di peringkat enam di kawasan Asia-Pasifik dan peringkat dua di ASEAN

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
27 Juni 2024
Menparekraf Sandiaga Uno saat menjadi pembicara pada sesi "Tourism's Next Stop" di Dalian International Convention Center, Tiongkok, Selasa (25/6/. (Ist/Kemenparekraf)

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri "Annual Meeting of The New Champions 2024" yang diadakan oleh World Economic Forum di Dalian, Tiongkok. 

 

Dalam sesi "Tourism’s Next Stop" yang berlangsung di Dalian International Convention Center pada Selasa (25/6/2024), Sandiaga Uno mengemukakan pentingnya penerapan ekonomi biru, hijau, dan sirkular sebagai praktik berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.

 

"Implementasi ekonomi berkelanjutan ini telah membawa Indonesia naik ke peringkat 22 dalam Travel and Tourism Development Index 2024, dari sebelumnya peringkat 32. Kita berada di peringkat enam di kawasan Asia-Pasifik dan peringkat dua di ASEAN," ujar Sandiaga Uno.

 

Baca juga: Kurs Rupiah Melemah, Kemenparekraf Ajak Masyarakat Berwisata di Tanah Air 

 

Sebagaimana dilansir situs Kemenparekraf, Kamis (27/6), Sandiaga menjelaskan bahwa mencapai peringkat tersebut tidaklah mudah. 

 

Kemenparekraf telah bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk terus mengutamakan kualitas dan keberlanjutan dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

 

Meski demikian, Indonesia masih tertinggal dari Malaysia, Thailand, dan Vietnam dalam jumlah wisatawan. 

 

Baca juga: Kemenparekraf Bentuk Tim Profesional Pariwisata Nasional untuk Tingkatkan SDM Pariwisata

 

Namun, Sandiaga menegaskan bahwa Indonesia lebih fokus pada wisatawan dengan lama tinggal yang lebih panjang dan pengeluaran yang lebih besar.

 

Berbagai program dan kebijakan telah diluncurkan untuk memperkuat sektor pariwisata, seperti program desa wisata yang mempromosikan kearifan lokal, peningkatan investasi hijau di sektor pariwisata, hingga pengaturan cuti dan hari libur nasional.

 

Baca juga: Kemenparekraf Dorong Pengarusutamaan Gender dalam Pengelolaan Desa Wisata

 

Namun, tantangan seperti ketegangan geopolitik dan peningkatan inflasi harus diantisipasi dengan baik oleh pelaku industri. 

 

"Tantangan ini masih terkendali di Indonesia bahkan secara global," tambah Sandiaga.

 

Partisipasi Menparekraf Sandiaga dalam pertemuan internasional ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif melalui praktik berkelanjutan dan kerjasama global. (SG-2)