Pariwisata

Kurs Rupiah Melemah, Kemenparekraf Ajak Masyarakat Berwisata di Tanah Air 

Kemenparekraf mendorong masyarakat untuk menjalani liburan #DiIndonesiaAja mengingat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
25 Juni 2024
Kemenparekraf mendorong masyarakat untuk menjalani liburan #DiIndonesiaAja mengingat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. (Ist/Kemenparekraf)

KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong masyarakat untuk menjalani liburan #DiIndonesiaAja mengingat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

 

Dalam acara "The Weekly Brief with Sandi Uno" di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, pada Senin (24/6), Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya, menjelaskan upaya Kemenparekraf untuk menguatkan nilai tukar rupiah melalui sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

 

Salah satu strateginya adalah dengan menggalakkan pergerakan wisatawan domestik dengan menunda perjalanan ke luar negeri dan memilih berlibur #DiIndonesiaAja.

 

Alasannya, hal ini akan mengurangi kebocoran devisa dan meningkatkan penerimaan devisa melalui wisatawan mancanegara.

 

“Wisatawan nusantara memiliki peran penting dalam perekonomian, mirip seperti uang yang bergerak dari satu kantong ke kantong lainnya," ujar Nia.

 

"Sementara itu, wisatawan mancanegara seperti tambahan kantong uang (devisa),” kata Nia sebagaimana dilansir situs Kemenparekraf, Selasa (25/6).

 

Baca juga: Dede Yusuf Dukung Pengembangan Ekowisata di Kampung Tua Bakau Serip, Batam

 

Sektor pariwisata adalah salah satu penopang utama ekonomi Indonesia dan menjadi penyumbang utama devisa.

 

“Oleh karena itu, saya mengajak untuk berlibur di Indonesia, karena ketika kita berlibur ke luar negeri, devisa kita akan keluar, padahal kita sangat membutuhkan devisa," paparnya.

 

"Kita perlu menambah devisa dengan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara,” tambah Nia.

 

Nia juga mengungkapkan bahwa wisatawan Nusantara memiliki tingkat belanja yang signifikan saat berlibur, dengan alokasi anggaran 22,82% untuk akomodasi, 17,69% untuk makanan dan minuman.

 

Sementara itu, sebanyak 20,93% untuk transportasi, 9,33% untuk oleh-oleh, 8,24% untuk belanja, dan 7,28% untuk hiburan.

 

Baca juga: WiFi Gratis dan Smart Pole di Kawasan Braga Langkah Menuju Bandung Smart City

 

“Ada perubahan perilaku wisatawan nusantara, dari sebelumnya menginap di rumah saudara, kini mereka beralih menggunakan hotel," kata Nia.

 

"Begitu juga dengan konsumsi makanan, dari membawa bekal, kini mereka lebih memilih restoran atau tempat makan,” jelas Nia.

 

Baca juga: Sinergi Kemenparekraf dan Basarnas: Tingkatkan Keamanan Wisata Bahari Labuan Bajo

 

Baik wisatawan nusantara maupun mancanegara memiliki peran penting dalam meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), masing-masing melalui pergerakan ekonomi dan penerimaan devisa.

 

Dengan mendorong wisatawan untuk menjalani liburan di Indonesia dan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara, Kemenparekraf berharap dapat mengurangi dampak dari melemahnya kurs rupiah dan memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia. (SG-2)