Pariwisata

Sinergi Kemenparekraf dan Basarnas: Tingkatkan Keamanan Wisata Bahari Labuan Bajo

Sandiaga Salahuddin Uno, menegaskan pentingnya simulasi ini sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam penerapan standar keamanan dan keselamatan.

By Sokoguru  | Sokoguru.Id
03 Juni 2024

DEMI meningkatkan keselamatan wisatawan di kawasan wisata bahari Labuan Bajo, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menggelar simulasi penyelamatan korban kapal tenggelam.

 

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian penutupan workshop "Evaluasi dan Implementasi Protokol Keamanan dan Keselamatan di DPSP Labuan Bajo" yang berlangsung pada Kamis (30/5).

 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, menegaskan pentingnya simulasi ini sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam penerapan standar keamanan dan keselamatan.

 

Baca juga: Kemenparekraf Minta Jangan Terjadi Lagi Kasus Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo

 

"Melalui pelatihan bantuan hidup dasar dan pertolongan pertama saat terjadi kecelakaan, harapannya masyarakat akan lebih peduli terhadap keselamatan dan keamanan," ujar Sandiaga sebagaimana dilansir situs Kemenparkraf pada Minggu (2/6).

 

 

Acara penutupan workshop ini juga ditandai dengan penandatanganan hasil rencana kontingensi oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Labuan Bajo, Kepala Satuan Polisi Air dan Udara Polres Manggarai Barat, perwakilan Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Labuan Bajo, serta perwakilan Gahawisri.

 

Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hariyanto.

 

Tingkatkan Rasa Aman di Destinasi Pariwisata

 

Dalam sambutannya, Hariyanto menggarisbawahi bahwa kolaborasi ini mencerminkan komitmen nyata dari berbagai pihak untuk meningkatkan rasa aman dan nyaman di destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Labuan Bajo.

 

"Kerja sama lintas pemangku kepentingan yang melibatkan asosiasi, pelaku bisnis, pemerintah, komunitas, masyarakat, dan media sangat diperlukan. Dengan demikian, keamanan dan kenyamanan wisatawan di Labuan Bajo dapat ditingkatkan," katanya.

 

 

Baca juga: Kemenparekraf-Basarnas Evaluasi Protokol Keamanan dan Keselamatan di Labuan Bajo

 

Namun, di balik inisiatif positif ini, terdapat tantangan besar yang harus dihadapi. Kolaborasi lintas sektor sering kali menemui hambatan birokrasi dan kurangnya koordinasi yang efektif.

 

Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah konkret untuk memastikan bahwa setiap pemangku kepentingan dapat berkontribusi optimal tanpa adanya tumpang tindih kewenangan.

 

Staf Ahli Menparekraf Bidang Manajemen Krisis, Fadjar Hutomo, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Kemenparekraf bersama Basarnas untuk meningkatkan persepsi keselamatan dan keamanan berwisata. "Dengan adanya peningkatan pelayanan dan kepercayaan wisatawan, diharapkan kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo terus meningkat," ungkap Fadjar.

 

Baca juga: Promosikan Labuan Bajo, Kedubes RI Ikut Pemeran Pariwisata ke-45 di Beograd, Serbia.

 

Melalui inisiatif ini, Kemenparekraf dan Basarnas tidak hanya berusaha meningkatkan standar keselamatan, tetapi juga memperkuat citra Labuan Bajo sebagai destinasi wisata yang aman dan nyaman.

 

Namun, keberhasilan program ini sangat bergantung pada komitmen berkelanjutan dari semua pihak yang terlibat. Perlu adanya evaluasi rutin dan penyesuaian strategi agar upaya peningkatan keselamatan dan keamanan wisata dapat berjalan secara efektif dan efisien. (SG-2)