Pariwisata

Kemenparekraf Dorong Pengarusutamaan Gender dalam Pengelolaan Desa Wisata

Kemenparekraf terus mendorong penguatan pengarusutamaan gender (PUG) dalam pengelolaan dan pengembangan desa wisata di Indonesia.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
21 Juni 2024
Forum Diskusi Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam Pengembangan Desa Wisata di Hotel Sheraton Grand Jakarta Gandaria City, Kamis (20/6(. (Ist/Kemenparekraf)

KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus mendorong penguatan pengarusutamaan gender (PUG) dalam pengelolaan dan pengembangan desa wisata di Indonesia.

 

Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kesetaraan hak antara laki-laki dan perempuan, serta mencegah terjadinya kesenjangan gender dalam sektor pariwisata.

 

Dalam Forum Diskusi Pengarusutamaan Gender (PUG) yang diadakan di Hotel Sheraton Grand Jakarta Gandaria City, Jakarta Selatan, Kamis (20/6), Sesmenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani menekankan pentingnya pengarusutamaan gender dalam pembangunan nasional.

 

Baca juga: Perempuan Masih Hadapi Disparitas Gaji dan Kompensasi di Sektor Pariwisata

 

"Kesenjangan gender sering kali disebabkan oleh perencanaan kebijakan yang masih netral gender, tanpa memperhitungkan peran dan kebutuhan khusus perempuan dan laki-laki," ujar Giri sebagaimana dikutip situs Kemenparekraf, Jumat (21/6).

 

Instruksi Presiden tahun 2000 nomor 9 tentang pengarusutamaan gender dalam Pembangunan Nasional menjadi landasan kuat bagi upaya ini.

 

Giri juga mengingatkan bahwa kesetaraan gender adalah salah satu tujuan dalam Sustainable Development Goals (SDGs).

 

Giri menyoroti bahwa peran perempuan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sangat signifikan.

 

"Sebanyak 54,22% tenaga kerja di sektor pariwisata adalah perempuan, dan di sektor ekonomi kreatif, persentasenya mencapai 68 persen," jelasnya.

 

Data dari UN Tourism juga menunjukkan bahwa 54% pelaku parekraf di dunia adalah perempuan.

 

Kemenparekraf berperan aktif dalam penguatan PUG, terutama dalam pengembangan dan pengelolaan desa wisata.

 

Baca juga: Menteri Sandiaga Uno Berkomitmen Dukung Peran Perempuan dalam Sektor Pariwisata

 

Mereka juga berkolaborasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) melalui berbagai kegiatan advokasi, pendampingan, dan bimbingan teknis.

 

Diskusi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pengelola desa wisata dan stakeholder terkait akan pentingnya kesetaraan gender dalam mengembangkan sektor pariwisata.

 

"Isu pengarusutamaan gender adalah isu strategis baik di tingkat nasional maupun internasional, dan sektor pariwisata harus menunjukkan partisipasi aktif dan konkret," tegas Giri.

 

Forum ini dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian PPPA, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, serta pengelola desa wisata Kubu Gadang, Sumatra Barat, dan Desa Wisata Kelecung Eco Village, Bali.

 

Baca juga: Pemberdayaan Perempuan Berperan Bangkitkan Sektor Pariwisata yang Inklusif

 

Dengan tiga sesi diskusi, acara ini memberikan wawasan mendalam tentang peran penting perempuan dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. (SG-2)