Pariwisata

Pemberdayaan Perempuan Berperan Bangkitkan Sektor Pariwisata yang Inklusif

Kemenparekraf menggelar The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism in Asia and the Pacific menghadirkan para pakar dari seluruh belahan benua untuk memecahkan teka-teki masa depan pariwisata yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
04 Mei 2024
Gelaran The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism in Asia and the Pacific  yang diselenggarakan di Bali International Convention Center, Bali. (Ist/Kemenparekraf)

DI balik gemerlapnya Bali International Convention Center, suara-suara penuh semangat memenuhi ruangan pada Kamis lalu. Itu adalah panggilan untuk perubahan, panggilan untuk memberdayakan perempuan dalam industri pariwisata Asia dan Pasifik.

 

Kemenparekraf menggelar The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism in Asia and the Pacific atau Konferensi BB kedua tentang Pemberdayaan Perempuan dalam Pariwisata di Asia dan Pasifik yang menghadirkan para pakar dari seluruh belahan benua untuk memecahkan teka-teki masa depan pariwisata yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

 

Sekretaris Kemenparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani, menegaskan pentingnya peran perempuan dalam membentuk masa depan pariwisata yang lebih baik.

 

Baca juga: Kemenparekraf Dorong Peran Strategis Perempuan dalam Sektor Pariwisata dan Ekraf

 

Dalam sebuah pernyataan, Ia menggarisbawahi betapa pentingnya mendengarkan, belajar, dan berbagi solusi untuk memberdayakan perempuan di sektor pariwisata.

 

Pertemuan itu membahas beragam topik mulai dari bagaimana perempuan mempromosikan pariwisata berkelanjutan hingga pendidikan dan pelatihan yang memungkinkan partisipasi lebih banyak perempuan di industri ini.

 

Mereka juga mengupas tantangan keamanan dan aksesibilitas dalam perjalanan perempuan.

 

Baca juga: Wamenparekraf: Sektor Parekraf Harus Bawa Perubahan Menuju Kesetaraan Gender

 

“Oleh karena itu, agar hal tersebut terwujud, diharapkan delegasi atau peserta mendengarkan, berkontribusi, belajar, dan berbagi satu sama lain tentang solusi yang memungkinkan pariwisata menjadi wadah untuk pemberdayaan seluruh perempuan sehingga bisa menginspirasi dalam meningkatkan kualitas SDM pariwisata,” kata Sesmenparekraf.

 

Hadirkan Para Tokoh Ternama

 

Panel diskusi itu diisi oleh para tokoh ternama seperti Dr. Lai Mun Yee dari Duy Tan University Vietnam, Neneng Goenadi dari Grab Indonesia, dan Janet DeNeefe, pendiri Ubud Food Festival dan Ubud Writers & Readers Festival Indonesia.

 

Tujuan dari diskusi ini jelas: menciptakan kolaborasi yang kuat untuk meningkatkan pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif.

 

Professor Kumi Kato dari Wakayama University, Jepang, menyoroti pentingnya pendidikan bagi perempuan sebagai fondasi untuk kesetaraan gender dan masa depan yang cerah.

 

Baca juga: Kemenparekraf Akselerasi Sertifikasi Halal Produk UMKM di 3.000 Desa Wisata

 

Sementara itu, Dr. Prachi Thakur dari Sunway University dan Koordinator Teknis Konferensi Regional tentang Pemberdayaan Perempuan dalam Pariwisata di Asia dan Pasifik untuk UN Tourism, menekankan perlunya fokus pada peran perempuan dalam industri pariwisata yang begitu besar.

 

Ini bukan hanya diskusi biasa. Ini adalah langkah konkret menuju masa depan pariwisata yang lebih inklusif, lebih berkelanjutan, dan lebih merata. Dan Bali adalah tempat yang tepat untuk memulainya. (SG-2)