WAKIL Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Angela Tanoesoedibjo, menggema seruan untuk menjadikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai pelopor kesetaraan gender.
Dalam Seminar Nasional Hari Kartini di Politeknik Pariwisata Negeri Medan, Angela menekankan pentingnya memberikan ruang yang adil bagi perempuan untuk berkreasi dan berkarya.
"Dalam dunia UMKM, perempuan memiliki peran sentral. Data menunjukkan bahwa 64% dari pemilik UMKM di Indonesia adalah perempuan, menegaskan kontribusi besar mereka terhadap perekonomian," ungkap Angela sebagaimana dilansir di situs Kemenparekraf, Selasa (23/4).
Baca juga: Momentum Perkuat Kesetaraan Gender Melalui Konferensi Pariwisata PBB di Bali
Namun, meskipun perempuan memiliki potensi besar, representasi mereka di dunia profesional masih terbatas.
"Di level managerial, kiprah perempuan hanya 33%, padahal populasi perempuan di Indonesia sudah mencapai lebih dari 49%," tambahnya.
Angela juga menyoroti kesenjangan gaji antara perempuan dan laki-laki, yang masih tinggi dengan rata-rata 20% pada tahun 2020.
"Inilah yang perlu kita perjuangkan, terutama di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Kedua sektor ini harus menjadi pelopor dalam mewujudkan kesetaraan gender," tegasnya.
Dalam upaya memperjuangkan hak-hak perempuan, Angela dan Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani, memperkenalkan konsep equity.
Baca juga: Kemenparekraf Apresiasi Program The Power of Emak-Emak Gelar Pelatihan Digitalisasi
"Equity adalah konsep keadilan, yang sesuai dengan situasi dan kondisi perempuan di lapangan," jelas Angela.
Dalam momen Hari Kartini ini, Angela mengajak untuk memulai perubahan dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Mari kita bersama-sama menjadi agen perubahan dan memastikan bahwa setiap perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk berkarya dan berkontribusi," pungkasnya dengan semangat. (SG-2)
