WAKIL Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa memberikan apresiasi atas inisiatif Ida Bagus Agung Gunartha, pendiri Samsara Living Museum, dalam memperkenalkan konsep pengembangan pariwisata regeneratif berbasis budaya di Bali.
Upaya ini dinilai sebagai solusi untuk menciptakan pariwisata berkelanjutan yang lebih inklusif dan merata di seluruh pulau.
Samsara Living Museum, yang terletak di Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali, menawarkan pengalaman unik bagi masyarakat dan wisatawan untuk mempelajari siklus kehidupan masyarakat Bali yang tetap mempertahankan keasliannya.
Baca juga: Penataan Pedagang di Pantai Ancol, Jakut, Wujudkan Kawasan Nyaman dan Bersih
Konsep ini diyakini akan memperkuat warisan budaya lokal di tengah arus modernitas yang berkembang pesat.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, baru-baru ini, Ni Luh Puspa menegaskan bahwa inisiatif Samsara Living Museum sejalan dengan arahan Presiden Prabowo.
Baca juga: Berpartisipasi di ITB Asia 2024, KBRI Singapura Promosikan Jakarta
Prabowo menginginkan pembangunan pariwisata yang melibatkan pemberdayaan masyarakat dan pelestarian budaya lokal.
"Budaya kita harus tetap hidup di tengah dunia yang semakin modern. Konsep prototipe seperti ini bisa dikembangkan lebih jauh ke depannya," ujar Ni Luh Puspa.
Ida Bagus Agung Gunartha, sebagai pendiri Samsara Living Museum, menyatakan bahwa pengembangan pariwisata di Kabupaten Karangasem memerlukan pendekatan yang inovatif untuk memanfaatkan potensi wilayah tersebut.
Baca juga: Menteri Pariwisata Baru, Widiyanti Putri Janji Penguatan Potensi Pariwisata Nasional
Pendekatan “out of the box” ini diharapkan mampu mengatasi tantangan yang dihadapi sektor pariwisata di Karangasem, sekaligus memperkenalkan Bali yang lebih autentik dan berkelanjutan kepada dunia. (SG-2)