PEMERINTAH Kota (Pemkot) Yogyakarta terus berupaya memperkuat daya tarik wisata lokal, salah satunya dengan meluncurkan branding baru untuk Kampung Wisata Cokrodiningratan.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko, mengungkapkan bahwa logo baru ini diberi nama Kasaningrat, sebuah simbol dengan enam elemen visual yang kaya makna, yakni cakra, bunga teratai, labi-labi, burung, manuk beri, dan riak air.
"Setiap elemen memiliki filosofi yang menghubungkan identitas kampung dengan kehidupan dan lingkungan masyarakat di Kampung Wisata Cokrodiningratan," kata Wahyu dalam acara peluncuran di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, baru-baru ini.
Baca juga: Berdayakan UMKM Masuk Ranah Digital, Pemkot Yogyakarta Rangkul Platform E-Commerce
Selain logo, kampung ini juga memiliki slogan baru, yakni "Pelestari Lingkungan dan Pengawal Keberagaman" yang mencerminkan semangat menjaga lingkungan serta kerukunan antar-umat beragama di kampung ini.
Kampung dengan Potensi Strategis dan Sejarah
Pemilihan Kampung Wisata Cokrodiningratan sebagai lokasi branding baru ini bukan tanpa alasan.
Kampung ini terletak di kawasan strategis yang mendukung sumbu filosofis Kota Yogyakarta, dan berhasil masuk nominasi ’100 besar Kampung Wisata Terbaik’ dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024.
Menurut Wahyu, strategi branding ini diharapkan dapat menjadi pemicu semangat baru bagi kampung tersebut untuk semakin berkontribusi dalam mengembangkan pariwisata Yogyakarta.
Baca juga: Jaga Warisan Budaya Dunia, Pemkot Sawahlunto Berguru ke Yogyakarta
"Kami berharap branding ini dapat mempromosikan Kampung Wisata Cokrodiningratan sebagai destinasi wisata yang menawarkan pengalaman unik dan berbeda," tambah Wahyu sebagaimana dilansir situs Pemkot Yogyakarta.
Dukungan dari Masyarakat dan Pelaku Wisata
Ketua Kampung Wisata Cokrodiningratan, Ambarwati, turut menyampaikan harapannya bahwa dengan branding ini, kunjungan wisatawan akan meningkat, sehingga berdampak positif pada ekonomi masyarakat setempat.
"Dengan adanya peningkatan kunjungan, kami berharap kegiatan ekonomi di kampung ini bisa semakin berjalan lancar dan turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ungkap Ambar.
Kampung Wisata Cokrodiningratan memiliki beragam daya tarik, termasuk sekolah sungai, konservasi labi-labi (bulus), serta kreasi seni dari daur ulang sampah.
Tak hanya itu, kampung ini juga dikenal sebagai destinasi wisata religi, dengan adanya Gereja Saint Albertus Magnus Catholic dan Klenteng Kwan Tee Kiong, yang merupakan klenteng tertua di Yogyakarta.
Wisata dan Kuliner Khas Kasaningrat
Salah satu daya tarik baru yang ditawarkan adalah paket wisata Tour de Kasaningrat, di mana wisatawan bisa berkeliling kampung dengan dua rute pilihan: Rute Sumur Naga dan Rute Pamoelangan, masing-masing dengan durasi tiga jam.
Pada Rute Sumur Naga, wisatawan akan diajak mengunjungi situs Sumur Naga, melintasi Jembatan Gondolayu, Tugu Jogja, dan Klenteng Poncowinatan, sebelum menuju kawasan Pecinan Kranggan.
Sementara itu, Rute Pamoelangan membawa wisatawan ke berbagai tempat bersejarah seperti Taman Robin, Wisata Code, dan beberapa bangunan kolonial bersejarah seperti ex Princess Juliana School, ex Kweekschool, serta kawasan ex Indische Area.
Baca juga: Lima Destinasi yang Pas untuk Dikunjungi di Yogyakarta
Tak hanya wisata budaya dan sejarah, Kampung Wisata Cokrodiningratan juga menawarkan kuliner khas yang menggugah selera.
Beberapa menu andalan termasuk tongseng bulus dan sate bulus, hidangan tradisional dengan bumbu rempah pilihan yang diwariskan turun-temurun.
Selain itu, ada juga peyek kebak khas Jogja dan olahan sawo seperti kue sus fla yang menjadi favorit wisatawan.
Dengan adanya logo dan slogan baru ini, Kampung Wisata Cokrodiningratan siap menyambut wisatawan dengan wajah baru, menawarkan pengalaman unik yang memadukan kekayaan budaya, alam, dan kuliner khas Yogyakarta. (SG-2)