Humaniora

Jaga Warisan Budaya Dunia, Pemkot Sawahlunto Berguru ke Yogyakarta

Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari strategi kepariwisataan dan kebudayaan dari Kota Yogyakarta yang telah sukses menjaga dan mempromosikan warisan budayanya.

Penjabat Wali Kota Yogya, Sugeng Purwanto saat menerima kunjungan dari Penjabat Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan dan jajarannya. (Ist/Pemkot Yogyakarta)

PENJABAT (Pj) Wali Kota Sawahlunto, Fauzan Hasan, beserta jajarannya melakukan kunjungan resmi ke Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta. 

 

Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari strategi kepariwisataan dan kebudayaan dari Kota Yogyakarta yang telah sukses menjaga dan mempromosikan warisan budayanya.

 

"Seperti Kota Yogyakarta, Kota Sawahlunto juga memiliki warisan budaya dunia yang telah diakui oleh UNESCO, yaitu Tambang Batu Bara Ombilin," ujar Fauzan di Ruang Yudistira Balai Kota Yogyakarta, Rabu (7/8). 

 

Baca juga: Keroncong Plesiran Dongkrak Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Yogyakarta

 

"Kami ingin belajar bagaimana Pemkot Yogyakarta merawat situs budayanya sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Sawahlunto," jelas Fauzan. 

 

Fauzan berharap kunjungan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama antardaerah dalam bidang kebudayaan dan pariwisata, serta membawa dampak positif bagi pengembangan pariwisata di Sawahlunto.

 

Sambutan Hangat dari Yogyakarta

 

Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto, menyambut baik kunjungan tersebut. 

 

Sugeng menjelaskan bahwa Pemkot Yogyakarta selalu bersinergi dengan para pelaku pariwisata untuk menciptakan inovasi yang dapat meningkatkan daya tarik pariwisata kota. 

 

"Kami fokus untuk membuat wisatawan terkesan dan menghabiskan waktu lebih lama di Yogyakarta. Bukan hanya mendatangkan wisatawan sebanyak-banyaknya, tetapi juga mengutamakan quality tourism untuk menciptakan pariwisata berkelanjutan," ujar Sugeng.

 

Baca juga: Lima Destinasi yang Pas untuk Dikunjungi di Yogyakarta

 

Sugeng juga menuturkan bahwa Pemkot Yogyakarta berkomitmen untuk menjaga keaslian dan kelestarian warisan budaya dunia di Kota Yogyakarta, yaitu sumbu filosofi yang meliputi Tugu Pal Putih, Keraton, hingga Panggung Krapyak. 

 

"Setelah sumbu filosofi ditetapkan sebagai warisan budaya dunia, kami terus berusaha mengemas kegiatan pariwisata semenarik mungkin agar dapat menarik lebih banyak wisatawan," tambahnya.

 

Kolaborasi untuk Keberlanjutan

 

Kunjungan ini tidak hanya menjadi ajang bertukar ilmu, tetapi juga mempererat kolaborasi antara Kota Sawahlunto dan Yogyakarta. 

 

Dengan belajar dari kesuksesan Yogyakarta, Kota Sawahlunto berharap dapat mengimplementasikan strategi serupa untuk memajukan sektor pariwisata dan kebudayaannya.

 

Langkah ini diharapkan mampu menjadikan kedua kota sebagai destinasi wisata yang dikenal tidak hanya karena kekayaan budayanya, tetapi juga karena upaya mereka dalam menjaga dan mempromosikan warisan budaya dunia. 

 

Dengan demikian, warisan budaya yang ada dapat dinikmati oleh generasi mendatang, sembari memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian lokal.

 

Baca juga: HUT ke-77 Pemkot Yogyakarta: Semangat Pembangunan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan

 

Kunjungan ini menjadi salah satu bentuk nyata dari upaya pemeliharaan dan promosi warisan budaya, serta peningkatan kualitas pariwisata yang berkelanjutan di Indonesia. (SG-2)