KEGIATAN "Temu Bisnis Kemitraan Nasional Rantai Pasok (Kenarok)" digelar di Tunjungan Plaza 6 Surabaya, Jawa Timur (Jatim), pada 7-9 Maret 2024,
Kegiatan Kenarok bertujuan mempertemukan para pelaku ekonomi kreatif (UMKM) dengan industri pariwisata di Jatim guna memperkuat rantai pasok industri pariwisata.
Kegiatan Kenarok diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekra) berkolaborasi dengan PT. Pertamina Smexpo yang diduukung Pakuwon Group.
Baca juga: Marketplace PaDi UMKM Siap Dukung UMKM Jangkau Pasar 'Business to Business' (B2B)
Dalam acara Kenarok, para pelaku UMKM berkesempatan berinteraksi langsung dengan pemangku kepentingan industri pariwisata, mendapatkan wawasan tentang kebutuhan pasar, serta membangun jaringan yang lebih luas.
Para peserta juga diajak untuk saling belajar, berkolaborasi, dan berinovasi, dengan harapan dapat menciptakan produk dan layanan yang tidak hanya bernilai ekonomis tetapi juga memiliki daya saing tinggi di tingkat nasional maupun internasional.
Dalam sambutannya sebagaimana dilansir situs Kemenparekraf, Rabu (13/3), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menjelaskan pentingnya peran industri pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) dalam perekonomian Indonesia.
“Serapan tenaga kerja dari industri ini (parekraf) mencapai lebih dari 40% dan kontribusi devisa negara sebesar 10,46 miliar dolar AS pada tahun 2023,” jelas Sandiaga.
Baca juga: Inkubasi Kemenparekraf Sukses Dongkrak Omzet UMKM Kuliner di Objek Wisata Borobudur
“Targetnya, pada tahun 2024, sektor ini diharapkan mampu menyumbang sebesar 4,5% dari PDB,” ucapnya.
“Data BPS menunjukkan peningkatan performa pariwisata Indonesia pada tahun 2023 dengan total kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 11,6 juta kunjungan,” jelas Sandiaga.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, Rizki Handayani, mengatakan kegiatan ini menandai langkah besar dalam mendukung integrasi UMKM ke dalam rantai pasok industri pariwisata, melalui penandatanganan 70 Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang berpotensi mengubah lanskap ekonomi kreatif dan pariwisata di Indonesia.
“Pencapaian ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antar-sektor dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” jelas Rizki.
“Dengan penandatanganan PKS ini, pelaku UMKM mendapatkan akses pasar yang lebih luas, kesempatan untuk meningkatkan kapasitas produksi, serta potensi untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka sesuai dengan standar industri pariwisata yang kompetitif,” kata Rizki.
Baca juga: Dongkrak Kunjungan Wisatawan ‘Negeri Sakura’, Kemenparekraf Gandeng Japan Tourism Agency
Rizki melanjutkan, kegiatan ini adalah cerminan dari komitmen pemerintah dan sektor swasta dalam mengakselerasi pembangunan ekonomi berkelanjutan melalui pemberdayaan.
“Integrasi ini diperkirakan akan memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan membuka jalan bagi UMKM untuk menjadi bagian integral dari industri pariwisata, yang mayoritas terdiri dari usaha skala menengah dan besar,” lanjut Rizki.
Mewakili PT. Pertamina, Ujang Supriyadi menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung inisiatif pemerintah untuk pemberdayaan UMKM.
“Kerja sama ini merupakan langkah maju dalam mewujudkan visi Indonesia yang berkelanjutan, di mana sektor energi dan pariwisata dapat saling mendukung untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Ujang.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur yang mewakili Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Dian Okta Yoshinta, mengatakan bahwa inisiatif ini adalah momentum penting untuk Jawa Timur sebagai provinsi dengan kekayaan budaya dan potensi ekonomi kreatif yang besar.
“Integrasi UMKM ke dalam rantai pasok industri pariwisata diharapkan dapat meningkatkan visibilitas dan aksesibilitas produk lokal, mempromosikan kearifan lokal, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur,” kata Dian.
Penutupan acara ditandai dengan penyerahan e-katalog yang merupakan kompendium dari produk dan layanan UMKM yang terlibat dalam kegiatan ini.
E-katalog ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang berguna untuk industri pariwisata dalam mencari dan mengintegrasikan produk serta layanan UMKM ke dalam bisnis mereka, sekaligus menjadi alat promosi yang efektif untuk UMKM itu sendiri.
Acara Kenarok ini juga didukung oleh Pakuwon Group dan dihadiri pula oleh perwakilan dari Asosiasi Pariwisata seperti Asita, DPD PUTRI, Asparindo, Astindo, dan lainnya. (SG-2)