SEBANYAK 10 pelaku usaha sektor pariwisata dari Indonesia yang terdiri dari agen pariwisata, hotel dan atraksi wisata, serta 15 pelaku usaha sektor pariwisata dari Tiongkok hadir pada acara Misi Penjualan Wonderful Indonesia di Shanghai, Tiongkok, Kamis (22/11).
Kegiatan yang berlangsung di Sinar Mas Plaza Shanghai itu merupakan hasil kolaborasi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Shanghai dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia.
Kegiatan promosi itu merupakan upaya berkelanjutan dari Indonesia untuk menarik pelancong Tiongkok untuk menikmati pengalaman yang beragam di Indonesia.
Baca juga: WNI dan Diaspora di Kaledonia Baru Ikuti Sosialisasi Peraturan Kawin Campur
Konsul Jenderal (Konjen) Republik Indonesia di Shanghai, Berlianto Situngkir, pada pembukaan Misi Penjualan Wonderful Indonesia, menyoroti pentingnya Shanghai bagi industri pariwisata Indonesia.
“Shanghai secara konsisten selalu di lima besar penyumbang outbound tourist dari Tiongkok Daratan, sehingga ini adalah pasar yang strategis untuk menarik pelancong ke Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Senin (25/11).
Pertemuan khusus untuk para pelaku usaha tersebut juga menampilkan perkembangan terkini terkait pariwisata Indonesia dan berbagai potensi paket wisata yang inovatif.
Baca juga: Ikuti Bursa Pariwisata ITTS Kanada 2024, Indonesia Promosikan Wisata Tanah Air
"Hal ini membuka banyak kesempatan emas bagi Indonesia untuk memperkenalkan destinasi baru di Indonesia, seperti Labuan Bajo, Danau Toba, Mandalika, dan Likupang. Empat destinasi yang merupakan destinasi super prioritas Indonesia, dengan Borobudur sebagai destinasi super prioritas yang kelima,” imbuh Berlianto.
Sementara itu, pelaku usaha dari Indonesia yang datang di misi penjualan tersebut menampilkan berbagai macam destinasi menarik dari Indonesia, seperti Bali, Pulau Komodo, dan tentunya lima destinasi super prioritas.
Pada kesempatan itu, Kemenpar juga menyampaikan mengenai rencana untuk menjadikan Bali sebagai sentra bagi pelancong untuk mengeksplorasi destinasi wisata menarik lainnya di Indonesia.
Baca juga: Optimalkan Akses Informasi Pariwisata, Kemenparekraf Luncurkan TIC Digital Nusantara
Tiongkok merupakan pasar penting bagi industri pariwisata Indonesia. Pada 2023, jumlah pelancong dari Tiongkok ke Indonesia mencapai 787.924, jauh melebihi target, yaitu 255.500 – 361.500 pelancong.
Untuk tahun 2024, Kemenpar menempatkan Tiongkok sebagai tiga besar negara dengan kontribusi pelancong asing terbesar ke Indonesia, dan telah menetapkan target jumlah pelancong Tiongkok ke Indonesia sebanyak 1 juta hingga 1,5 juta pelancong.
“Masih ada banyak destinasi lainnya yang dapat dikunjungi oleh pelancong selain Bali atau Jakarta. Kami ingin mengajak dan mengundang pelancong Tiongkok mengunjungi destinasi lainnya, seperti Likupang, Yogyakarta, Gunung Bromo, Mandalika, Labuan Bajo, dan Gunung Ijen,” ujar Yusrani Putti Yusron, Ketua Tim Pemasaran Pariwisata Asia Timur Kemenpar RI.
Wilayah timur Tiongkok, sambungnya, merupakan pusat dari sejumlah titik ekonomi seperti Shanghai, Provinsi i Zhejiang dan Jiangsu. Daerah itu menonjol sebagai pasar penting bagi industri pariwisata Indonesia.
Jumlah populasi di wilayah itu cukup tinggi dan pendapatan penduduknya meningkat setiap tahunnya. Hal itu menawarkan potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut oleh Indonesia guna mendorong peningkatan jumlah pelancong ke Indonesia.
Selain itu, melalui promosi untuk meningkatkan ketertarikan berwisata ke luar negeri pasca pandemi, juga untuk memberikan pengalaman wisata yang khas dan berkualitas. (SG-1)