KEMERIAHAN Pawai Kendaraan Hias dalam rangka Hari Jadi ke-214 Kota Bandung (HJKB 214) pada Minggu (15/9), mencapai puncaknya saat Kecamatan Rancasari dinobatkan sebagai juara umum.
Dengan total poin 92,67, Rancasari berhasil mengungguli 88 kendaraan hias lainnya dan merebut trofi bergengsi, menambah kegembiraan dalam perayaan tersebut.
Kendaraan hias Rancasari yang menampilkan tokoh ikonik Grandong, makhluk raksasa khas budaya tradisional, menjadi pusat perhatian.
Baca juga: Pj Gubernur Jabar Puji dan Apresiasi Kemeriahan Pawai Kendaraan Bias HJKB ke-214
Dengan diiringi oleh pawai kebudayaan yang penuh warna, kendaraan ini memukau ribuan warga yang memadati jalan-jalan Kota Bandung.
Tak mengherankan, kendaraan tersebut berhasil menarik hati para juri dan membawa Rancasari ke puncak kemenangan.
Trofi juara umum diserahkan langsung oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Bandung, Asep Saeful Gufron, kepada Camat Rancasari, Hamdani.
"Kemenangan ini bukan hanya milik Rancasari, tapi juga milik seluruh warga yang mendukung dan merayakan keberagaman budaya kita," ungkap Hamdani.
Baca juga: Pawai Kendaraan Hias Semarakkan Kota Kembang Bandung di Ulang Tahun ke-214
Persaingan Ketat dan Kreasi Menakjubkan
Pawai Kendaraan Hias HJKB 214 dibagi dalam tiga kategori: Perangkat Daerah, Kecamatan, dan Non Perangkat Daerah. Setiap kategori menampilkan kreasi unik yang mencerminkan keindahan dan kreativitas Kota Bandung.
Dalam kategori Perangkat Daerah, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik berhasil meraih juara pertama dengan total poin 91,87.
Selanjutkan disusul Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di posisi kedua dengan 91 poin, serta Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana di peringkat ketiga dengan 90 poin.
Setiap kendaraan dari perangkat daerah ini menampilkan inovasi dan pesan yang mendalam, membuat kompetisi di kategori ini semakin sengit.
Di kategori Kecamatan, Rancasari menduduki puncak dengan 92,67 poin. Kecamatan Arcamanik yang tak kalah memukau berada di posisi kedua dengan 88 poin, dan Kecamatan Astana Anyar menempati posisi ketiga dengan 87,67 poin.
Kategori Non Perangkat Daerah pun penuh kejutan, Perumda Tirtawening meraih juara pertama dengan 89,74 poin. UPTD Tahura berada di posisi kedua dengan 87,2 poin, sementara Provinsi DKI Jakarta menyusul di peringkat ketiga dengan 85 poin.
Kategori ini menunjukkan bahwa swasta dan perwakilan daerah luar juga turut andil dalam merayakan kemeriahan HJKB 214.
Cakra Khan Mencuri Hati Ribuan Warga Bandung
Tak hanya pawai yang mencuri perhatian, penampilan penyanyi ternama Cakra Khan menutup acara dengan sempurna.
Baca juga: HJKB ke-214 Gairahkan Ekonomi Wisata Kota Bandung, Okupansi Hotel Tembus 100 Persen
Ribuan warga yang hadir memenuhi Balai Kota terpikat oleh suara merdu Cakra yang membawakan lagu-lagu hitsnya seperti "Harus Terpisah" dan "Kekasih Bayangan."
Suasana semakin meriah saat Cakra mengajak penonton bernyanyi bersama, menciptakan momen tak terlupakan bagi seluruh yang hadir.
"Ini adalah penampilan yang luar biasa. Saya sangat menikmati antusiasme warga Bandung. Terima kasih sudah mengundang saya untuk menjadi bagian dari perayaan besar ini," ujar Cakra Khan.
.
Kemeriahan yang Mengukir Sejarah
Pawai Kendaraan Hias HJKB 214 tidak hanya menjadi ajang kompetisi kreativitas, tetapi juga sebuah perayaan yang mempererat tali persaudaraan antarwarga Kota Bandung.
Acara ini sekaligus menjadi wujud dari semangat kolaborasi antara berbagai pihak, baik pemerintah daerah, swasta, hingga komunitas budaya.
Dengan kemenangan Rancasari dan penampilan spektakuler Cakra Khan, HJKB 214 berhasil menciptakan kenangan manis bagi seluruh warga.
Tahun ini, Kota Bandung kembali membuktikan bahwa perayaan ulang tahunnya bukan hanya sekadar tradisi, melainkan juga momen untuk memperkuat kebanggaan dan kecintaan terhadap kota yang penuh sejarah dan budaya ini.
Perayaan HJKB 214 telah usai, namun kesan yang ditinggalkan akan terus hidup di hati warga Bandung.
Kegembiraan, kreativitas, dan semangat kebersamaan yang terjalin dalam acara ini menjadi simbol kuat akan kecintaan warga terhadap kota tercinta mereka. (SG-2)