Pariwisata

Gorontalo Utara Diusulkan Jadi Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Salah satu yang diusulkan dalam pertemuan tersebut adalah menjadikan Gorontalo bagian utara sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (KEK Parekraf).

Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menggelar pertemuan dengan para pelaku usaha yang tergabung dalam Kadin  dan HIPMI Gorontalo. (Ist/Kemenparekraf)

DALAM upaya mengidentifikasi sejumlah potensi yang dapat mengakselerasi pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Gorontalo, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menggelar pertemuan dengan para pelaku usaha yang tergabung dalam Kadin (Kamar Dagang dan Industri) dan HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) setempat

 

Menparekraf Sandiaga mengatakan, salah satu yang diusulkan dalam pertemuan tersebut adalah menjadikan Gorontalo bagian utara sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (KEK Parekraf).

 

“Kita harapkan KEK Parekraf ini bisa mempercepat investasi dan pengembangan destinasi,” kata Menparekraf Sandiaga usai menghadiri acara makan malam bersama Kadin di Angelato, Gorontalo, Selasa (27/2) malam.

 

Baca juga: Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Harus Didukung ASN Pemda di Seluruh Indonesia

 

Selain KEK Parekraf, penciptaan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Gorontalo juga menjadi harapan bersama para pelaku usaha. 

 

Dengan hadirnya KSPN diharapkan bisa memfasilitasi pembangunan destinasi wisata mulai dari desa wisata sampai dengan wisata alam, wisata budaya, dan wisata buatan.

 

"Namun, ini nanti kita koordinasikan dengan Pak Pj. Gubernur apakah KEK Parekraf atau KSPN. Nanti akan dipilih mana yang lebih sesuai dan tentunya kami akan bantu fasilitasi," kata Sandi.

 

Baca juga: Kunjungan Wisman Masih Rendah, Indonesia Perlu Kolaborasi dengan Maskapai Internasional

 

Kemudian, ada keinginan kuat dari ekosistem dunia usaha untuk menciptakan pariwisata halal di Gorontalo. 

 

Apalagi Gorontalo yang dijuluki Serambi Madinah memiliki banyak sekali destinasi wisata religi, mulai dari Masjid Hunto Sultan Amai Gorontalo yang merupakan masjid tertua yang telah menjadi cagar budaya, makam tokoh agama, dan juga Desa Wisata Religi Bubohu Bongo.

 

“Ini nanti yang akan kita kembangkan, kita masukkan ke dalam sebuah paket wisata yang berbasis wisata religi,” kata Sandiaga.

 

Menparekraf Sandiaga juga mendorong para pelaku usaha untuk berperan aktif dalam mendatangkan berbagai event di Gorontalo. Tidak hanya menghadirkan event yang berkenaan dengan budaya, namun juga seperti konser musik.

 

"Namun, ini nanti kita koordinasikan dengan Pak Pj. Gubernur apakah KEK Parekraf atau KSPN. Nanti akan dipilih mana yang lebih sesuai dan tentunya kami akan bantu fasilitasi," kata Sandi sebagaimana dilansir situs Kemenparekraf.


Baca juga: ‘Playlist Live Festival’ Siap Gebrak Bandung dan Dongkrak Sektor Pariwisata Lokal
 

Menparekraf Sandiaga juga mendorong para pelaku usaha untuk berperan aktif dalam mendatangkan berbagai event di Gorontalo. Tidak hanya menghadirkan event yang berkenaan dengan budaya, namun juga seperti konser musik.

 

“Kami meyakini bahwa dengan inisiatif ini, sektor parekraf di Gorontalo lebih menggeliat lagi untuk membuka peluang usaha dan lapangan kerja. Kita targetkan 4,4 juta lapangan kerja di seluruh wilayah Indonesia,” ucap Menparekraf. (SG-2)