Pariwisata

Kunjungan Wisman Masih Rendah, Indonesia Perlu Kolaborasi dengan Maskapai Internasional

Dalam jumlah wisatawan mancanegara, Indonesia masih tertinggal dari Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Singapura. 

By Sokoguru  | Sokoguru.Id
28 Februari 2024
Menparekraf Sandiaga Uno menjadi pembicara dalam The Weekly Brief With Sandi Uno,di Jakarta. (Ist/Kemenparekraf)

PELAKU industri pariwisata di Indonesia terus didorong melakukan inovasi guna memperkuat diversifikasi produk sehingga memperkuat daya tarik kunjungan wisatawan khususnya wisatawan mancanegara (wisman). 

 

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat menjadi pembicata pada The Weekly Brief With Sandi Uno, Senin (26/2),


 

Dalam keterangan yang dilansir situs Kemenparekraf, Sandiaga mengatakan dalam beberapa tahun terakhir di kalangan persaingan pariwisata ASEAN, Indonesia masih harus berjuang lebih keras dalam tingkat kunjungan wisatawan mancanegara. 

 

Baca juga: ‘Playlist Live Festival’ Siap Gebrak Bandung dan Dongkrak Sektor Pariwisata Lokal

 

"Jumlah wisatawan mancanegara kita tertinggal dari Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Singapura. Tapi kita memiliki kesempatan untuk meningkatkan kualitas," kata Sandiaga. 

 

Selain diversifikasi produk, Kemenparekraf dikatakan Sandiaga juga terus berupaya untuk meningkatkan jumlah ketersediaan tempat duduk (seat capacity). 

 

Baca juga: Gelaran Sport Tourism Turut Bangkitkan Pariwisata dan Perekonomian UMKM

 

Jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, jumlah seat capacity Indonesia memang lebih rendah di mana pada tahun 2023 sebesar 20,1 juta 

 

Sementara negara lainnya seperti Thailand sebesar 37,6 juta, Malaysia 26,2 juta, Vietnam 20,7 juta, dan Singapura sebesar 37 juta. 

 

"Ini harus kita tingkatkan dengan strategi. Bukan hanya biasa-biasa saja tapi extra ordinary agar wisman dapat mengisi setiap seat capacity yang tersedia," ucap Sandiaga. 

 

Baca juga: 'Pesta Bergoyang' Siap Digelar dan Jadi Magnet Baru Pariwisata Bali

 

Industri juga dapat berkontribusi dalam menyiapkan program yang berkolaborasi dengan maskapai internasional terutama dalam mendorong dibukanya rute-rute baru ke berbagai daerah Indonesia. 

 

"Kita juga harus terus mendorong agar penerbangan di Indonesia lebih banyak dan menciptakan kebijakan visa yang lebih friendly kepada wisatawan mancanegara," kata Sandiaga. (SG-2)