Pariwisata

BPS: Capai 1,09 Juta Kunjungan, Wisman ke Indonesia pada November 2024 Menurun

Melihat laporan BPS, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia selama tiga bulan terakhir mengalami penurunan. Pada November sebanyak 1,09 juta kunjungan, Oktober 2024 mencapai 1,19 juta, dan September sebesar 1,28 juta kunjungan.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
02 Januari 2025
infografis: Dok BPS

SEJAK September dan Oktober 2024 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mengalami penurunan. Pada November penurunan kunjungan wisman ke tanah air juga masih terjadi.

 

Badan Pusat Statistik (BPS) dalam keterangan resmi, Kamis (2/1)  melaporkan, kunjungan wisman di Indonesia mencapai 1,09 juta pada November. Jumlah itu turun sebesar 8,53% dibandingkan dengan Oktober 2024 month to-month (m-to-m), tetapi naik 17,27% dibandingkan dengan bulan yang sama pada 2023 (y-on-y). 

 

Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada Oktober 2024 mencapai 1,19 juta kunjungan.  Pada September 2024 sebesar 1,28 juta kunjungan. Sementara kunjungan wisman ke Indonesia pada Agustus 2024, mencapai 1,34 juta kunjungan. 

 

Baca juga: Turun 6,68%, Kunjungan Wisman pada Oktober 2024 Capai 1,19 juta


Menurut Direktur Statistik Keuangan, Teknologi Informasi, dan Pariwisata BPS, Harmawanti Marhaeni, wisman yang berkunjung ke Indonesia pada November 2024 didominasi oleh wisman asal  Malaysia (15,96%), Australia (11,86%), dan Singapura (11,03%). 

 

Dalam hal rata-rata lama tinggal, sambungnya, wisman yang meninggalkan Indonesia pada November 2024 telah menghabiskan waktu selama 6,85 malam di Indonesia. 

 

“Berdasarkan kelompok kebangsaan, wisman yang berasal dari ASEAN memiliki rata-rata lama tinggal paling singkat selama 3,26 malam, sedangkan wisman yang berasal dari Afrika memiliki rata-rata lama tinggal paling lama selama 13,16 malam,” tambah Harmawanti.

 

Baca juga: BPS: Kunjungan Wisman ke Indonesia pada September 2024 Capai 1,28 Juta, Turun 4,53%

 

Dilihat berdasarkan kebangsaan, lanjutnya, rata-rata lama tinggal terlama tercatat pada wisman berkebangsaan Yaman selama 38,66 malam, sedangkan Timor Leste memiliki rata-rata lama tinggal paling singkat selama 2,51 malam.


Lebih lanjut, Harmawanti mengatakan,  jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) pada November 2024 mencapai 80,61 juta perjalanan. 

 

Jumlah tersebut, katanya,  turun sebesar 1% bila dibandingkan dengan Oktober 2024 (m-to-m). Akan tetapi bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya (y-on-y), naik 33,62%. 

 

Baca juga: BPS: Kunjungan wisman pada Agustus 2024 Capai 1,34 juta kunjungan, naik 18,30%

 

“Pada Januari–November 2024, perjalanan wisnus di Indonesia mencapai 920 juta perjalanan. Jumlah itu naik 22,81% dibandingkan dengan kumulatif periode yang sama pada 2023 cumulative-to cumulative (c-to-c),” jelas Harmawanti. 

 

Jumlah perjalanan wisatawan nasional (wisnas) pada November 2024 mencapai 749,83 ribu perjalanan. Jumlah tersebut naik 2,57% bila dibandingkan dengan Oktober 2024 (m-to-m), dan naik 13,74% dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya (y-on-y). 

 

“Malaysia menjadi negara tujuan utama wisnas yang paling diminati di November 2024  yakni sebesar 28,29% diikuti negara Arab Saudi (16,99%), Singapura (13,86%), dan Thailand (5,94%),” imbuh Harmawanti.

 

Lebih lanjut, ia menginformasikan, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) di hotel bintang pada November 2024 mencapai 54,96%, mengalami penurunan sebesar 1,76 poin (y-on-y), dan turun sebesar 0,71 poin (m-to-m). 

 

Berbeda dengan TPK hotel Bintang, TPK hotel nonbintang pada November 2024 mencapai 26,54%, naik 0,88 poin (y-on-y), dan mengalami kenaikan 0,93 poin (m-to-m). 

 

Sementara itu, rata-rata lama tamu menginap di hotel berbintang mengalami penurunan sebesar 0,01 poin dibandingkan dengan November 2023, yaitu mencapai 1,62 malam.


Tertinggi Wisnus asal Jawa Timur

BPS juga melaporkan, berdasarkan provinsi asal, jumlah perjalanan wisnus tertinggi pada November 2024 berasal dari provinsi Jawa Timur (15,43 juta perjalanan), dengan kontribusi sebesar 19,14% dari total perjalanan di Indonesia. 

 

Jumlah itu mengalami kenaikan sebesar 0,92% dibandingkan dengan Oktober 2024 (m-to-m), dan naik 20,59% dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya (y-on-y). 

 

Harmawanti mengatakan selain Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah juga mencatat jumlah perjalanan wisnus yang cukup tinggi. Masing-masing sebanyak 14,87 juta perjalanan (18,45% dari total), dan 10,59 juta perjalanan (13,14% dari total). 

 

Provinsi lainnya yang juga mencatat jumlah perjalanan yang cukup tinggi antara lain: DKI Jakarta, Banten, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, DI Yogyakarta, Bali, dan Sumatera Selatan. 

 

Selanjutnya, masih berdasarkan provinsi asal, perjalanan wisnus dengan pertumbuhan paling tinggi pada November 2024 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (y-on-y) yaitu Kepulauan Riau sebesar 191,55%. 

 

Beberapa provinsi lainnya yang juga menunjukkan pertumbuhan (y-on-y) yang tinggi diantaranya Sulawesi Tengah (146,30%), Papua Pegunungan (145,48%), Sulawesi Tenggara (136,30%), dan Papua Selatan (132,80%). Sebaliknya, provinsi Bali mengalami peningkatan terkecil jumlah perjalanan wisata nusantara (y-on-y), sebesar 4,69%. (SG-1)