SOKOGURU, PRABUMULIH, RIAU– Mengubah limbah daun nanas menjadi serat bernilai tinggi, lalu diolah menjadi berbagai produk kreatif seperti kain, tas, dan kerajinan tangan adalah kegiatan rutin yang dilakukan Koperasi Miwa Pineapple di Kota Prabumulih, Riau.
Inovasi yang berbasis limbah pertanian ini ternyata menarik perhatian internasional. Salah satunya Forum Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) yang melakukan kunjungan lapangan ke lokasi tersebut pada Rabu, 7 Mei 2025.
Kunjungan itu bertujuan untuk mempelajari model pengembangan pertanian terpadu dan pengolahan hasil alam berbasis komunitas, yang dinilai berhasil menggabungkan inovasi teknologi, prinsip keberlanjutan lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Baca juga: NanasQu Purbalingga, Manisnya Terasa Hingga Tiongkok, Korea Selatan, dan Arab Saudi
Turut hadir dalam kunjungan tersebut tokoh penting dari tiga negara ASEAN, termasuk Direktorat Sayuran dan Tanaman Kementerian Pertanian RI, perwakilan dari Kementerian Pertanian Malaysia, serta delegasi dari Thailand.
Mereka menyaksikan langsung proses pengolahan serat daun nanas dan produk-produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) hasil olahan Koperasi Miwa Pineapple yang telah berhasil menyerap lebih dari 60 tenaga kerja lokal.
Kesuksesan Koperasi Miwa Pineapple tidak lepas dari PT Pertamina Gas (Pertagas) Kota Prabumulih. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR)nya, Subholding Gas Pertamina ini terus mengembangkan program-program pemberdayaan masyarakat untuk mewujudkan swasembada pangan, keberlanjutan lingkungan, serta penguatan ekonomi masyarakat, khususnya di sekitar wilayah operasi perusahaan.
Baca juga: Petani Milenial asal Subang, Jabar, Sukses Ekspor Serat Daun Nanas
Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Gas, Imam Rismanto, menyampaikan, kunjungan ini menjadi langkah awal kolaborasi yang lebih luas.
“Harapannya setelah kegiatan kunjungan ini, akan terjalin kerja sama dalam pemasaran produk maupun peningkatan kualitas dan kuantitas olahan serat nanas,” ujarnya dalam keterangan resmi Pertamina, Rabu, 14 Mei.
Kepala Seksi Tanaman Buah dan Sayuran PPHP, Ernawati, yang turut hadir dalam kunjungan tersebut, menyampaikan apresiasinya.
Baca juga: Masyarakat Tanjungpakis Olah Sampah Jadi Rupiah, Kolaborasi Masyarakat dengan Pertamina
“Koperasi MIWA merupakan contoh bagaimana limbah daun nanas bisa diolah menjadi serat berkualitas tinggi yang dimanfaatkan menjadi produk seperti kain, tas, dan sandal. Ini bukan hanya inovasi, tetapi juga membuka lapangan kerja dan mendorong industri rumah tangga. Saya sangat bangga karena inovasi ini sudah menerapkan prinsip zero waste dan berpotensi menjadi ikon Kota Prabumulih,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih atas peran Pertamina Gas yang telah melakukan pembinaan dan fasilitasi alat pengolahan.
“Kami berharap ke depan Koperasi MIWA dapat memproduksi barang jadi untuk meningkatkan daya saing produk di pasar internasional,” tambah Ernawati.
Salah satu tokoh lokal dan Ketua Koperasi Miwa Pineapple, Agus Zali, mengungkapkan rasa syukurnya atas perhatian dari forum internasional. “Kunjungan ini membuktikan bahwa apa yang kami kerjakan bersama Pertagas telah berdampak dan dilirik hingga mancanegara,” ungkapnya.
Program serat nanas ini menjadi bagian dari komitmen Pertagas dalam mendukung ekonomi sirkular, keberlanjutan lingkungan, dan kemandirian ekonomi masyarakat.
Dengan jaringan pipa transmisi gas sepanjang 2.930 km di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan, Pertagas terus mendorong integrasi operasional dengan program pemberdayaan masyarakat di wilayah operasinya, demi menciptakan masa depan yang berkelanjutan dan berdaya saing. (SG-1)