SOKOGURU, REMBANG- Sejak bergabung dengan Rumah BUMN (RB) Rembang, Jawa Tengah, Bella Ayu Paramitha, pemilik Batik Sekar Mulyo asal Rembang, merasakan, usahanya kian berkembang.
Baginya, RB Rembang telah menjadi wadah untuk mengasah kemampuannya dalam berbisnis.
Bella menuturkan, ia memulai usahanya pada 2009 dengan modal awal sebesar Rp35 juta dan dibantu 5 orang karyawan. Lalu pada 2020 ia bergabung ke RB Rembang.
“Di RB Rembang, kami dibekali pengetahuan metode administrasi yang efektif dan manajemen keuangan. Bahkan, kami dibantu membangun jaringan dengan sesama pegiat UMKM,” ujarnya dalam keterangan resmi Kementerian BUMN, Rabu, 16 April 2025.
Baca juga: Rumah BUMN Ubah UMKM Jadi Pemain Global, Dari Pelatihan Hingga Jadi Eksportir
Sejak bergabung, Bella merasakan RB Rembang memainkan peranan penting dalam memajukan usaha batik tulisnya. Kemampuan bisnisnya terus terasah, mulai dari branding produk, hingga perluasan pasar melalui digital marketing dan penjualan secara online di market place.
"Semua itu membuat kami lebih termotivasi untuk terus maju dan memberikan dampak positif bagi komunitas di sekitar kami,” imbuhnya.
Dalam menjalankan usahanya, Batik Sekar Mulyo tidak hanya menjual produk dalam bentuk kain, tetapi juga menyediakan pakaian jadi dengan harga berkisar dari Rp250 ribu hingga Rp15 juta.
Usahanya terus berkembang, dari yang semula mempekerjakan 5 karyawan di workshopnya, kini menjadi 35 orang, di mana 5 di antaranya merupakan disabilitas.
Baca juga: Bank Mandiri Jadikan Rumah BUMN Mesin Pertumbuhan Ekonomi Sekaligus Pacu UMKM Naik Kelas
Dari sisi omzet, Bella mengaku, sedikitnya bisa meraup Rp100 juta per bulan. Untuk itu, ia pun merasa bersyukur bisa bergabung dan tumbuh bersama RB Rembang.
“Dalam menjalankan usaha, saya juga melibatkan banyak warga sekitar saya yang memiliki keahlian di bidang produksi batik. Selain 35 karyawan tadi, saya juga mempekerjakan 150 pekerja lepas untuk produksi di luar workshop,” tambah Bella.
Para pekerja lepas itu, lanjutnya, tersebar di sejumlah desa di Rembang, Jawa Tengah, antara lain Desa Babagan di Kecamatan Lasem, serta Desa Tuyuhan, Desa Karaskepoh, Desa Gemblengmulyo dan Desa Pandan, di Kecamatan Pancur.
“Terima kasih untuk SIG dan Semen Gresik. Kehadiran RB Rembang sangat membantu UMKM untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing sehingga dapat maju dan berkembang,” katanya.
Baca juga: Rumah BUMN BRI Dorong UMKM Naik Kelas, 457 Ribu Pelaku Usaha Sudah Terbantu
Bella berharap RB Rembang dapat terus membantu lebih banyak lagi pengusaha-pengusaha lokal, serta membantu ekonomi masyarakat luas.
Sementara itu, Corporate Secretary PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), Vita Mahreyni, mengatakan, RB Rembang yang dikelola SIG bersama anak usahanya, PTSemen Gresik , telah memainkan peran penting dalam mendukung 495 UMKM.
Ratusan UMKM tersebut tidak hanya merasakan pertumbuhan ekonomi, melainkan juga peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
RB Rembang juga sukses memberikan pendampingan dan mendorong para pelaku usaha lokal untuk naik kelas.
“Hasilnya, ratusan UMKM mampu berkembang dan membuka lapangan pekerjaan bagi 1.869 warga di sekitarnya.Salah satunya ya Bella, pemilik Batik Sekar Mulyo asal Rembang,” katanya.
Vita juga mengapresiasi pencapaian yang diraih oleh Batik Sekar Mulyo sehingga dapat menjadi bagian dari solusi peningkatan ekonomi masyarakat dengan menyerap ratusan pekerja.
Dengan program pendampingan UMKM yang adaptif dan inovatif, lanjutnya, pihaknya meyakini hadirnya RB Rembang akan menjadi pendorong kemajuan UMKM sebagai penggerak ekonomi yang membawa dampak positif bagi masyarakat.
“Sejak beroperasi pada 2020, Rumah BUMN SIG di Rembang telah mendampingi 495 UMKM naik kelas yang diikuti dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 1.869 orang,” ujarnya.
Pencapaian itu, sambung Vita, sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan lapangan kerja dan mendorong kewirausahaan, serta membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan,” tutupnya. (SG-1)