SOKOGURU,JATINANGOR- Sebanyak 875 peserta dari seluruh Indonesia mengikuti program Bina Talenta Indonesia (BTI) 2025 yang dilaksanakan Universitas Padjadjaran (Unpad) secara daring.
Kegiatan tersebut kemudian dilanjutkan secara luring di Kampus Unpad Jatinangor pada 9-16 November 2025. Dalam program BTI secara luring itu diikuti oleh 71 siswa dan guru SMP dari 17 provinsi.
Hal itu disampaikan Direktur Pendidikan Non Gelar Unpad, drg. Erli Sarilita, S.KG., M.Sc., Ph.D., dalam keterangan resmi Unpad yang diterima Sokoguru, Sabtu, 15 November 2025.
Baca juga: Unpad Bangga, Rektor Periode 1973-1974, Mochtar Kusumaatmadja, Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
Tahun ini, sambungnya, Unpad dipercaya oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia untuk menjadi tuan rumah Program BTI, sebuah inisiatif strategis yang menumbuhkan generasi muda Indonesia unggul dalam sains, teknologi, rekayasa, dan matematika (Stem) serta berkarakter kebangsaan dan berwawasan global.
Penunjukan Unpad sebagai penyelenggara utama, kata Erli, sejalan dengan visi Unpad untuk menyelenggarakan pendidikan yang inklusif dan berkeadilan di seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya saat pembukaan acara, ia menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Unpad merasa senang, bangga, dan terhormat menjadi tuan rumah adik-adik serta Bapak-Ibu sekalian yang datang dari jauh untuk mendapatkan ilmu dari para dosen Unpad, merasakan berbagai fasilitas yang Unpad miliki, dan tentunya bersilaturahmi dengan anak-anak berbakat serta guru-guru terbaik di Indonesia. Program ini sesuai dengan visi Unpad menyelenggarakan pendidikan inklusif,” ujarnya mewakili Wakil Rektor I Unpad, seperti dikutip Kanal Media Unpad, Jumat, 14 November.
875 Peserta dari Seluruh Indonesia
Dalam laporannya, Kepala Kantor Pendidikan NonGelar dan Pengembangan Profesi Unpad, Dr. dr. Insi Farisa Desy Arya, M.Si., menyampaikan, tahap daring program itu telah diikuti 875 peserta yang terdiri dari siswa SMP, SMA, dan para guru pembimbing dari seluruh Indonesia.
“Para peserta dibagi ke dalam 41 kelas yang diampu oleh 90 dosen Unpad dari berbagai fakultas. Dari setiap kelas dipilih peserta terbaik untuk mengikuti BTI luring yang hari ini resmi kita buka. BTI luring Unpad diikuti oleh 71 siswa dan guru SMP dari 17 provinsi di Indonesia,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, para peserta datang dari berbagai daerah, di antaranya Manokwari yang berjarak lebih dari 3.100 kilometer dari Jatinangor, Tual, Mahakam Ulu, Bone, Palangkaraya, Malinau, Manggarai, Kutai Timur, Enrekang, Kolaka, Wakatobi, serta berbagai daerah di Pulau Jawa.
Program BTI luring yang berlangsung selama sepekan itu menghadirkan pengalaman belajar STEM yang aplikatif dan menyenangkan.
Sebanyak 25 dosen Unpad mendampingi peserta dalam berbagai sesi praktikum, eksperimen, dan kunjungan lapangan ke Pusat Pengelolaan Sampah Terpadu Unpad, Pusat Unggulan Iptek Unpad, Fakultas Ilmu Komputer (Finder), serta Laboratorium Geofisika Kebencanaan.
Selain kegiatan akademik, peserta juga berkesempatan mengikuti Meet & Greet bersama para ilmuwan dan insinyur Unpad yang membagikan kisah inspiratif mengenai riset, inovasi, dan kontribusi mereka bagi bangsa. Sebagai penutup, peserta akan menampilkan hasil karya dan ide inovatif mereka dalam Pameran STEM BTI Unpad 2025, yang merefleksikan kemampuan anak bangsa memadukan ilmu pengetahuan dengan kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat.
Erli mengatakan Program BTI tidak hanya menjadi ajang pembinaan talenta, tetapi juga ruang silaturahmi dan persaudaraan ilmiah antar generasi dari seluruh pelosok nusantara.
“Kami ingin para peserta pulang membawa semangat baru bahwa ilmu dan inovasi bisa lahir dari mana saja, dari Manokwari hingga Jatinangor, dan Unpad selalu terbuka untuk menjadi rumah bagi semua,” imbuhnya.
Dengan penyelenggaraan BTI 2025, Unpad tidak hanya menjadi penyelenggara kegiatan nasional, tetapi juga penjaga semangat ke-Indonesia-an, tempat di mana ilmu pengetahuan, kebinekaan, dan cita-cita kemajuan berpadu menjadi langkah nyata menuju masa depan pendidikan yang inklusif dan berdaya saing global. (SG-1)