Gawat! Menkeu Purbaya Belum Tenang di Akhir Tahun, Defisit APBN 2025 Ternyata Masih...

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa blak-blakan soal kondisi APBN 2025. Meski defisit 2,75% tetap aman, ada alasan krusial kenapa penarikan pajak ditunda. Cek di sini!

Author Oleh: Cikal Sundana
31 Desember 2025
<p>Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen - Jangan kaget! Ekonomi Indonesia diprediksi melesat di 2026. Menkeu Purbaya ungkap rahasia sinkronisasi moneter dan perbaikan regulasi yang bikin asing optimis.</p>

Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen - Jangan kaget! Ekonomi Indonesia diprediksi melesat di 2026. Menkeu Purbaya ungkap rahasia sinkronisasi moneter dan perbaikan regulasi yang bikin asing optimis.

SOKOGURU, JAKARTA - Pantau Defisit APBN, Menkeu Purbaya Akui Belum Bisa Tenang di Penghujung Tahun.

Target 6% bukan mimpi! Purbaya siapkan strategi fiskal kilat di awal tahun 2026. Investor Singapura mulai lirik Indonesia, hambatan investasi bakal disikat.

Momen tutup tahun tak lantas membuat Purbaya Yudhi Sadewa rileks. Menkeu mengaku masih tegang memelototi angka defisit APBN yang terus berfluktuasi.

"Saya pikir Menkeu 31 Desember udah tenang ternyata belum, defisit masih bergerak," ungkap Purbaya di kantornya, Jakarta, Rabu (31/12/2025)

Purbaya mencatat defisit APBN 2025 kini bertengger di level 2,75% dari PDB. Angka ini diklaim tetap kredibel karena belum melampaui pagu hukum negara.

"Jadi masih aman," sebutnya.

Melebarnya celah fiskal dipicu setoran pajak yang loyo akibat lesunya ekonomi global. Imbasnya, Purbaya memilih mengerem sejumlah pungutan pajak baru.

"Beberapa upaya penarikan pajak yang saya tunda sampai ekonomi bagus," jelasnya. 

Jika tidak, lanjut Purbaya dikhawatirkan ekonomi justru akan kembali tertekan.

Di sisi lain, serapan belanja negara menunjukkan tren positif. Hal ini terjadi berkat akselerasi eksekusi program kementerian jelang tutup buku 2025.

Purbaya Pede Ekonomi RI Tumbuh 6% Tahun Depan

Purbaya Yudhi Sadewa memasang target berani dengan memproyeksi ekonomi 2026 tumbuh 6%. Keyakinan ini didasari pada matangnya kalkulasi strategi fiskal.

"Tahun 2026, harusnya pertumbuhan 6% seperti yg saya bilang sebelum-sebelumnya tidak terlalu sulit tercapai," ujar Purbaya saat konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (31/12/2025).

Menkeu membeberkan jurus utama untuk mengejar target tersebut, yakni menggenjot belanja pemerintah sejak kuartal pertama agar roda ekonomi berputar cepat.

"Upayanya ya fiskal dibelanjakan dengan cepat di awal tahun dan mulai jalan. Terus kami sinkron kebijakan moneter lebih baik. Dengan moneter ya, bukan saya intervensi ya," tambah Purbaya.

Selain itu, ia fokus memperbaiki iklim bisnis dengan memangkas sumbatan investasi. Langkah ini bertujuan memulihkan kepercayaan investor mancanegara.

"Nanti ke depan akan semakin sering tuh sidangnya seminggu sekali kan. Harusnya itu akan pelan-pelan kita hilangkan. Hal-hal yang menghambat bisnis para pelaku usaha di sini, tapi depannya asing juga sudah melihat tuh kebijakan itu. Mereka melihat dan kelihatan semakin optimis. Sudah banyak akan mengadukan dari luar negeri, Singapura dan negara-negara lain," tambah Purbaya.

Purbaya yakin jika penanganan hambatan ini konsisten, modal asing akan deras mengalir. Ia berjanji segera menyisir regulasi yang menghambat ekspansi.

"Nanti peraturan-peraturan yang mengganggu kita akan deteksi dan kita akan perbaiki secepatnya. Jadi, itu aja sudah cukup untuk tumbuh 6% atau lebih," katanya. (*)